Sukses

Bos Kaspersky: Serangan Sony Pictures Sangat Merusak dan Mahal

Tragedi penyerangan sekelompok hacker terhadap Sony Pictures dianggap sebagai ancaman yang sangat serius dan berbahaya.

Liputan6.com, Jakarta - Tragedi penyerangan sekelompok hacker terhadap Sony Pictures menarik perhatian dunia. Insiden ini bahkan dianggap sebagai ancaman yang sangat serius dan berbahaya.

Menanggapi insiden peretasan brutal itu, CEO Kaspersky Lab Eugene Kaspersky memberikan opininya. Ia berpendapat bahwa peretasan Sony Pictures adalah ancaman cyber pertama yang paling dipublikasikan secara global.

"Insiden peretasan Sony Pictures mungkin yang pertama yang sangat dipublikasikan secara global. Aspek yang paling mengkhawatirkan bagi saya adalah bahwa kelompok hacker ini mengancam akan melancarkan serangan teror," kata Eugene melalui keterangan tertulisnya, Jumat (19/12/2014).

Eugene menambahkan bahwa dirinya tidak tahu apakah ada hubungan antara kelompok hacker ini dan teroris, namun ancaman tersebut tidak menunjukkan bahwa hacker yang bermotivasi politik dapat mempergunakan metode yang digunakan para teroris.

Bergabungnya antara kelompok aktivis hacker (hacktivists) dan organisasi teroris tradisional, dianggapnya sebagai ketakutan terbesar dirinya selama bertahun-tahun.

"Tentu saja, serangan seperti di industri hiburan sangat merusak dan mahal, tapi itu mungkin tidak seberbahaya seperti serangan terhadap infrastruktur kritis. Dalam setiap kasus, hal tersebut merupakan sinyal yang sangat kuat. Perusahaan hi-tech yang paling canggih bahkan tidak kebal terhadap serangan hacker," tambah Eugene.

Maka dari itu, Eugene menyarankan kepada semua pihak untuk mempersiapkan diri terhadap serangan yang serius dan menyakitkan di masa depan. Sayangnya, lanjut Eugene, hal tersebut tidak mudah untuk menebak industri atau perusahaan mana yang akan menjadi target berikutnya.

Kerugian Sony Pictures

Sebagai informasi, Sony Pictures diprediksi mengalami kerugian puluhan sampai ratusan juta dollar akibat serangan masif dari para hacker yang menyerang sistem komputer perusahaan. Biaya kerugian yang dimaksud adalah biaya penggantian perbaikan sistem yang telah dirusak oleh para hacker.

Menurut Macquarie Research Analysts, setidaknya Sony akan menghabiskan biaya sekitar US$ 83 juta untuk memperbaiki kerusakan yang ada. Sedangkan menurut Mark Rasch, mantan Jaksa Federal untuk kasus kejahatan siber memprediksi Sony akan menghabiskan sekitar US$ 70 juta.

Angka yang diprediksi para ahli ini sebenarnya sangat kecil jika dibanding dengan dana yang dimiliki Sony. Hingga bulan Maret saja, keuntungan Sony Pictures Entertainment mencapai US$ 501 juta.

(isk/dew)

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.