Berita Yudi Widiana Adia Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

Yudi diduga menerima sekitar Rp 20 miliar saat menjabat Wakil Ketua Komisi V DPR dari proyek-proyek Kementerian PUPR di Maluku, Maluku Utara...

Venesia Tarik Tiket Masuk Harian Rp87 Ribu untuk Wisatawan, Warga Lokal Protes Massal
Polisi Tunggu Persetujuan Keluarga untuk Autopsi Jasad Brigadir RAT yang Tewas Diduga Bunuh Diri
Telah dibaca 0 kali
Tonton Kisah Nyata Spesial di Indosiar, Sabtu 27 April 2024 Via Live Streaming Pukul 14.00 WIB
Telah dibaca 0 kali
7 Momen Kejutan Ultah Citra Kirana yang Dapat Hadiah Gelang Berlian
Telah dibaca 0 kali
Remaja Ditemukan Tewas di Lampu Merah Kandang Roda Bogor, Diduga Korban Tawuran
Telah dibaca 0 kali
Prediksi Liga Inggris Manchester United vs Burnley: Kepentingan 3 Angka Beda Makna
Telah dibaca 0 kali
Alasan Polisi Perbolehkan Keluarga Brigadir RAT Cek TKP Bunuh Diri
Telah dibaca 0 kali
Selamat Prabowo, KSPSI Tetap Suarakan Cabut Omnibus Law dan Stop Pungutan Pajak Buruh
Telah dibaca 0 kali
Joko Pinurbo Wafat, Pernah Bakar Sajak-Sajaknya yang Dirasa Gagal
Telah dibaca 0 kali
Terungkap Laporan Kekayaan Properti Real Estate Kim Soo Hyun, Pantas Dijuluki Aktor Korea Termahal
Telah dibaca 0 kali
SEC Desak Pengadilan Denda Bos Terraform Labs Rp 85,6 Triliun
Telah dibaca 0 kali
Bom 500 Kg dari Era Perang Dunia II Ditemukan Dekat Stadion Bundesliga Mainz 05 Jerman, 3.500 Orang Dievakuasi
Telah dibaca 0 kali
PPP soal Kemungkinan Usung Sandiaga di Pilkada Jakarta: Kita Lihat Dinamika
Telah dibaca 0 kali
Kesaksian Tetangga Brigadir Ridhal, Anggota Polresta Manado yang Tewas Bunuh Diri
Telah dibaca 0 kali
Friday Car Free di Gedung Sate, Sekda Jabar: Pemdaprov Jabar Berada Satu Jalur dengan Arahan Mendagri
Telah dibaca 0 kali

Advertisement

Advertisement

Terdakwa suap pembangunan jalan di Kementerian PUPR, Yudi Widiana Adia saat mengikuti sidang pembacaan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (21/3). Yudi divonis sembilan tahun penjara dan denda Rp 500 juta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Terdakwa suap pembangunan jalan di Kementerian PUPR, Yudi Widiana Adia jelang mengikuti sidang pembacaan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (21/3). Yudi divonis sembilan tahun penjara dan denda Rp 500 juta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Wakil Ketua Komisi V DPR Fraksi PKS, Yudi Widiana Adia menaiki mobil tahanan usai memenuhi panggilan penyidik KPK, Jakarta, Rabu (19/7). Dalam perkara ini, Yudi telah ditetapkan sebagai tersangka sejak awal Februari 2017. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Wakil Ketua Komisi V DPR Fraksi PKS, Yudi Widiana Adia mengenakan rompi oranye usai memenuhi panggilan penyidik KPK, Jakarta, Rabu (19/7). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Yudi Widiana Adia dikawal petugas meninggalkan gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/7). Yudi Widiana resmi di tahan karena diduga menerima uang suap proyek pembangunan jalan pada Kementerian PUPR sebesar Rp4 Miliar. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Yudi Widiana Adia mengenakan rompi oranye usai memenuhi panggilan penyidik KPK, Jakarta, Rabu (19/7). Yudi ditahan KPK terkait kasus proyek jalan Maluku dan Maluku Utara di Kementerian PUPR tahun anggaran 2016. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Wakil Ketua Komisi V DPR Fraksi PKS, Yudi Widiana Adia memenuhi panggilan penyidik KPK, Rabu (19/7). Yudi diperiksa sebagai tersangka kasus korupsi proyek pembangunan jalan oleh Kementerian PUPR di Maluku dan Maluku Utara. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Wakil Ketua Komisi V DPR Fraksi PKS, Yudi Widiana Adia di ruang tunggu Gedung KPK, Rabu (19/7). Yudi resmi ditetapkan tersangka kasus korupsi proyek pembangunan jalan pada KemenPUPR bersama dengan politikus PKB Musa Zainuddin (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Wakil Ketua Komisi V DPR Fraksi PKS, Yudi Widiana Adia memenuhi panggilan penyidik KPK, Jakarta, Rabu (19/7). Yudi Widiana diduga menerima uang suap proyek pembangunan jalan pada Kementerian PUPR sebesar Rp4 Miliar. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Kabiro Humas KPK, Febri Diansyah usai memberi keterangan pers di gedung KPK, Jakarta, Selasa (6/12). Setelah Taufiqurahman ditetapkan sebagai tersangka, KPK melakukan penggeledahan beberapa tempat di Nganjuk dan Jombang. (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Ilustrasi (Istimewa)