Berita Serangan Sekolah Peshawar Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

Murid Sadhu Vaswani International School For Girls membentuk rantai manusia mengutuk serangan Taliban di Pakistan, di mana 145 orang tewas.

Dua Warga Pameungpeuk Dirawat Akibat Gempa Magnitudo 6.5
VIDEO: Atap Bangunan Ambruk! Dampak Gempa Magnitudo 6,5 Garut
Telah dibaca 0 kali
Indra Pratama Bantah Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Milik Mantan Menteri Fahmi Idris
Telah dibaca 0 kali
Respons Anies soal PKB-NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Telah dibaca 0 kali
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Warga Kalibata City Jakarta Selatan Berhamburan
Telah dibaca 0 kali
Viral Emak-Emak Paksa Minta Sumbangan Sambil Teriak-Teriak di Sukabumi
Telah dibaca 0 kali
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Warga Histeris Berhamburan Keluar Rumah
Telah dibaca 7 kali
Syukuran Kemenangan Prabowo-Gibran di Berau, Dua Kerajaan Hadir
Telah dibaca 7 kali
Kisah Mbah Kholil Bangkalan Dituduh Mencuri dan Diragukan Kewaliannya oleh Teman Pondoknya
Telah dibaca 14 kali
Pemilik Rumah Ungkap Awal Perkenalannya dengan Brigadir RAT
Telah dibaca 21 kali
Gempa Garut Magnitudo 6,5 Dipicu Aktivitas Lempeng Indo-Australia
Telah dibaca 14 kali
Gempa Magnitudo 6,5 Goyang Garut Tak Berpotensi Tsunami
Telah dibaca 98 kali
Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Asapi Rival usai Balapan Banjir Korban di Jerez
Telah dibaca 91 kali
Penumpang Kapal Mendadak Melompat ke Laut di Perairan Pulau Rimau
Telah dibaca 98 kali
Seorang Wanita Paruh Baya Ditemukan Tewas di Kamar Kos Tulungagung, Polisi Olah TKP
Telah dibaca 98 kali

Advertisement

Advertisement

Murid Sadhu Vaswani International School For Girls membentuk rantai manusia untuk mengutuk serangan Taliban di Pakistan, di mana 145 tewas.

Ini kisah korban selamat dari pembantaian massal di Pakistan. Tidak ada kelas 9 di APS lagi. Dawood, 15, adalah satu-satunya yang selamat."

Aksi penyerangan itu berhasil dilumpuhkan setelah 'drama' tembak menembak selama 8 jam.

Banyak pemimpin negara yang mengutuk serangan ke sekolah Peshawar. Bahkan kelompok Taliban di Afghanistan mengeluarkan kecaman. Ironis.

Salman mengungkap, bagaimana ia terhindar dari maut dengan berpura-pura mati saat serangan di sekolah Peshawar oleh Taliban.

"Penghargaan ini bukan hanya untuk satu gadis bernama Malala, penghargaan ini terutama bagi anak-anak yang tidak bersekolah," kata dia.

Suasana duka dan kemarahan mewarnai pemakaman korban tewas dalam serangan Taliban di sekolah di Peshawar, Pakistan.