Berita Hog Cholera Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Mauritz Da Cuncha, mengemukakan kasus kematian babi akibat serangan penya...

00:42
VIDEO: Sedang Tidur, Satpam Kantor DPRD Tanjungbalai Diserang Beruk Liar
BPJS Kesehatan Tanggung Biaya Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam di RSUD dr Iskak Tulungagun
Telah dibaca 0 kali
Menurut Ahli Nutrisi Ini, Zat Satu Ini Dapat Mencegah Pikun
Telah dibaca 0 kali
Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Termasuk Kadis ESDM Babel
Telah dibaca 0 kali
Penyaluran Dana CSR Sepanjang 2023 di Jabar Capai Rp251 Miliar
Telah dibaca 0 kali
VIDEO: Nyaris Tertabrak, 4 Juru Parkir di Bogor Keroyok Sopir Truk
Telah dibaca 0 kali
Siap Tempur di Piala Thomas dan Uber 2024, Tim Indonesia Atur Strategi Jelang Laga Perdana
Telah dibaca 0 kali
VIDEO: Kembali Beroperasi, Penambang Pasir Ilegal Bentrok dengan Aktivis Lingkungan di Banten
Telah dibaca 0 kali
Penjelasan Polisi soal Kasus Tewasnya Anggota Satlantas Polres Kota Manado di Mampang Jaksel
Telah dibaca 14 kali
Kopi AI-Conic Ciptaan Kafe di Finlandia Ini Diracik Artificial Intelligence, Seperti Apa Rasanya?
Telah dibaca 21 kali
6 Potret Produk Mainan Mirip dengan Aslinya Ini Bikin Terkecoh, Harus Teliti
Telah dibaca 14 kali
Jadwal, Hasil, dan Klasemen PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Lolos ke Final Four?
Telah dibaca 224 kali
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Masih Jadi Ancaman, Francesco Bagnaia Tercepat di Latihan
Telah dibaca 84 kali
Saksikan Sinetron Di Antara Dua Cinta Episode Jumat 26 April 2024 Pukul 21:30 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Telah dibaca 77 kali
Layani Pria Hidung Belang, Anak di Bawah Umur Tewas Usai Dicekoki Inex dan Sabu
Telah dibaca 77 kali

Advertisement

Advertisement

Foto: Ratusan ekor babi yang mati akibat serangan flu babi Afrika (Liputan6.com/Ola Keda)

Foto: Tim investigasi Mentan RI saat melakukan pemeriksaan sampel babi di kabupaten SIKKA, NTT (Liputan6.com/Dion)

Diskusi turut dihadiri Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin, Kajati Sumut, Amir Yanto, Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting, Anggota Fraksi PDIP, Syahrul Effendi, Ketua Komunitas Konsumen Daging Babi Indonesia, Muniati Tobing, beserta anggota.

Ribuan pengusaha dan peternak babi di Sumut unjuk rasa penolakan wacana pemusnahan babi

Azhar menjawab munculnya gerakan #savebabi di media sosial yang menyebut Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, memiliki rencana untuk melakukan pemusnahan massal (stamping out) babi.

Di Batubara ditemukan kematian babi sebanyak 66 ekor dan Madina 6 ekor. Hingga 5 Januari 2020, jumlah kematian babi di Sumut mencapai 35.886 ekor

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan, pihaknya masih terus berupaya melakukan pembatasan penyebaran virus. Pihaknya juga terus melakukan penanganan, seperti membentuk pos-pos supaya babi yang ada di dalam tidak keluar.

jumlah babi yang mati tersebut adalah angka yang terlapor. Pihaknya meyakini masih ada warga yang tidak melaporkan kematian babi karena faktor jarak atau lokasi.

Balai Veteriner Medan telah menyatakan babi yang mati terindikasi African Swine Fever (ASF). Namun hingga saat ini Menteri Pertanian ini belum menyatakannya atau declare

Babi mati terserang kolera babi di Sumatera Utara. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Petugas gabungan juga dikerahkan untuk menyisir sungai-sungai yang terdeteksi sebagai tempat pembuangan bangkai babi

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, M Azhar Harahap mengatakan,

Balai Veteriner Medan melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan sampel bangkai babi. Hasilnya, selain disebabkan virus hog cholera, kematian babi juga terindikasi terkena virus African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika.

Virus tersebut tidak bisa dilakukan pengobatan, yang bisa dilakukan upaya pencegahan, termasuk dalam hal kebersihan atau sanitasi, pemberian desinfektan, vaksinasi, dan vitamin untuk menambah daya tahan tubuh hewan ternak.

Virus menyerang hewan ternak dengan cepat hingga babi di tempat mereka mati mendadak tanpa sebab. Gejala awalnya, hewan ternak gemetar lalu mati. Hingga kini tercatat puluhan ekor hewan ternak yang telah mati secara tiba-tiba.

Workshop dan paparan penanganan wabah hog cholera. (foto: Liputan6.com / Ola Keda)