Berita Bolivia Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com - Page 9

Pemain BMX profesional, Daniel Dhers menunjukkan aksinya bermain sepeda BMX di Salt Park Project, Uyuni, Bolivia pada April 2016. Salt park

Cara Ganti Kata Sandi IG di HP dan PC yang Mudah Dipraktikkan
Jangan Lewatkan Mega Series Magic 5, di Indosiar Jumat 18 April 2024, via Live Streaming Pukul 18.00 WIB
Telah dibaca 0 kali
SEVENTEEN Rilis Daftar Lagu Best Album 17 Is Right Here, Ada 4 Lagu Baru
Telah dibaca 0 kali
Kilang Pertamina Internasional Siap Produksi Propylene di Kilang Balikpapan
Telah dibaca 0 kali
IHSG Rontok, Bagaimana Strategi Investasi Sahamnya?
Telah dibaca 0 kali
Dolar AS Makin Perkasa terhadap Mata Uang Lain, OJK Beberkan Penyebabnya
Telah dibaca 0 kali
Membanggakan! Empat Mahasiswa UNIKOM Bawa Inovasi Agrimate ke Semifinal Imagine Cup 2024
Telah dibaca 0 kali
19 April Memperingati Ulang Tahun Hansip, Merayakan Dedikasi dan Kontribusi Melayani Masyarakat
Telah dibaca 0 kali
VIDEO: Peternak Kambing di Situbondo Sulap Kandang Jadi 'Kebun Binatang', Isinya Bikin Geleng-Geleng Warganet
Telah dibaca 0 kali
Klarifikasi Oki Rengga Usai Amuk Sopir yang Bunyikan Klakson Saat Jenazah Babe Cabita Dibawa ke Masjid
Telah dibaca 0 kali
7 Potret Ega Prayudi Anak Angkat Tukul Arwana Saat Jenguk Ayah, Setia Merawat
Telah dibaca 0 kali
Aktivitas Vulkanik Gunung Ruang Masih Tinggi, Badan Geologi: Masih Ada Potensi Erupsi Eksplosif
Telah dibaca 0 kali
Isa Bajaj Laporkan Kasus Dugaan Kekerasan terhadap Putrinya ke Polisi, Berharap Terduga Pelaku Mau Bertanggung Jawab
Telah dibaca 0 kali
Amicus Curiae Bertambah Jadi 44, Jubir: Hanya 14 yang Jadi Pertimbangan Hakim MK
Telah dibaca 0 kali
OJK: Perbankan Nasional Tak Kena Imbas Pelemahan Rupiah
Telah dibaca 0 kali

Advertisement

Advertisement

Pemain BMX profesional, Daniel Dhers menunjukkan aksinya bermain sepeda BMX di Salt Park Project, Uyuni, Bolivia pada April 2016. Salt park berdiri diatas gurun garam terbesar di dunia. (Reuters)

Pemain BMX profesional, Daniel Dhers menunjukkan aksinya bermain sepeda BMX di Salt Park Project, Uyuni, Bolivia pada April 2016. Arena BMX di gurun garam ini merupakan pertama kalinya dibangun untuk pertunjukkan para pemain BMX profesional. (Reuters)

Pemain BMX profesional, Daniel Dhers menunjukkan aksinya bermain sepeda BMX di Salt Park Project, Uyuni, Bolivia pada April 2016. Gurun ini berada 3.600 mdpl. (Reuters)

Ahli Paleontologi Argentina, Sebastian Apesteguia mengukur kembali temuan jejak kaki abelisaurus (The Guardian)

Paleontolog Sebastian Apesteguia mengukur jejak kaki dinosaurus yang ditemukan di Maragua, Bolivia (21/7). Jejak kaki dinosaurus diduga berusia 80 juta tahun tersebut berdiameter 1,2 meter. (REUTERS/ David Mercado)

Tim Paleontologi menemukan jejak dinosaurus yang adalah karnivora berkaki dua dengan tinggi sekitar 15 meter di Maragua, Bolivia, 21 Juli 2016. (REUTERS/ David Mercado)

Daerah tempat ditemukannya jejak dinosaurus di Maragua, sekitar 60 km dari Sucre, Bolivia (21/7). diperkirakan dinosaurus yang meninggalkan jejak adalah dinosaurus terbesar dari sejenisnya. (REUTERS/ David Mercado)

Presiden Bolivia, Evo Morales saat menjalani fisioterapi setelah operasi pada lutut kirinya di kediamannya di La Paz, Bolivia, (30/6). Evo Morales mengalami cedera ketika mengikuti pertandingan sepak bola pemerintahan. (REUTERS/David Mercado)

Presiden Bolivia, Evo Morales mengenakan perban pada kakinya sambil menerima telpon usai menjalani fisioterapi di kediamannya di La Paz, Bolivia, (30/6). Evo Morales memang dikenal sebagai penggila olahraga sepak bola. (REUTERS/David Mercado)

Presiden Bolivia, Evo Morales saat menjalani fisioterapi setelah operasi pada lutut kirinya di kediamannya di La Paz, Bolivia, (30/6). Evo Morales mengalami cedera ketika mengikuti pertandingan sepak bola pemerintahan. (REUTERS/David Mercado)

Berikut ini adalah beberapa saran karier terbaik dari Bill Gates, seorang pengusaha terkaya di dunia.

Bolivia vs Argentina (Reuters)

Jalan paling berbahaya di dunia (CEN/Yusuf Ipekci)

Wanita suku Aymara mendaki gunung Huayna Potosi di pinggiran La Paz, Bolivia. Mereka mengenakan pakaian tradisional Bolivia.

Seorang wanita penyandang cacat menggantungkan diri saat mengelar aksi menuntut kesejahteraan di sebuah jembatan di La Paz, Bolivia (3/5). Aksi ini menuntut pemerintah Bolivia untuk memberikan subsidi bulanan. (REUTERS/David Mercado)

Seorang wanita penyandang cacat melakukan aksi menggantungkan diri disebuah jembatan di La Paz, Bolivia (3/5). Sejumlah wanita penyandang cacat nekat gantung diri saat aksi menuntut pemberian subsidi dari pemerintah. (REUTERS/David Mercado)

Ratusan orang menyaksikan seorang wanita penyandang cacat melakukan aksi menggantungkan diri disebuah jembatan di La Paz, Bolivia (3/5). Aksi ini menuntut pemerintah Bolivia untuk memberikan subsidi bulanan. (REUTERS/David Mercado)

Perempuan suku Aymara mendaki Gunung Huayna Potosi, Bolivia (6/4). Sebanyak 12 perempuan Suku Aymara rata-rata berusia 42-50 tahun ini berhasil menaklukkan puncak Gunung Huayna Potosi dan Illimani. (REUTERS/David Mercado)

Dua belas perempuan pribumi Aymara mendaki gunung Illimani, di La Paz, Bolivia, (16/4). Perempuan suku Aymara yang berprofesi sebagai tukang masak dan angkut barang atau porter ini selalu mengenakan pakaian tradisional. (REUTERS/David Mercado)

Perempuan adat Aymara berlatih di gunung Huayna Potosi di La Paz, Bolivia,( 6/4). Sebanyak 12 perempuan Suku Aymara rata-rata berusia 42-50 tahun ini berhasil menaklukkan puncak Gunung Huayna Potosi dan Illimani. (REUTERS/David Mercado)

Edwin Morales, salah satu pemimpin demonstrasi berpose dengan mata palsunya di La Paz, Bolivia (12/4). Edwin merupakan satu dari ratusan penyandang cacat di Bolivia yang menuntut Presiden Bolivia Evo Morales. (REUTERS/David Mercado)

Edwin Morales menunjukan mata palsunya yang dirantai saat aksi menuntut subsidi penyandang cacat di La Paz, Bolivia (12/4). Edwin menuntut Presiden Evo Morales untuk meningkatkan subsidi USD 70 setara dengan Rp 900 ribu per bulan. (REUTERS/David Mercado)

Senyum Edwin Morales saat berpose menunjukan mata palsunya di La Paz, Bolivia (12/4). Edwin merupakan satu dari ratusan penyandang cacat di Bolivia yang menuntut Presiden Bolivia Evo Morales. (REUTERS/David Mercado)

Seorang nelayan dari kelompok etnik Urus berdiri di atas perahunya yang tergeletak di Danau Poopo, La Paz, Bolivia, (17/12). Banyak nelayan kehilangan pekerjaannya akibat keringnya danau ini. (REUTERS/David Mercado)

Perahu nelayan yang ditinggalkan begitu saja di tengah Danau Poopo, La Paz, Bolivia, (17/12). Sejumlah warga terpaksa bermigrasi dari wilayah tersebut. (REUTERS/David Mercado)

Bangkai burung yang mati akibat kekeringan di danau Poopo, La Paz, Bolivia, (17/12). Danau yang mengering ini tidak hanya mengakibatkan ribuan ikan dan hewan lain mati. (REUTERS/David Mercado)

Tengkorak dengan putung rokok dimulutnya terlihat saat upacara hari tengkorak di pemakaman Umum La Paz, Bolivia, (8/11/2015). Tiap tahun mereka berkumpul di pemakamaan untuk melakukan ritual mendoakan leluhur mereka. (REUTERS/David Mercado)

Tengkorak terlihat didalam kotak selama upacara Dia de las natitas atau hari tengkorak di pemakaman Umum La Paz, Bolivia, Minggu (8/11/2015). Mereka meyakini tengkorak - tengkorak tersebut akan membawa keberuntungan di masa depan. (REUTERS/David Mercado)

Tengkorak diletakkan dilantai selama upacara Dia de las natitas atau hari tengkorak di pemakaman Umum La Paz, Bolivia, Minggu (8/11/2015). Mereka meyakini tengkorak - tengkorak tersebut akan membawa keberuntungan di masa depan. (REUTERS/David Mercado)

Adonan roti berbentuk anak atau disebut Tantawawas selama peringatan All Saints di La Paz, Bolivia, (28/10/2015). Persembahan seperti roti, buah, permen, minuman akan dipersembahkan kepada para leluhur yang telah meninggal. (REUTERS/David Mercadoâ)

Para wanita saat membuat adonan roti untuk merayakan peringatan All Saints di La Paz, Bolivia, Rabu (28/10/2015). Nantinya makanan - makanan ini akan dibawa ke pemakaman selanjutnya akan dilakukannya doa bersama. (REUTERS/David Mercadoâ)

Puluhan topeng Tantawawas saat akan dijual kepada warga untuk merayakan peringatan All Saints di La Paz, Bolivia, Rabu (28/10/2015). Perayaan ini dirayakan setiap akhir bulan Oktober. (REUTERS/David Mercadoâ)

Pegulat wanita, Yenny Mamani saat beraksi dalam pertarungan Gulat Tradisional di Madrid, Spanyol, Kamis (8/9/2015). Uniknya dalam pertandingan ini peserta wajib menggunakan pakaian Tradisional Bolivia. (REUTERS/Juan Medina)

Pegulat Yenny Mamani (kiri) menyeret Leonor Cordova saat berlangsungnya pertandingan Gulat Tradisional di Madrid, Spanyol, Kamis (8/9/2015). Uniknya dalam pertandingan ini peserta wajib menggunakan pakaian Tradisional Bolivia. (REUTERS/Juan Medina)

Yenny Mamani (kanan) saat bertarung gulat dengan Leonor Cordova pada pertarungan Gulat Tradisional di Madrid, Spanyol, Kamis (8/9/2015). Uniknya dalam pertandingan ini peserta wajib menggunakan pakaian Tradisional Bolivia. (REUTERS/Juan Medina)

Presiden Bolivia, Evo Morales (kanan) melepaskan tendangan saat pertandingan melawan tim dari gubernur provinsi Buenos Aires dan calon presiden Argentina Daniel Scioli di Benavidez, Buenos Aires, Argentina (17/9/2015). (REUTERS/Marcos Brindicci)

Presiden Bolivia, Evo Morales (kiri) dan Daniel Scioli, gubernur provinsi Buenos Aires dan calon presiden Argentina dari Victory, tiba untuk bermain sepak bola di Benavidez, Buenos Aires, Argentina (17/9/2015). (REUTERS/Marcos Brindicci)

Evo Morales (kiri) dan Daniel Scioli, gubernur provinsi Buenos Aires dan calon presiden Argentina dari Victory menyapa penonton sebelum memainkan pertandingan sepak bola di Benavidez, Buenos Aires, Argentina (17/9/2015). (REUTERS/Marcos Brindicci)

Striker Argentina Lionel Messi (JUAN MABROMATA / AFP)

Kerupuk cacing yang dijajakan di Bolivia. Cacing di Bolivia dijadikan tepung dan kerupuk. Mereka mengklaim produksi mereka tersebut kaya protein. Foto diambil pada 13 Agustus 2015 (AFP Photo/Aizar Raldes)

Cacing-cacing yang diternakkan di peternakan Jhesua, Bolivia. Cacing-cacing ini dijadikan tepung dan kerupuk. Mereka mengklaim produksi mereka tersebut kaya protein. Foto diambil pada 13 Agustus 2015 (AFP Photo/Aizar Raldes)

Tepung cacing yang dijual di salah satu toko di Bolivia. Cacing di Bolivia dijadikan tepung dan kerupuk. Mereka mengklaim produksi mereka tersebut kaya protein. Foto diambil pada 13 Agustus 2015 (AFP Photo/Aizar Raldes)

Seorang anak sedang mereparasi robotnya pada olimpiade sains di La Paz , Bolivia, Senin (10/8/2015). 150 robot dipamerkan disini dan dipilih siapa yang terbaik. (REUTERS/David Mercado)

Sebuah robot berbentuk Dinosaurus yang dibuat oleh para siswa pada olimpiade sains di La Paz, Bolivia, Senin (10/8/2015). Acara ini didukung oleh kementrian pendidikan Bolivia. (REUTERS/David Mercado)

Anak – anak serius mendengarkan presentasi dari Panitia perlombaan pada olimpiade sains di La Paz, Bolivia, Senin (10/8/2015). Kompetisi tahunan ini diikuti oleh sekolah – sekolah dari tingkat dasar hingga menengah. (REUTERS/David Mercado)

Pengalaman berjalan di atas air saat liburan ke Bolivia

Paus Fransiskus tiba di Ekuador dalam kunjungan ke Amerika Selatan. (BBC)

3
4
5
6
7
8
9
10
11