Sukses

Khofifah Dapat Dukungan Buruh Maju Pilkada Jatim 2024: Mohon Dukungan dan Pangestunya

Serikat Pekerja Seluruh Indonesia mendukung Khofifah Indar Parawansa untuk kembali maju Pilkada Jatim 2024.

Liputan6.com, Surabaya - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) mendukung Khofifah Indar Parawansa untuk kembali maju Pilkada Jatim 2024.

"Mewakili ratusan ribu anggota SPSI Jatim, dan semua organisasi pekerja merasa sangat bersyukur karena acara HUT SPSI Jatim di GOR Delta Sidoarjo, 28 Januari 2024 lalu terbilang sukses. Hal itu kata dia, menegaskan bahwa dirinya dan teman-temannya di SPSI Jatim tawadhu dan manut apa yang diutarakan Khofifah Indar Parawansa, agar SPSI Jatim mendukung pasangan calon presiden nomor urut 02," kata Ketua SPSI Jatim Ahmad Fauzi, Rabu (21/2/2024).

Ia mengatakan, tidak berlebihan jika saat ini SPSI Jatim mensyukuri kemenangan Prabowo- Gibran di Jatim yang telah mencapai 65 persen lebih dan dia bangga karena Jawa Timur meraih persentase tertinggi se Indonesia terkait dukungan kepada pasangan calon presiden nomor urut 02.

"Itu artinya memang faktor adanya Bu Khofifah atau kita sebut Khofifah Effect. Saat ini kemudian keinginan teman-teman semua, Bu Khofifah, mau melanjutkan menjadi Gubernur Jatim, di Pilgub, November 2024 mendatang," katanya.

Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa memang dirinya akan maju lagi di Pilkada Jatim, November 2024 nanti.

"Mohon dukungan dan pangestunya. Salam sehat dan bahagia semuanya," ujarnya.

Sebelumnya, Khofifah, menginformasikan bahwa terkait jadwal Pilkada serentak November 2024 masih akan dibahas terlebih dahulu di dalam sidang DPR RI sekitar bulan Maret-April 2024.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hargai Kinerja KPPS

Khofifah Indar Parawansa juga mengajak semua masyarakat menghargai kerja dan kinerja para pejuang demokrasi yakni petugas Pemilu terutama tingkat PPS.

"Panjenengan semua lah pejuang demokrasi ini," ujarnya.

Dia berharap masyarakat tidak terpengaruh dengan isu-isu viral tentang penolakan hasil Pemilu, Pemilu ulang dan sebagainya.

Sebab menurutnya, tidak ada kamus Pemilu ulang namun yang ada justru hanya pemungutan suara ulang (PSU) karena terjadi surat suara tertukar dan salah hitung surat suara semisal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.