Sukses

Pomdam V Brawijaya Dalami Dugaan Tiga Anggota TNI Terlibat Kasus Penggelapan Ratusan Motor Curian di Sidoarjo

Tiga anggota TNI Angkatan Darat (AD) dari Pusat Zeni Angkatan Darat (PUSZIAD) yaitu Kopda AS, Praka J, dan Mayor BPR diduga terlibat dugaan kasus penggelapan ratusan sepeda motor curian di Sidoarjo.

Liputan6.com, Surabaya - Tiga anggota TNI Angkatan Darat (AD) dari Pusat Zeni Angkatan Darat (PUSZIAD) yaitu Kopda AS, Praka J, dan  Mayor BPR diduga terlibat dugaan kasus penggelapan ratusan sepeda motor curian di Sidoarjo.

"Pomdam V/Brawijaya masih memproses dan mendalami keterlibatan tiga oknum prajurit TNI AD yang diduga terlibat penggelapan sepeda motor tersebut," ujarnya Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V Brawijaya, Kolonel Inf Rendra Dwi Ardhani, Senin (8/1/2024).

"Ketiga oknum tersebut bukan anggota organik Kodam V. Namun karena locus kejadian di wilayah Kodam V, sehingga penanganan dugaan penggelapan ini ditangani oleh Pomdam V," tandas Kolonel Rendra.

Diketahui, Pomdam V/Brawijaya bersama Polda Jatim dan Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus tindak pidana penggelapan kendaraan bermotor yang diduga dilakukan oleh EI (sipil) dan melibatkan Kopda AS, oknum anggota TNI AD di Sidoarjo, Jawa Timur, pada hari Kamis 4 Januari 2024.

Pomdam V/Brawijaya saat ini telah melakukan proses penyidikan terhadap oknum anggota TNI AD terduga pelaku tindak pidana penggelapan tersebut.

Dan penyidikan terhadap warga sipil diserahkan dan dikoordinasikan dengan Polda Metro dan Polda Jatim dalam penyelesaian kasus tersebut.

Dalam kasus itu, petugas gabungan berhasil menyita ratusan motor dan mobil dari sebuah tempat di Buduran, Sidoarjo. 

Dari hasil penyidikan terkuak kalau EL dibantu Kopda AS menjadikan Markas Gudbalkir Pusziad di Buduran sebagai lokasi penampungan kendaraan curian di Sidoarjo, Jawa Timur.

Dari lokasi turut ditemukan 215 unit kendaraan roda dua dan 49 unit kendaraan roda empat yang mana telah disita sebagai barang bukti.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.