Sukses

Perang Israel-Hamas Meluas, Kemlu Siap Evakuasi WNI di Lebanon

Kemlu telah menyiapkan seluruh infrastruktur yang diperlukan untuk evakuasi, termasuk kendaraan dan jalur evakuasi, kecepatan, hingga orang yang bakal memimpin proses evakuasi. Jumlah WNI di Lebanon mencapai 217 orang.

Liputan6.com, Surabaya - Perang antara Israel-Hamas meluas ke Lebanon Selatan sehingga membuat Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar RI di Beirut dalam keadaan siaga untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan bahwa Kemlu dan KBRI Beirut terus berkomunikasi dengan WNI dan pasukan perdamaian Indonesia di Lebanon untuk mengetahui kapan evakuasi diperlukan.

"Sampai saat ini belum ada peringatan dari sistem kami untuk melakukan evakuasi. Namun, pada saat dibutuhkan, kami lebih dari siap untuk melakukan evakuasi saudara-saudara kita di Lebanon," kata Iqbal kepada wartawan di Jakarta, Kamis (4/1/2024).

Dia menuturkan bahwa konflik yang saat ini sedang berlangsung di perbatasan Israel dan Lebanon, jauh dari wilayah Lebanon itu sendiri.

Meski demikian, Iqbal mengatakan bahwa Kemlu telah menyiapkan seluruh infrastruktur yang diperlukan untuk evakuasi, termasuk kendaraan dan jalur evakuasi, kecepatan, hingga orang yang bakal memimpin proses evakuasi. Jumlah WNI di Lebanon mencapai 217 orang.

"Di seluruh KBRI, kami mempunyai rencana kontingensi apalagi di daerah-daerah konflik. Kondisinya kami siap untuk melakukan evakuasi kapan pun," kata Iqbal.

Ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel terus meningkat setelah Hizbullah dan Israel terlibat baku tembak di perbatasan sejak 7 Oktober 2023, ketika kelompok perlawanan Palestina Hamas melancarkan serangan tak terduga ke Israel.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Petinggi Hamas Terbunuh di Lebanon

Serangan itu telah menyulut konflik yang melibatkan kelompok-kelompok bersenjata lain yang bersekutu dengan Iran di seluruh kawasan Timur Tengah.

Konflik dikhawatirkan meningkat setelah salah satu petinggi Hamas, Saleh al-Arouri, terbunuh dalam serangan pesawat nirawak Israel di kantor Hamas di ibu kota Lebanon, Beirut pada Selasa malam (2/1).

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani memperingatkan bahwa pembunuhan terhadap para pemimpin Hamas pasti akan menciptakan gelombang perlawanan dan motivasi untuk melawan pendudukan Zionis, tidak hanya di Palestina tetapi juga di kawasan Timur Tengah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.