Sukses

Krisis Air Bersih Melanda Desa Soko Lamongan, Warga Jalan Satu Km Cari Sumber Air

Kepala Desa Soko Lamongan Pujianto mengakui wilayahnya krisis air bersih lantaran kurangnya instalasi air. Warganya baru bisa mendapatkan air bersih setelah berjalan sekitar 1 kilometer menuju sumber mata air.

Liputan6.com, Lamongan - Kepala Desa Soko Lamongan Pujianto mengakui wilayahnya krisis air bersih lantaran kurangnya instalasi air. Warganya baru bisa mendapatkan air bersih setelah berjalan sekitar 1 kilometer menuju sumber mata air.

"Warga ambil air bersih di pusat mata air. Jalan dulu sekitar 1 kilometer ke titik tersebut," ujarnya, Kamis (30/11/2023).

Dalam sehari, kata Pujianto, warga membutuhkan lebih kurang lima liter. Air itu untuk kebutuhan memasak hingga mandi.

"Warga juga harus mengantre untuk mengambil air bersih ketika sumber mata airnya kering. Banyak warga yang rela mengambil air bersih dari desa lain," ucapnya.

Pujianto mengungkapkan, BPBD Lamongan sebelumnya telah melakukan intervensi dengan memberikan solusi jangka pendek lewat dropping air di Desa Soko.

Namun, Pujianto mengatakan dropping air bersih dari BPBD Lamongan itu tidak setiap hari. Dropping air bersih dilakukan seminggu sekali.

"Kebetulan, BPBD di tempat kami sudah membantu juga untuk menyediakan air bersih setiap hari dengan menggunakan truk tangki," ujarnya.

Pujianto menyebut, bantuan berupa sumur bor dari program Pamsimas ke Desa Soko sudah dibuat. Namun, sayangnya, sambungan pipa dari pusat sumur bor ke warga Desa Soko masih belum ada.

Melihat fenomena krisis air bersih tersebut, PT Matahari Putra Makmur (Trilliun Group) sebagai produsen pipa uPVC dan HDPE berkolaborasi dengan BPBD Lamongan memberikan bantuan pipa.

"Bantuan pipa dan fitting itu digunakan sebagai instalasi saluran air warga. Pipa itu bakal meringankan beban warga di Desa Soko, Kabupaten Lamongan yang minim akses air bersih," ucap Project Leader CSR di Trilliun Group Maxwell Prijadi.

Maxwell Prijadi mengatakan, Trilliun akan menjaga komitmennya untuk terus membantu masyarakat. Sebab, masyarakat menjadi bagian dari Trilliun. Trilliun juga angat senang bisa ikut berkontribusi dan ingin terus berkolaborasi dengan stake holder dari pemerintahan. 

"Kami mendengar informasi bahwa ada kondisi Desa Suko Kabupaten Lamongan mengalami krisis air bersih karena sarana instalasi dari sumber air ke warga yang kurang memadai," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ringankan Beban Warga

"Maka dari itu kami Trilliun Group tergerak untuk membantu meringankan beban warga Desa Suko tersebut dengan memberikan pipa dan aksesoris pendukung sebagai sarana instalasi air sehingga dapat meringankan beban warga," imbuh Maxwell Prijadi.

Kepala BPBD Lamongan, Joko Raharto menambahkan, sepanjang 2023, ada sekitar 56 ribu jiwa yang terdampak krisis air bersih. Atau, setara dengan 16 ribu kepala keluarga.

"Terima kasih, mewakili Pemkab Lamongan atas kepeduliannya Trilliun Group dalam mengatasi kendala yang dihadapi masyarakat kami di sini," kata Joko.

Joko menyampaikan, Lamongan memiliki kontur wilayah bermacam-macam. Di 2023, selain faktor el nino, terutama di wilayah ketersediaan air bersih sangat terbatas.

"Antisipasi krisis air bersih pada 2023 sampai bulan ini mulai Juli lalu, kami dropping air bersih di 17 kecamatan dari 27 kecamatan. Tersebar di 88 desa lamongan. Termasuk Desa Soko," ucap Joko.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.