Sukses

Mantan Kades di Situbondo Ditangkap Polisi Diduga Korupsi Dana Desa, Rugikan Negara Rp 600 Juta

Satreskrim Polres Situbondo menangkap seorang mantan kepala desa Kotakan, Kecamatan Situbondo, Suriwan atas kasus dugaan korupsi Dana Desa tahun anggaran 2020. Suriwan ditangkap petugas di tempat persembunyiannya di rumah kos di Kabupaten Jember.

Liputan6.com, Situbondo - Satreskrim Polres Situbondo menangkap seorang mantan kepala desa Kotakan, Kecamatan Situbondo, Suriwan atas kasus dugaan korupsi Dana Desa tahun anggaran 2020. Suriwan ditangkap petugas di tempat persembunyiannya di rumah kos di Kabupaten Jember.

"Yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi Dana Desa (DD) saat dirinya masih menjabat sebagai Kepala Desa Kotakan pada tahun 2020," ujar Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Momon Suwito Pratomo, Jumat 3 November 2023.

Dia menjelaskan, kasus dugaan korupsi dana desa yang menyeret pria 54 tahun itu sebenarnya adalah kasus lama dan mengakibatkan kerugian negara sekitar Rp600 juta lebih.

Momon menyampaikan, berkas pemeriksaan dugaan korupsi dana desa terhadap mantan kepala desa itu sudah dinyatakan lengkap atau P21 oleh Kejaksaan Negeri Situbondo, pada bulan Agustus Tahun 2023.

"Akan tetapi saat kami mendatangi ke rumah tersangka, yang bersangkutan tidak ada (melarikan diri), dan akhirnya kami melakukan pencarian dan berhasil ditangkap di sebuah rumah kos di Jember," ujar dia.

Dalam pencarian sebelumnya, lanjut Momon, tersangka Suriwan berpindah-pindah tempat bersembunyi menghindari pengejaran polisi, bahkan tersangka juga sempat melarikan diri ke Pulau Bali dan Madura, hingga akhirnya tertangkap di Jember.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, terduga korupsi dana desa itu dijerat dengan Pasal 2 dan 3 Undang Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2021 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

"Untuk ancaman hukuman minimal empat tahun penjara dan maksimal 20 tahun penjara," kata Momon.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.