Sukses

Geger Sumur Warga Kota Kediri Diduga Tercemar Minyak SPBU, Pertamina Lakukan Pengetesan

Sebanyak 14 sumur warga di Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, diduga tercemar minyak yang diduga berasal dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) yang lokasinya tidak jauh.

Liputan6.com, Kediri - Belasan sumur warga di Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, diduga tercemar minyak yang diduga berasal dari  Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) yang lokasinya tidak jauh.

Terdapat satu sumur yang kondisinya cukup parah yakni di rumah Sulastri (58). Air di sumur itu bercampur dengan minyak, bahkan bisa menyala jika tersulut api.

Sulastri mengatakan untuk kebutuhan sehari-hari mengandalkan kiriman air bersih dari pemkot. Namun, ia tetap membeli air minimal satu galon setiap hari untuk keperluan masak dan minum.

"Setiap hari setidaknya satu galon beli, Rp5.000. Air sumur bau, sangat menyengat hidung," kata Sulastri, Selasa (12/9/2023), dikutip dari Antara.

Ia mengaku selama 30 tahun tinggal di daerah ini baru pertama kali ada kejadian seperti ini. Sumur di rumahnya sudah mulai tercium bau tidak enak lebih dari satu bulan lalu, namun yang paling parah terjadi pada pada Jumat (8/9), yang ternyata bercampur dengan minyak.

Ia tidak berani memasak di dalam rumah dan memilih jauh di belakang rumah hingga 5 meter, sebab air di rumahnya sudah tercemar dan cemarannya tersebut ternyata bisa terbakar jika disulut api.

"Setiap kali saya memasak di luar rumah, pintu saya tutup. Tidak berani lagi di dalam rumah. Jika sudah selesai masak, baru pintu dapur saya buka kembali. Kalau tidak, rumah bau," kata Sulastri.

Selain rumah Sulastri, hal yang sama juga terjadi di rumah Sugiyono, yang rumahnya berada di samping rumah Sulastri. Saat ini, sumur di rumah Sugiyono juga sudah mulai berubah menjadi warna cokelat bagian atasnya, namun belum parah seperti di rumah Sulastri.

Section Head Communication and Relations Pertamina Patra Niaga di region Jatimbalinus Taufiq Kurniawan menyatakan, pihaknya telah dilakukan pengetesan di sumur tersebut dengan DLHK Kota Kediri, namun hasilnya nihil cemaran minyak.

"Jadi kami minta persetujuan warga untuk dilakukan penelitian menyeluruh terhadap sumur Ibu Sulastri dan disaksikan oleh seluruh warga," katanya.

Ia mengatakan, selama proses pengujian tersebut, Pertamina juga bertindak dengan melakukan pengosongan tangki SPBU Tempurejo, Kota Kediri. Warga yang selama ini biasa membeli di SPBU Tempurejo, juga diimbau untuk membeli bahan bakar di SPBU lainnya.

"Selama proses pengujian tersebut, paralel juga akan dilakukan pengosongan tangki SPBU Tempurejo, jadi kami mohon maaf kepada seluruh warga masyarakat yang hendak isi BBM, bisa mengisi di SPBU terdekat lainnya," kata dia.

Pihaknya juga menambahkan, video yang sempat viral di sumur Sulastri pada hari Sabtu (9/9) merupakan hal yang baru, sehingga perlu dilakukan penelitian menyeluruh tersebut.

Ia juga menambahkan, Pertamina sebelumnya juga telah memberikan bantuan air bersih untuk konsumsi warga sehari-hari sejak ada laporan tersebut. Namun, bantuan itu ditegaskan sebagai bentuk rasa kemanusiaan dari Pertamina membantu warga dan bukan karena pencemaran.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Belum Bisa Dipastikan Penyebabnya

Pihaknya pun menegaskan belum bisa memastikan asal pencemaran tersebut. Saat ini semua dalam posisi netral. Apabila setelah pengujian yang juga melibatkan pihak ketiga hasilnya keluar, baru bisa diketahui penyebabnya.

Jika ternyata ditemukan penyebabnya dari SPBU, lanjut dia, akan dilakukan yang terbaik untuk warga, namun jika dari pihak lain diharapkan juga fair untuk diminta pertanggungjawabannya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri Ashari memberikan apresiasi langkah Pertamina yang telah ditunggu oleh warga.

"Hari ini atas kehendak warga dilakukan pengujian lanjutan khusus sumur Ibu Sulastri dan bantuan air akan dilanjutkan oleh Pertamina secara bertahap fokusnya untuk Ibu Sulastri terlebih dahulu. Memang warga semula agak ketakutan, karena takut menghilangkan bukti, namun setelah diyakinkan Pertamina bahwa ini untuk keperluan pengujian dan dijamin keamanannya kami meyakinkan kepada warga," kata Ashari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.