Sukses

Ratusan Purnawirawan TNI-Polri Kompak Dukung Anies Baswedan Capres 2024: Ada 10 Ribu Bahkan 100 Ribu Alasan Kecocokan

Sebanyak 170 purnawirawan perwira tinggi TNI-Polri yang tergabung dalam Purnawirawan Perwira Tinggi TNI-Polri Untuk Perubahan (FP3) mendeklarasikan dukungannya untuk bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Untuk Persatuan Anies Baswedan.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 170 purnawirawan perwira tinggi TNI-Polri yang tergabung dalam Purnawirawan Perwira Tinggi TNI-Polri Untuk Perubahan (FP3) mendeklarasikan dukungannya untuk Anies Baswedan jadi capres 2024.

Koordinator FP3 Letnan Jenderal TNI (Purn) Ediwan Prabowo menjelaskan, dukungan ini dilandasi atas keprihatinan terhadap kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara akhir-akhir ini yang belum mencerminkan keadaan seperti diharapkan.

 "Di mana praktik hukum dan pengelolaan pemerintahan yang tidak berpihak pada rakyat dan merugikan negara, serta kekuatiran kuat terjadinya perpecahan serius antar anak bangsa," ujar Ediwan di Jakarta, Kamis (7/7/2023).

Ediwan menyatakan, pihaknya mendukung agar visi perubahan yang digaungkan Anies Baswedan dapat memenangi kontestasi dalam Pemilu 2024 yang aman, damai, jujur, adil, dan sejahtera. 

"Pak Anies merupakan ikon. Saya kira semua rakyat Indonesia khususnya yang menginginkan perubahan mencintai Pak Anies dan dukung untuk menjadi presiden pada tahun 2024," ujar Ediwan.

Ediwan menjelaskan bahwa sosok Anies memang tak memiliki keterkaitan langsung dengan TNI/Polri. Hal ini berbeda dengan dua bakal capres lainnya, seperti Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Adapun Ganjar diketahui merupakan anak seorang polisi, sedangkan Prabowo Subianto adalah mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus.

Namun, menurut dia, itu tidak menghalangi niat para purnawirawan TNI-Polri untuk mendukung Anies.

Ediwan menegaskan bahwa pihaknya bersama rakyat sepakat untuk mendukung Anies Baswedan sebagai capres pada Pemilu 2024. Ditegaskan pula bahwa Anies juga tidak diragukan lagi secara kompetensi untuk pimpin Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera. 

"Tidak usah panjang lebar menyampaikan ada 10.000, bahkan 100.000 alasan yang membuat beliau memang cocok, tepat untuk memimpin bangsa ini pada tahun 2024 ke atas sebagai presiden," katanya.

Dalam acara tersebut, Ediwan didampingi oleh Laksamana Madya (Purn) Dedi Muhibah Pribadi yang pernah menjabat sebagai Dansesko TNI Angkatan Laut. Kemudian, Mayor Jenderal (Purn) Hartomo yang pernah menjabat sebagai Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat, Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Syaugi yang pernah menjabat sebagai Basarnas dan Irjen Pol (Purn) Anas Yusuf yang pernah memegang jabatan Analis Kebijakan Utama Bidang STIK Lemdiklat Polri. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sosok Cawapres Anies

Partai NasDem angkat bicara soal Bacapres Anies Baswedan akan mengumumkan nama Bakal Cawapresnya pada 16 Juli 2023 mendatang.

Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto menjawab bahwa pada tanggal 16 Juli tersebut, memang benar NasDem akan menggelar acara besar yakni konsolidasi akbar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). 

Namun, ia menyebut acara tersebut berisi arahan dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh akan memberikan arahan dan juga pidato Anies.

"Di sana (tanggal 16) mendengar arahan baru Pak Ketua Umum dalam hal ini Pak Surya. Ada juga pidato dari Anies sebagai capres," kata Sugeng pada wartawan, Rabu (5/7/2023).

Terkait apakah 16 Juli nanti ada kemungkinan kejutan dari Anies terkait cawapres, Sugeng enggan menjawab gamblang.

“Semua bisa terjadi. Tapi yang jelas tang tahu hanya Pak Anies,” kata dia.

Menurut Sugeng, Anies akan tiba di Tanah Air usai menjalankan Ibadah haji pada 8 Juli mendatang atau sebelum acara di GBK 16 Juli.

Sementara itu, terkait nama Yenny Wahid hingga Khofifah yang belakangan mencuat menjadi calon pendamping Anies, Sugeng mengaku tidak tahu. “Saya enggak tahu,” kata dia.

Ia juga mengaku tidak tahu apakah Yenny dan Khofifah akan diundang di acara 16 Juli mendatang atau tidak.

“Tidak tahu saya bukan panitia, ada kepanitiaan sendiri. Yang jelas yang diundang pasti adalah dari partai koalisi, sedang kita hitung, pertimbangan, karena desakan luar biasa, adalah relawan. ingin membanjirkan,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.