Sukses

Ngeri! Ada Mak Lampir dalam Pameran Banyuwangi Jaman Bengen

Pameran barang antik dan kepurbakalaan bertemakan Banyuwangi Jaman Bengen resmi dibuka. Tahun ini, barang yang ditampilkan lebih komplit. Mulai dari barang milik komunitas, kelompok suku hingga pemeruntah daerah.

Liputan6.com, Banyuwangi - Pameran barang antik dan kepurbakalaan bertemakan Banyuwangi Jaman Bengen resmi dibuka. Tahun ini, barang yang ditampilkan lebih komplit, mulai dari barang milik komunitas, kelompok suku hingga pemeruntah daerah.

Uniknya lagi dalam pameran ini juga ada sosok Mak Lampir, yaitu figur legenda dari Gunung Merapi yang beken di era 80-an.

Figur tersebut diperankan oleh Mamet (30) seniman kawakan dari Singojuruh. Pengalamannya dalam seni peran tak perlu diragukan lagi.

Kehadiran figur ini membuat suasana semakin menarik dan menyedot banyak antusiasme pengunjung. Tak sedikit pengunjung yang berebut berswafoto dengan sosok Mak Lampir tersebut.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Chaliqul Ridha mengatakan pameran ini masuk dalam agenda B-fest. Oleh karenanya durasi pameran tahun ini dibuat lebih panjang. Benda yang ditampillan pun lebih lengkap.

"Pameran sekarang ada barang-barang kuno dari masyarakat Mandar, Osing, Madura, dan Jawa. Ini dulu tidak muncul. Sekarang ada," kata Ridha di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (13/6/2023).

Empat suku tersebut merupakan etnis yang tinggal di Banyuwangi. Dengan menghadirkan berbagai barang-barang lawas dari masing-masing suku, pihaknya berharap pameran tersebut akan lebih menarik bagi masyarakat.

Ridho menjelaskan, pameran Banyuwangi Jaman Bengen akan digelar selama sepekan, yakni pada 11-17 Juni di Halaman Kantor Disparbud Kabupaten Banyuwangi.

"Pada tahun-tahun lalu, pagelaran ini hanya digelar tiga hari. Tahun ini kami tambah lebih lama karena permintaan para peminat barang kuno," katanya.

Ridho menjelaskan, pameran Banyuwangi Jaman Bengen juga diisi dengan berbagai kegiatan. Salah satunya, lelang barang antik yang dimulai setiap hari pada pukul 09.00 WIB.

Selain itu, beberapa workshop dan seminar juga diselenggarakan dalam pameran itu. Para siswa sekolah dihadirkan untuk meramaikannya.

"Harapan kami, kegiatan ini sekaligus menjadi edukasi bagi para siswa," kata Ridho.

Sementara itu, Ketua Panitia Syahril Abdullah mengatakan selain benda-benda unik zaman lawas dari suku-suku yang ada di Banyuwangi, pameran itu juga menghadirkan beberapa benda unik.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banyuwangi Salah Satu Wilayah Tua di Indonesia

Seperti berbagai perabot kuno, batik dan songket yang usianya lewat puluhan tahun, bebatuan langka, keris, dan sebagainya.

"Pusaka, mebel dan benda temuan purbakala kita tampilkan," kata Syahril.

Menurutnya Banyuwangi merupakan salah satu wilayah tua di Indonesia. Sehingga banyak benda temuan benda historikal di wilayah ini.

"Spirit yang kita bangun adalah upaya untuk membangkitkan ingatan lewat benda-benda. Mengenalkan budaya pada leluhur kita," tegasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.