Sukses

Cak Eri Targetkan 1.000 Aset Pemkot Surabaya Tersertifikasi di 2023, Sudah Masuk ke BPN 

Cak Eri menyatakan terus berkomitmen untuk menyertifikasi seluruh aset milik Pemkot Surabaya. Terlebih, kata dia, salah satu parameter penilaian dari Monitoring Centre for Prevention (MCP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah sertifikasi aset.

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan 1.000 aset pemkot Surabaya tersertifikasi pada tahun 2023.

"Semoga semua bisa selesai di akhir tahun ini," kata Cak Eri, panggilan akrab Eri Cahyadi, Sabtu (3/6/2023).

Menurut dia, sebanyak 1.000 aset milik Pemkot Surabaya yang sudah diajukan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) atau Kantor Pertanahan Surabaya I dan II Surabaya untuk sertifikasi. Dari jumlah tersebut 463 aset di antaranya sudah tersertifikasi.

Cak Eri menyatakan terus berkomitmen untuk menyertifikasi seluruh aset milik Pemkot Surabaya. Terlebih, kata dia, salah satu parameter penilaian dari Monitoring Centre for Prevention (MCP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah sertifikasi aset.

"Alhamdulillah sertifikat tanah yang ada di Kota Surabaya ini sudah semuanya masuk ke BPN, sehingga kami tinggal menunggu hasil sertifikat dari BPN," katanya.

Data Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Surabaya mencatat Pemkot Surabaya menerima penyerahan 463 sertifikat dengan perincian 157 sertifikat aset dari Kantor Pertanahan Surabaya I dan 306 sertifikat aset dari Kantor Pertanahan Surabaya II.

Cak Eri menyampaikan pada tahun 2023 prioritas pembangunan akan difokuskan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Utamanya melalui Program Padat Karya dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Program Padat Karya dijalankan dengan memanfaatkan aset Pemkot Surabaya dan memprioritaskan para pekerja dari keluarga miskin yang belum bekerja. Pada akhirnya, produk dari Program Padat Karya dimanfaatkan sepenuhnya oleh pemkot untuk tujuan pembangunan Kota Surabaya," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

34 Rumah Padat Karya

 

Cak Eri menyebut saat ini telah didirikan 34 Rumah Padat Karya di 14 kecamatan. Sedangkan sampai dengan April 2023 sebanyak 2.822 warga miskin dan pra miskin telah dilibatkan dalam Program Padat Karya dengan penghasilan tertinggi mencapai Rp4.463.000 per orang per bulan.

Program Padat Karya berbentuk kafe, sentra menjahit, laundry, cuci kendaraan, perbaikan Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni), budi daya pertanian dan peternakan, rumah maggot, hingga pembuatan paving.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.