Sukses

19 Siswa SD di Probolinggo Keracunan Minuman Teh Kemasan Kedaluarsa

Sebanyak 19 siswa SDIT Tahfidz Bintangku di Jalan Bengawan Solo, Kelurahan Kedopok, Kota Probolinggo mengalami keracunan massal, usai meminum minman kemasan yang diketahui telah kadaluarsa.

Liputan6.com, Probolingo - Sebanyak 19 siswa SD di Jalan Bengawan Solo, Kelurahan Kedopok, Kota Probolinggo, keracunan massal, usai minum minuman teh kemasan yang diketahui telah kadaluarsa.

Minuman teh kemasan itu merupakan sumbangan salah seorang wali murid yang tengah merayakan hari ulang tahun di sekolah setempat.  Minuman kedaluarsa itu selain diminum para siswa, para guru juga sempat meminumnya.

Kepala Sekolah Trisni Asyigah Zin menyebutkan, pihaknya tidak mengetahui jika minuman kemasan itu, telah kedaluarsa. Dia dan para siswa langsung meminumnya usai dibangikan.

“Kami langsung meminumnya, setelah itu beberapa siswa ada yang ngomong kalau minumannya pahit,” ujar Trisni, Sabtu (13/5/2023).

Mengetahui itu, pihaknya langsung meminta para siswa tidak meminum teh kemasan itu. Namun beberapa siswa sudah terlanjur meminumnya dan keracunan.

Seluruh siswa yang mengalami keracunan kemudian langsung dibawa ke RSUD dr Mohammad Saleh Kota Probolinggo, untuk mendapatkan pertongan medis.

“Mereka yang keracunan yaitu para siswa kelas 4,”tambahnya

Petugas Inafis DVI Polres Probolinggo Kota langsung melakukan peynelidikan dengan mengumpulkan bukti-bukti serta meminta keterangan para saksi kejadian tersebut.

Kasub Polsek Kadupok Aiptu Eko Juli mengatakan, petugas telah mengamankan sampel minuman serta sudah dibawa ke pihak dinas kesehatan, untuk dilakukan penyelidikan.

“Kalau dilihat dari masa kadaluarsanya, memang tertera pada Maret 2023,”jelas Eko

Kepala Dinas Kesehatan P2KB Kota Probolinggo Nurul Hasanah Hidayati mengatakan, berdasarkan penyelidikan epidemologi keracunan yang dialami belasan siswa SD ini diduga disebabkan mengkonsumsi teh kemasan kedaluarsa. Sementara masa kadaluarsa di tutup botol teh kemasan tertulis Maret 2023.

“Dugaan penyebab keracunan sudah diketahui, yakni teh kemasan kadaluarsa,”ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tes Laboratorium

Kata Nurul, pihaknya sudah mengambil sampel teh kemasan kadaluarsa itu. Dan dalam waktu dekat, sampel itu akan dikirim ke Laboratorium Keseahatan Daerah (Labkesda) Surabaya.

“Butuh Pemeriksaan lewat laboratorum untuk mengetahui secara pasti apakah ada bakteri atau jamur dalam the kemasan kadaluarsa tersebut. Pemeriksaanya menggunakan metode uji mokrobiologi,”terangnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.