Sukses

Pastikan Ramadhan Aman dan Tertib, Tim Gabungan Surabaya Geber Operasi Skala Besar

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Eddy Christijanto menyatakan, ribuan personel gabungan di Surabaya, yang terdiri TNI, dan Polri dan Satpol PP menggencarkan Operasi Cipta Kondisi demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama bulan suci Ramadhan 2023.

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Eddy Christijanto menyatakan, ribuan personel gabungan di Surabaya, yang terdiri TNI, dan Polri dan Satpol PP menggencarkan Operasi Cipta Kondisi demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama bulan suci Ramadhan 2023.

"Sebenarnya, setiap hari Satpol PP Surabaya selalu melaksanakan Operasi Cipta Kondisi Asuhan Rembulan mulai hari Senin sampai Minggu. Namun, khusus untuk Jumat malam dan Sabtu malam, selalu dilakukan operasi skala besar dengan personel gabungan," kata Eddy, Senin (27/3/2023).

Menurut dia, operasi skala besar tersebut dimulai sejak awal Ramadhan karena sudah mulai muncul kegiatan anak-anak yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Saat ini, lanjut dia, perang sarung antarkelompok menjadi gangguan yang sering muncul.

Eddy menjelaskan operasi tersebut dibagi menjadi empat wilayah, yaitu wilayah timur, barat, selatan, dan utara. Bahkan, di 31 kecamatan se-Kota Surabaya juga dilakukan operasi serupa di wilayah masing-masing.

Baca juga: Menu Ramadhan, GRAND Inna Tunjungan padukan makanan Timur Tengah dengan Jatim

Untuk operasi pada Sabtu (25/3/2023) malam, jelasnya, tim mengerahkan sedikitnya 400 personel dari Satpol PP, BPBD, Dishub, PMK, TNI dan Polri, serta Garnisun. Sedangkan di tingkat kecamatan, tim bergerak bersama Polsek dan Koramil setempat dengan menempatkan sekitar 30 personel per kecamatan.

"Jadi, ada sekitar 930 personel yang di tingkat kecamatan. Kalau ditotal, semuanya ribuan yang turun serentak," tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fokus di Titik Perbatasan

Dia menambahkan operasi tersebut dimulai pukul 23.00 WIB karena pergerakan pelaku gangguan biasanya berlangsung mulai sekitar pukul 00.00 WIB dan selesai sekitar pukul 03.30 WIB.

"Dari pengalaman hari pertama Ramadhan sampai tadi malam, ada beberapa titik yang menjadi konsentrasi kami, terutama nanti akan difokuskan di titik-titik perbatasan," jelasnya.

Dia juga mengimbau bahwa sesungguhnya semua warga boleh masuk ke Kota Surabaya. Namun, kalau ada yang membuat onar dan kerusuhan di kota tersebut, maka akan dilakukan antisipasi dan penertiban.

"Mari sama-sama menjaga Kota Surabaya supaya selalu aman dan tentram," ujar Eddy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.