Sukses

Lezatnya Patola, Jajanan Khas Banyuwangi yang Hanya Muncul Saat Ramadan

Menurut Maslekah, setiap harinya, selama bulan puasa ini mampu memproduksi hingga 1.200 kemasan patola.

 

Liputan6.com, Banyuwangi Jajanan khas Banyuwangi banyak bermunculan saat bulan puasa Ramadan. Salah satunya adalah Patola. Jajanan ini biasa disajikan sebagai menu  berbuka puasa dan sangat diminati warga bumi blambangan.

Di Jawa Tengah, patola ini disebut petolo atau putu mayang. Umumnya dinikmati dengan santan yang dimasak dengan gula merah. Petolo yang sudah terendam kuah ini rasanya makin enak.

Maslekah (40), warga Kelurahan Singonegaran Banyuwangi pembuat kue patola menyatakan, selama Ramadan, dia dan empat pegawainya biasa mengawali aktifitasnya sejak pagi.

Mereka membikin adonan patola yang akan dijual pada sore hari. Bagi kalangan milenial mungkin terasa asing dengan patola. Namun jajanan yang satu ini sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu.

“Saya membuat  patola ini sudah  sekitar 22 tahun , tapi membuatnya setiap bulan puasa saja. pokoknya full satu bulan penuh. Dulu pernah setiap hari, tapi  pemesanan sedikit, akhirnya saya beralih membuat kue basah lainya. Sehingga saya memutuskan membuat  patola setiap bulan puasa saja,”ujar Eka, sapaan akrab Maslekah, Selasa (5/4/2022).

Menurut Maslekah, setiap harinya, selama bulan puasa ini mampu memproduksi hingga 1.200 kemasan patola. Setiap kemasan dijual dengan harga Rp 4.000. Pelangganya datang dari berbagai kalangan. Ketika sore hari ribuan kemasan patola tersebut ludes diserbu pelangganya.

“Setiap harinya saya produksi 1.200 kemasan. Karena ini banyak pesanan. Mulai dari perkantoran, sampai para pedagang yang nantinya dijual lagi di sejumlah pasar takjil di Banyuwangi. Kalau pengambilan paling banyak dari perkantoran ya, seperti Dinas Kesehatan, Lapas Banyuwangi itu kalau pesan sampai 200 kemasan,”cetus Eka.

Dia, mengaku, meski musim pandemi omzet penjualan patola tetap stabil. Per harinya dia mendapat omzet kotor hingga Rp 5 juta. Namun, untuk tahun ini, Maslekah mengaku terpaksa harus mengurangi ukuran patolanya. Sebab bahan- bahan yang digunakan untuk pembuatan patola terus naik.

“Tahun ini saya terpaksa harus mengurangi ukuran patola, karena bahan- bahan seperti tepung, gula, terigu dan bahan lainya terus naik. Tapi untuk harga tetap sama, dan cita rasanya juga jangan khwatir masih sama enak dan lezat,”papar Maslekah.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Warisan Turun Temurun.

Patola  tidak diketahui kapan diproduksi pertama kali di Banyuwangi. Termasuk sejak kapan menjadi jajanan khas di bulan Ramahdan. Namun dilihat dari cetakan yang digunakan  untuk membuat, patola merupakan warisan  turun- temurun  dari orang tua terdahulu. Karena cetatan yang digunakan memang khusus digunakan untuk membuat  patola

Dibutuhkan keahlian khusus untuk menghasilkan  patola yang memiliki tekstur lembut dan kenyal. Pemberian warna patola misalnya, harus dilakukan sedikit demi sedikit supaya warna yang dihasilkan  sesuai dengan keinginan.

Warna Patola biasanya terdiri dari merah muda, hijau dan putih. Adonan patola  yang sudah dicetak  menggunakan alat khsusu dari besi kemudian  diletakkan pada  lembaran  daun  pisang.  Kemudian patola dikukus sekitar 20 menit.

3 dari 3 halaman

Bahan- Bahan dan Cara Pembuatan Kue Patola

Bahan- Bahan Untuk Membuat  Patola.

- 150 gram tepung beras

-  1 sendok makam gula pasir

-  ½ sendok teh garam

-  300 ml santan dari ½ butir kelapa

-  50 gram tepung sagu

-  Secukupnya pewarna hijau dan merah

-   Secukupnya kuah santan

-   400 ml santan

-  2 sendok makan gula pasir

-  2 sendok makan gula merah, disisir

-  1 lembar daun pandan

Bahan ini cukup digunakan untuk membuat  patola 4 porsi.

 

Langkah proses pembuatan:

1. Campur tepung beras , gula, garam dan santan, aduk rata hingga halus.

2. Masak diatas api kecil hingga bergumpal-gumpal, lalu angkat.

3. Pindahkan dalam mangkok, tambahkan tepung, sagu sedikit demi sedikit  hingga rata

4. Bagi 2 adonan, beri warna masing-masing.

5. Masukan ke dalam cetakan patola.

6. Panaskan kukusan

7. Cetak adonan diatas daun pisang yang dioles sedikit minyak

8. Kukus 10-15 menit hingga matang, lalu angkat.

9. Siap disajikan Bersama kuah santan

10.  Kuah santan: Campur semua bahan, masak sambal diaduk semua bahan

11.  Angkat, lalu saring

12.  Siap disajikan hangat maupun dingin

Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.