Sukses

Omset Anjlok Akibat Covid-19, Pedagang di Banyuwangi Minta Pasar Ramadan Digelar

Menurut Humas P3KLB Abdul Kholik, para pedagang di Pasar Banyuwangi kini pada menjerit, karena omset menurun drastis sejak pandemi melanda.

 

Liputan6.com, Banyuwangi - Paguyuban Pedagang Pasar dan Kaki Lima Banyuwangi (P3KLB) meminta Pasar Ramadan tahun ini kembali digelar, setelah dua tahun ditiadakan karena pandemi Covid-19.

Menurut Humas P3KLB Abdul Kholik, para pedagang di Pasar Banyuwangi kini pada menjerit, karena omset yang didapat setiap harinya menurun drastis sejak pandemi melanda.

Bahkan ada juga dagangan pedagang yang tidak laku dalam seharinya. Sehingga keberadaan Pasar Ramadan dibutuhkan untuk menambah penghasilan bagi mereka.

"Mengingat hari-hari biasa keadaan Pasar Banyuwangi sangat sepi. Keberadaan Pasar Ramadan ini akan lebih bermanfaat khususnya bagi para pedagang yang sangat mengharapkan penghasilan lebih," kata Kholik, Selasa (22/3/2022).

Pihaknya berjanji akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat demi keberlangsungan Pasar Ramadan. Termasuk menjaga keamanan, ketertiban, serta kebersihan.

"Kami juga siap memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah sesuai ketentuan yang berlaku," ungkapnya.

Pihaknya juga telah berkirim surat kepada Pemkab Banyuwangi dengan harapan Pasar Ramadan bisa kembali digelar tahun ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siapkan Konsep

Menanggapi permintaan pedagang, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku masih evaluasi. Pemkab belum memutuskan kegiatan tersebut bisa digelar atau tidak.

"Saat ini belum diputuskan. Jadi kami masih mengevaluasi untuk kebutuhan Pasar Ramadan," kata Ipuk.

Menurutnya, meski arahan dari pemerintah pusat untuk kegiatan ibadah Ramadan sudah bisa dilonggarkan dengan protokol yang ketat, termasuk aktivitas ekonomi. Namun pihaknya masih tetap waspada adanya Covid-19.

"Sedangkan kalau Pasar Ramadan ini, takut ada kerumunan, desak-desakan. Sehingga kita atur dengan konsep yang lain," pungkas Ipuk.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.