Liputan6.com, Jakarta Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jember membentuk gerakan satu desa satu kampung donor darah sukarela sebagai upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam donor darah dan penyebarluasan kepalangmerahan hingga di tingkat desa dan dusun di daerah itu.
"Setelah Dusun Kidul Besuk, Desa Ajung, dinobatkan sebagai kampung donor darah untuk yang pertama kalinya, kali ini kami menjadikan Desa Karangduren, Kecamatan Balung, sebagai kampung donor darah yang kedua di Jember," kata Ketua PMI Jember Zaenal Marzuki di Jember, Jawa Timur, Sabtu, 17 April 2021.
Dengan kampung donor, lanjut dia, kebutuhan darah untuk pasien di sejumlah rumah sakit di Jember dan beberapa wilayah jejaring akan terpenuhi sesuai harapan Bupati Jember Hendy Siswanto, beberapa waktu lalu, agar jangan sampai ada kekurangan darah di kabupaten setempat, dilansir dari Antara.
Baca Juga
"Kebutuhan darah di Jember setiap bulan sebanyak 3.500 kantong untuk semua golongan A, B, AB, dan O, namun selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri dibutuhkan sekitar 6.000 kantong darah," tuturnya.
Ia menjelaskan PMI Jember menggelar donor darah selama Ramadhan usai Shalat Tarawih karena pihaknya menargetkan sebanyak 5.000 kantong darah atau bahkan bisa lebih, sehingga Jember menjadi penyangga ketersediaan darah bisa membantu kabupaten tetangga yang menjadi wilayah jejaring PMI Jember.
Â
Saksikan Video Menarik Berikut Ini
Akibat wabah covid-19, stok darah di PMI berbagai daerah menipis. Padahal stok darah dibutuhkan untuk membantu pasien-pasien yang butuh tambahan darah. TNI, Polri dan ASN di berbagai daerah terpaksa dikerahkan untuk jadi pendonor.
Antusiasme Warga
Tujuan program ini adalah untuk menyelamatkan nyawa manusia. "Untuk memenuhi kebutuhan darah itu, PMI Jember mencanangkan program satu desa satu kampung donor darah yang tujuan utamanya untuk menyelamatkan nyawa manusia lewat aksi kemanusiaan donor darah," katanya.
Sementara Kepala Desa Karangduren Nur Kholik mengatakan desanya mendapat pengesahan dan pengukuhan sebagai kampung donor darah karena mayoritas warganya adalah pendonor darah aktif.
"Memang hampir mayoritas warga kami pendonor aktif, sehingga kami ucapkan terima kasih kepada PMI dengan menetapkan desa kami menjadi kampung donor darah," ujarnya.
Ia mengatakan warga desanya sangat antusias datang ke balai desa untuk melakukan donor darah pada Jumat (16/4) malam, sehingga petugas memberlakukan penerapan protokol kesehatan dengan bertahap agar tidak terjadi penumpukan atau kerumunan massa.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement