Sukses

Haykal Kamil Miris Lihat Pemuda Indonesia Tertular Virus

Hari Sumpah Pemuda, Haikal Kamil malah prihatin dengan nasib bangsa Indonesia, khususnya pemuda Indonesia.

Senin (28/10/2013) adalah peringatan Hari Sumpah pemuda di seluruh Indonesia. Meski tak banyak perayaan dan baliho di jalanan, Haykal Kamil mengaku tetap selalu mengingat bahwa hari ini adalah tonggak utama sejarah pergerakan Kemerdekaan Indonesia. Namun, di hari yang dinilai berjasa ini, pemain Love in Paris season 2 ini menuturkan kekecewaannya kepada nasib bangsa yang masih memprihatinkan.

"Aku kadang suka miris melihat banyak koruptor di Indonesia. Banyak dari antara mereka masih muda tapi sudah tertular virus korupsi, itu sangat disayangkan," kata Haykal Kamil saat dihubungi via telepon, Senin (28/10/2013).

Padahal menurut cowok kelahiran Jakarta, 6 Januari 1991 ini, sebuah bangsa itu bisa dilihat dari kualitas para pemuda dan pemudinya. Maka melihat carut marutnya bangsa ini mencerminkan pemudanya yang belum memiliki visi dan misi yang terarah.

"Melihat bangsa itu bisa dari pemudanya, mereka yang harus berkerja, mereka yang harus memimpin dan bukannya terlena," tambah adik Zaskia Adya Mecca ini.

Tetapi pria yang masih berstatus mahasiswa ini boleh berbangga dengan organisasi yang disebut Indonesia Mengajar, pasalnya para pemuda dituntut untuk berkarya dengan turun langsung dan melihat keadaan di berbagai daerah di Indonesia. Orang-orang yang terlibat ini direkrut sebagai pengajar muda (PM) ke daerah-daerah yang jauh dari tempat tinggal mereka.

"Kita tapi nggak boleh pesimis, buktinya ada organisasi namanya Indonesia Mengajar. Itu bagus dan saya sangat bangga mereka ke daerah-daerah sehingga bisa belajar melihat keadaan secara langsung dan memutuskan solusinya bagaimana. Gerakan seperti ini harus diperbanyak," ucapnya.

Bagi Haykal, perjuangan para pemuda zaman dahulu bisa diteruskan dengan memberdayakan diri sendiri untuk berkegiatan positif. "Meskipun belum lulus kuliah aku sudah bisa bantu untuk menghidupi keluarga. Menurut aku dimulai dari hal-hal seperti itu karena nggak mungkin kita bawa-bawa pistol dan berjuang kaya pahlawan zaman dahulu," tandasnya. (fei)




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini