Sukses

6 Fakta Tragis Sinead O’Connor: Disiksa Ibu Saat Kecil, Hancur Setelah Anak Kesayangannya Akhiri Hidup

Sinead O'Connor juga pernah dimasukkan dalam semacam rumah sakit jiwa yang dikelola untuk menangani wanita yang dicap nakal.

Liputan6.com, Jakarta Sepanjang hidupnya, Sinead O’Connor dikenal dengan karier yang penuh warna. Tak hanya pencapaian berupa album yang laku jutaan keping dan lagu “Nothing Compare 2 U” yang ikonis, ia juga melakukan sejumlah hal yang dianggap kontroversial.

Mulai dari merobek foto Paus John II  saat tampil di acara Saturday Night Live pada 1992 hingga sempat menjadi pendeta yang tak diakui Gereja Katolik. Di luar segala riuh rendah ini, penyanyi Irlandia ini menghadapi perjalanan hidup yang penuh air mata dalam kehidupan pribadinya.

Mengenang hidup sang penyanyi bertalenta yang meninggal dunia pada Rabu (26/7/2023), berikut rangkuman enam hal tragis sepanjang hidup Sinead O’Connor yang ia lalui dengan berani:

 

1. Disiksa Ibu

Sinéad Marie Bernadette O'Connor lahir pada 8 Desember 1966 di Dublin, Irlandia, anak ketiga dari lima bersaudara, dilansir dari BBC. Orangtuanya bercerai pada usia delapan tahun, dan sang ibu kerap melakukan kekerasan kepada anaknya. Termasuk Sinead.

Kepada People pada 2012, ia mengaku ibundanya menyiksanya secara fisik dan mental, bahkan ia sebut “cukup lama mencoba merusak sistem reproduksinya.”

“Rasanya benar-benar seperti kamar penyiksaan. Tapi aku memaafkan ibuku, saat itu ia sedang tidak baik-baik saja,” kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

2. Masuk RSJ

Umur 13, ia kabur dan hidup dengan ayahnya. Namun dua tahun kemudian, ia tertangkap ngutil dan dimasukkan ke lembaga semacam rumah sakit jiwa yang dikelola untuk menangani wanita yang dicap nakal.

“Aku enggak akan pernah mengalami kepanikan dan teror dan penderitaan seperti yang kurasakan di tempat itu,” kata dia kepada SPIN, seperti dilansir dari People.

Namun di tempat ini pula karier musiknya bermula, setelah seorang suster memberinya gitar dan seorang guru musik.

3 dari 6 halaman

3. Ibunda Meninggal Kecelakaan

Meski mengalami masa lalu yang mengerikan bersama ibunda, kematian wanita yang melahirkannya tersebut membuatnya terpukul. Rasa duka atas peristiwa pada 1985 ini ia tuangkan kembali dalam adegan close-up di musik video “Nothing Compares 2U.”

“Aku memiliki koneksi secara emosional, yang tidak pernah kuperkirakan—termasuk saat rekaman. Baru terasa saat syuting. Aku duduk di sana, memikirkan ibu dan aku, dan berusaha keras agar tak menangis tersedu-sedu,” kata dia.

4 dari 6 halaman

4. Berupaya Bunuh Diri

Tahun 1999, Sinead O’Connor menghadapi pertempuran perwalian anak perempuannya, Rosin, melawan John Waters. Ia menghadapi tuduhan bahwa dirinya tak cocok menjadi seorang ibu dan hanya melihat sang anak sekali sebulan, dan hal ini menghancurkan hatinya.

Hal ini memicunya untuk melakukan bunuh diri dengan menelan 20 pil Valium.

“Aku mencoba bunuh diri secara sungguh-sungguh dan aku hampir tewas,” kata dia.

Tahun 2015, Sinead mengungkap pengakuan bahwa ia pernah sengaja overdosis di tengah sengketa hak asuh anaknya Shane dan Yoshua.

5 dari 6 halaman

5. PTSD

Pada pertengahan era 2000-an, ia mengungkap sejumlah masalah kesehatan yang ia hadapi. Termasuk kondisi kronis fibromyalgia, depresi, hingga endometriosis. Ia juga didiagnosis mengalami gangguan bipolar.

Tahun 2013 ia menyebut diagnosisnya salah, dan ia sebenarnya mengalami post-traumatic stress syndrome.

“Kamu enggak bisa memprediksi pemicunya [PTSD]. Aku seperti anjing yang diselamatkan; aku baik-baik saja sampai berada dalam situasi yang sedikit saja mengingatkan kepada trauma yang kualami,” kata dia.

6 dari 6 halaman

6. Anak Meninggal Bunuh Diri

Kesedihan mendalam yang begitu membekas, adalah saat putranya, Shane, meninggal bunuh diri dalam usia 17 tahun pada 2022. Peristiwa memilukan ini ia umumkan sendiri di media sosial.

“Putraku yang begitu indah, Nevi'im Nesta Ali Shane O'Connor, cahaya hidup, memutuskan untuk mengakhiri pergulatannya di dunia pada hari ini, dan kini bersama Tuhan. Semoga ia beristirahat dengan tenang, dan tak ada seorang pun yang mengikuti jejaknya,” tulis Sinead kala itu.

Beberapa hari sebelum meninggal, Sinead menulis curahat hatinya yang hancur setelah ditinggal anaknya. “Sejak saat itu hidup bak makhluk malam tak bernyawa. Dia adalah cinta dalam hidupku, penerang jiwaku. Kami adalah satu jiwa yang dibelah dua,” tulis Sinead O’Connor dalam akun Twitter-nya yang kini sudah dihapus.

Simak juga informasi berikut ini:

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.