Sukses

AG Tak Coba Melerai Tindak Kekerasan yang Diduga Dilakukan Mario Dandy terhadap David, Kuasa Hukum: Dia Ketakutan

David dianiaya hingga tak berdaya oleh pria yang diduga Mario Dandy. Apa alasan AG tak melerainya?

Liputan6.com, Jakarta - Kasus penganiayaan David yang diduga dilakukan oleh Mario Dandy, saat ini masih dalam penyidikan. Tak sedikit orang yang menginginkan AG, kekasih Mario Dandy, menjadi tersangka juga.

Namun, sampai saat ini AG statusnya masih sebagai saksi. Sebelumnya, AG sempat mengaku bahwa dirinya mencoba untuk menahan sang kekasih untuk tidak melakukan tindak kekerasan.

Bahkan saat David terkapar tak berdaya, kuasa hukum AG, Mangatta Toding menyebut bahwa kliennya memegang tangan dan kepala David.

Saat hadir menjadi bintang tamu di acara Apa Kabar Indonesia Pagi, kuasa hukum AG yang lain, Sony Hutahaean, tak menampik bahwa kliennya tak coba melerai tindak kekerasan tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dia Ketakutan

Rupanya pertanyaan yang diajukan pembawa acara tak berbeda dengan penyidik saat BAP AG.

"Ini juga pertanyaan penyidik juga, dan sudah disampaikan di BAP, mengapa sih kamu saat kejadian itu enggak melerai, dia jawabnya saya takut," ungkap Sony, di kanal YouTube TvOneNews, Kamis (2/3/2023).

 

3 dari 4 halaman

Tidak Melihat

Sony menambahkan bahwa saat kejadian, AG mengaku tak melihat David dianiaya karena ketakutan.

"Dia ada momen pas itu sudah terjadi dia tuh menurut dia, dia tidak melihat. Nanti bisa dibuktikan lagi di CCTV ya. Dia bilang dan ini dibunyikan di BAP 'Saya ketakutan'. Makanya kami kemaren ke KPAI, gimana sih sebenarnya psikologis anak 15 tahun. Kalau dia lihat kekerasan dia selalu ketakutan, dan dia bilang dia dari dulu seperti itu. Dia lebih baik menghindar," sambungnya.

 

4 dari 4 halaman

Lakukan Selfie

Beredar kabar bahwa AG melakukan selfie setelah David tergeletak tak berada, padahal disebutkan bahwa AG ketakutan. Apa kata kuasa hukumnya?

"Kita terlalu menggunakan logika umum untuk anak 15 tahun. Terkait selfie ini kita tidak bisa berandai-andai. Di sini konteks dari si klien kita ini memegang kepala dari ananda David ini adalah ini bisa dikonfirmasi di BAP nya ibu dari yang punya rumah yang teriak pertama kali. Ibu itu yang memegang pertama kepala ananda David ini, kemudian ibu ini menurut kesaksian klien kita ini ibu itu ngomong 'Saya enggak kuat nih'. Langsung dari dirinya (AG) 'Saya saja Bu yang pegang'," bebernya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.