Sukses

Resensi Film Cek Toko Sebelah 2: Signature Ernest Prakasa Kian Tajam, Cerita Solid Mencubit Kulit Nurani

Film Cek Toko Sebelah 2 karya sutradara Ernest Prakasa menampilkan konflik yang lebih dalam, cerita solid, dan konflik dekat dengan keluarga Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Cek Toko Sebelah 2 adalah sekuel yang paling kami khawatirkan. Pasalnya, jilid perdananya yang dirilis Desember 2016 adalah salah satu film berbasis naskah asli terbaik dalam satu dekade terakhir. Bahkan, tak berlebihan jika disebut terbaik sepanjang masa.

Maka, ketika Ernest Prakasa menggarap sekuelnya, pertanyaan sejuta umat juga mengambang di benak kami: Mampukah kualitasnya setara dengan Cek Toko Sebelah yang menyerap 2,6 juta penonton dan diganjar Piala Citra Skenario Asli Terbaik?

Kamis (20/12/2022), pertanyaan publik terjawab. Film Cek Toko Sebelah 2 mendapat apresiasi positif dari kritikus maupun awam. Para pemainnya masih sama kecuali karakter Natalie yang dulu dimainkan Gisella Anastasia kini dipercayakan pada Laura Basuki.

Berikut resensi film Cek Toko Sebelah 2. Belum menonton? Kami sarankan segera ke bioskop mengingat perebutan layar di akhir tahun makin sengit dengan dominasi Avatar: The Way of Water, KKN di Desa Penari Luwih Dowo Luwih Medeni, dan Argantara.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Menggali Hubungan Erwin

Cek Toko Sebelah 2 menggali hubungan Erwin (Ernest Prakasa) dan Natalie (Laura Basuki). Erwin yang ogah melanjutkan usaha toko ayahnya, Afuk (Chew Kin Wah) dapat promosi jabatan untuk ngantor di Singapura. Ia menemui ibunda Natalie Agnes (Maya Hasan) untuk minta restu.

Agnes menyalakan lampu hijau untuk hubungan Erwin dan Natalie dengan satu syarat, habis nikah tetap di Indonesia. Diam-diam, Agnes mengutus orang untuk menyelidiki latar belakang keluarga Erwin dan mendapati sejumlah fakta mengejutkan.

Pertama, Afuk pengangguran. Tak seperti yang diceritakan Erwin yakni tengah membesarkan bisnis tambak udang. Kedua, Yohan (Dion Wiyoko) pernah tersangkut kasus narkoba. Dua noda dalam keluarga Afuk membuat Agnes makin pikir-pikir untuk merestui.

Sementara itu, Ayu (Adinia Wirasti) belum ingin punya anak sementara Afuk berharap di usia senja bisa menimang cucu. Suatu hari, sahabat Afuk, Peter (Martin Anugrah) menitipkan anaknya, Amanda (Widuri Puteri) ke Ayu dan Yohan. Peter sedang menjalani sidang cerai.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 7 halaman

Sisi Lain Para Tokoh

Penonton bisa jadi berpikir sudah kenal para karakter di Cek Toko Sebelah. Sekuel film ini membalik keadaan. Dalam banyak adegan, kita melihat para tokoh memperlihatkan sisi lain yang membuat kita sadar, tempo hari baru mengenal sebatas permukaan.

Ayu misalnya, setelah menikah 5 tahun belum pengin punya anak. Ini bukan tanpa alasan. Naskah kemudian menjembatani penonton untuk menyelinap ke masa lalu Ayu dalam kilasan-kilasan yang membuat kita paham juga menaruh empati.

Jalan Ayu untuk menerima restu Koh Afuk sebelum menikah membuat kita sadar bahwa rumah tangganya dengan Yohan yang sepintas adem ayem ternyata seperti pepatah orang Jawa, “Kabeh kuwi mung sawang sinawang (Kadang fakta tak seperti yang kelihatannya).”

4 dari 7 halaman

Penyutradaraan Lebih Dewasa

Erwin juga punya romantika sendiri. Sebagai yang paling “sempurna” dalam keluarga, ia mencoba menyelamatkan harga diri ayah lewat jalan yang mengkhianati pola didik dari kecil. Benih-benih konflik ini dianyam dengan tuturan yang elegan.

Penyutradaraan Ernest Prakasa terasa lebih dewasa. Tidak sok rumit dan sok eksperimental. Gambar-gambarnya lebih kaya makna. Sketsa komedi lebih menyatu dengan plot utama. Ibarat cowok ganteng, Cek Tokoh Sebelah 2 tipe yang tampil necis dan rapi.

Tiap tokoh diberi ruang. Tidak dilabeli antagonis dan protagonis. Mereka seperti manusia di sekitar kita. Punya motivasi, statement kala bermasalah, dan “luka” masa lalu yang diobati dengan cara beragam. Lalu, ada tokoh baru yang diperankan dengan natural oleh Widuri Puteri.

 

5 dari 7 halaman

Pancingan

Yang ini juga bukan asal tempel biar kelihatan beda. Di masyarakat Jawa, bagi pasangan yang menahun belum punya anak, biasanya disarankan mengadopsi atau merawat anak orang lain sebagai pancingan. Widuri Puteri menjalankan fungsi pancingan ini dengan apik.

Hasilnya tidak klise seperti di sinetron. Pancingan yang dimaksud, memancing para tokoh yang kita kenal untuk memperlihatkan warna asli mereka. Lewat Amanda, kita melihat Afuk, Yohan, dan Ayu berproses. Inilah yang membuat Cek Toko Sebelah 2 lebih hangat.

 

6 dari 7 halaman

Bukan Lagi Toko Fisik

Tidak ada toko (fisik) seperti yang tampak dalam Cek Toko Sebelah (2016). Yang kita lihat di sini, filosofi kegiatan transaksional toko di hati para karakter. Agnes tak mau rugi (baca: “kehilangan” satu-satunya anak jika menikah dengan orang yang tidak tepat).

Afuk pengin dapat “untung” berupa cucu setelah “berinvestasi” dalam pernikahan Ayu dan Yohan. Dan masih banyak lagi. Padahal, rumah tangga bukan aktivitas transaksional seperti yang biasa terjadi di toko kelontong. Di sinilah, pemaknaan toko itu menjadi lebih dalam.

 

7 dari 7 halaman

Mencubit Nurani

Bukan Ernest Prakasa jika tak mencubit nurani kita. Satu adegan yang bikin banjir air mata, saat Afuk berbincang dengan Erwin di bibir laut. Di sana, tergambar jelas kebesaran hati ayah kala meminta maaf kepada anaknya.

Pada akhirnya, kekhawatiran kami akan sekuel Cek Toko Sebelah tak terbukti. Cerita solid. Penokohan terasa mapan dengan rentang emosi yang lebih lebar. Semua tampil brilian dan Laura Basuki adalah pesona yang sangat sulit ditepis.

 

 

PS: Dear Ernest Prakasa, apapun alasan dan kondisinya, please jangan lagi tampil dengan model rambut belah tengah 

 

Pemain: Ernest Prakasa, Laura Basuki, Dion Wiyoko, Adinia Wirasti, Chew Kinwah, Maya Hasan, Widuri Puteri, Martin Anugrah

Produser: Chand Parwez Servia, Fiaz Servia

Sutradara: Ernest Prakasa

Penulis: Ernest Prakasa, Meira Anastasia

Produksi: Starvision

Durasi: 1 jam, 54 menit

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.