Sukses

6 Fakta Serial Surat Cinta untuk Starla dari Vidio X Catchplay+, Caitlin Halderman dan Jefri Nichol Ingat Masa Bocil

Serial Surat Cinta Untuk Starla hasil kolaborasi Vidio X Catchplay+ masih menempatkan Jefri Nichol dan Caitlin Halderman sebagai pemeran utama.

Liputan6.com, Jakarta Surat Cinta Untuk Starla yang pernah mencetak box office di layar lebar pada 2017 karena menyedot 1,2 jutaan penonton kini kembali dalam format serial sebanyak 8 episode.

Masih diperkuat Jefri Nichol dan Caitlin Halderman, serial Surat Cinta Untuk Starla mengudara di platform streaming Vidio dan Catchplay + mulai Selasa (20/12/2022).

Episode perdananya diperkenalkan kepada jurnalis di Djakarta Theatre XXI, Senin (19/12/2022) dan disambut hangat. Serial Surat Cinta Untuk Starla disutradarai Ody C. Harahap.

Managing Director Vidio, Monika Rudjiono menjelaskan, “Prosesnya lumayan lama, satu tahun kita bicara dan memilih IP atau konten mana, yang cocok untuk kedua plaform. Ini OTT pertama di Indonesia yang berkolaborasi. Ini pencapaian buat kami berdua.”

Hal senada disampaikan Country Manager Catchplay+, Dhini W. Prayogo, yang menyebut proses memilih intellectual property atau IP untuk dijadikan serial dikerjakan dengan sangat selektif sekaligus hati-hati.

“Saat memilih IP, kami benar-benar memilih series yang kira-kira bakal diterima dengan baik. Surat Cinta Untuk Starla terbukti filmnya di tahun 2017 cukup sukses dengan para pemain yang kita kenal baik,” ujarnya.

Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini menghimpun 6 fakta dari balik layar serial Surat Cinta Untuk Starla. Selamat menyimak dan selamat menonton. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Reuni Setelah 4 Tahun Pisah

Bagi Caitlin Halderman, serial Surat Cinta Untuk Starla punya tempat spesial di hatinya. Ini adalah proyek reuni dengan Jefri Nichol setelah empat tahun tak berkolaborasi.

“Terakhir aku kerja sama dengan Nichol itu 2018. Untuk film Surat Cinta Untuk Starla syutingnya pas aku usia 17 tahun, kita sama-sama bocil dan cupu, masih menye-menye segala macam ha ha ha,” kenang Caitlin Halderman.

3 dari 7 halaman

2. Dulu 17, Sekarang 23

Kali pertama dikabari film Surat Cinta Untuk Starla berlanjut dalam format serial, Caitlin Halderman antuasias. “Saat dikabari ini akan dibuat series dengan konsep lebih dewasa aku kayak: Wah, penasaran banget sama alurnya setelah lima tahun bersama,” ujarnya.

Jefri Nichol merasakan hal yang sama. “Kayaknya baru kemarin umur 17 sekarang sudah 23 tahun, wah cepat banget anj***! Tanggung jawabnya sudah beda,” cetus bintang film Dear Nathan seraya menjanjikan alur cerita yang lebih dewasa.

 

4 dari 7 halaman

3. Bagai Romeo dan Juliet

Produser Wicky V. Olindo punya alasan khusus menghadirkan serial Surat Cinta Untuk Starla tahun ini. Baginya, chemistry Jefri Nichol dan Caitlin Halderman sangat kuat. Ia pun membayangkan apa yang terjadi pada Starla (Caitlin) dan Hema (Jefri) lima tahun kemudian.

“Seperti Romeo dan Juliet, tipe yang bisa kapan saja dibikin dan akan tetap bikin baper. Itu yang membuat kami berpikir: Yuk, lima tahun kemudian apa yang terjadi dengan Hema yang dulu masih labil dan Starla yang lebih punya visi hidup?” ia memaparkan.

 

5 dari 7 halaman

4. Alasan Memilih Ody

Setelahnya, Wicky V. Olindo, menyatakan terpilihnya sutradara Ody C. Harahap untuk menggarap serial Surat Cinta Untuk Starla bukan tanpa alasan. Menurutnya, Ody sutradara serbabisa karena pernah bikin film drama, komedi, aksi, hingga genre superhero.

“Dia sangat versatile, bisa bikin apa saja. Untuk cerita Starla dan Hema, kami butuh yang bisa mengeluarkan inner dua tokoh utama dengan pandangan yang lebih dewasa. Ody bisa mengeluarkan itu dan membangun adegan baper sekaligus lucu menggemaskan,” ulas Wicky V. Olindo.

 

6 dari 7 halaman

5. Original Series Berkualitas

Managing Director Vidio, Monika Rudjiono, menyataka pihaknya berkomitmen melahirkan original series berkualitas dan terbuka untuk berkolaborasi dengan pihak lain. Catchplay+ dan Vidio punya audiens berbeda.

“Selain itu, kami punya visi serta keinginan yang sama. Saya rasa ini satu sinergi yang natural karena keinginan untuk menghadirkan tontonan berkualitas itu ada dari masing-masing pihak,” Monika Rudjiono menerangkan.

 

7 dari 7 halaman

6. DNA Kami Kolaborasi

Sementara itu Country Manager Catchplay+, Dhini W. Prayogo, memaparkan, “DNA kami adalah partnership atau kolaborasi. Bahkan di Catchplay+ Taiwan kami sejak 2015 sudah co-production atau co-invest di beberapa film Hollywood. Salah satunya The Revenant yang meraih 3 Piala Oscar.”

Karenanya untuk memperkaya konten lokal, pihaknya membuka pintu kolaborasi. “Kami berpikir kira-kira siapa yang paling tepat. Vidio pemain OTT yang kita semua tahu, leading in the market dan bisa memproduksi konten-konten berkualitas,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.