Sukses

Permata Sanny Peduli Sambangi Korban Gempa Cianjur, Berikan Ratusan Paket Sembako Hingga Tenda Ukuran Besar

Ditengah santernya pemberitaan miring tentang korban gempa Cianjur, tak menyurutkan niatan tim Permata Sanny Peduli untuk berbagi.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Permata Sanny Peduli menyambangi lokasi pengungsian korban gempa Cianjur di Desa Ciputri, Kecamatan Pacet dan Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, pada 30 November 2022.

Tim yang terdiri dari sahabat jurnalis dan fotografer ini bersinergi dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) Solidaritas Merah Putih (Solmet), memberikan bantuan berupa tenda pleton, terpal, ratusan paket sembako, pampers dan selimut.

Semua bahan bantuan untuk korban gempa Cianjur telah diterima sebagian korban yang terdampak. Kami menyalurkan sejumlah bantuan kepada korban secara langsung di daerah Pacet dan Cugenang," ucap Permata Warokka, penggagas tim Permata Sanny Peduli.

"Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, semoga bantuan yang kami berikan bermanfaat bagi korban di sana," Permata mengharapkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bangun Rata dengan Tanah

Medan yang cukup berat untuk sampai di lokasi pengungsian terutama di Kecamatan Cugenang terbayar dengan sambutan hangat para korban.

Terlihat disepanjang jalan menuju lokasi pengungsian hampir keseluruhan bangunan rumah rata dengan tanah. "Para korban sangat membutuhkan uluran tangan kita," Permata menyambung.

 

 

3 dari 4 halaman

Pemetaan Lokasi Korban

Permata mengatakan, mendistribusikan bantuan kepada korban terdampak gempa Cianjur dengan melalui proses pemetaan alias mapping yang sangat akurat.

"Sebelumnya tim kami bekerjasama dengan TRC Solmet untuk mapping di lokasi mana yang benar benar membutuhkan. Sehingga bantuan ini bisa diterima langsung kepada korban," Permata menuturkan.

 

4 dari 4 halaman

Kekurangan Tenda

Seperti yang disampaikan Boim (34) warga Desa Cirumput, Cugenang mengaku menyayangkan pemberitaan yang tak sesuai dengan kenyataan.

"Sebenarnya kami masih membutuhkan tempat yang layak untuk berteduh. Tenda pengungsian yang disediakan sudah terisi penuh. Pembagian ke daerah yang sulit terjangkau belum merata, daerah kami masih kekurangan tenda," beber Boim.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.