Sukses

Mutia Cito Jadi Pemeran Utama Film Pendek, Ikut Serta dalam Festival Bergengsi

Menjadi pemeran utama dalam sebuah film, Mutia Cito mengaku bangga dan senang bisa memerankan seorang anak dari keluarga kurang mampu bernama Imas.

Liputan6.com, Jakarta Mutia Cito merupakan salah satu artis belia yang multi talenta. Baru-baru ini, ia unjuk kebolehannya dalam sebuah film pendek yang berjudul Kue Ulang Tahun.

Menjadi pemeran utama dalam sebuah film, Mutia Cito mengaku bangga dan senang bisa memerankan seorang anak dari keluarga kurang mampu bernama Imas.

"Aku tuh enggak nyangka banget dikasih kepercayaan jadi pemeran utama dalam film ini. Ada rasa deg-degan gitu, takut enggak bisa," kata Mutia saat ditemui sesaat setelah mendaftarkan filmnya menjadi peserta Festival Film Pendek TVRI Jawa Barat.

"Apalagi film pendek ini tujuannya kan untuk diikutkan dalam Festival Film Pendek. Jadi deg-degan tapi campur senang juga sih, hehe. Banggalah pokoknya," sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pengalaman Berharga

Lebih lanjut Mutia membeberkan beberapa pengalaman berharga yang didapatnya usai menjalani syuting film pendek yang disutradarai oleh Ikhwansyah Lufiara tersebut.

"Ini kan pengalaman pertama aku jadi pemeran utama dalam sebuah film. Banyak sih yang bikin aku jadi lebih tau tentang film, ya. Aku belajar banget dan di lokasi tuh sutradara dan yang lainnya pada membantu aku agar bisa acting dengan baik. Alhamdulillah banget," ungkapnya.

Saat disinggung mengenai adegan yang amat menyulitkan untuk dijalani sebagai Imas di film Kue Ulang Tahun, Mutia menyebutkan banyak adegan yang mengharuskannya untuk berakting sedih, bertolak belakang dengan kesehariannya yang selalu ceria.

"Susah disuruh sedih melulu, mana aku orangnya ceria dan enggak bisa diam. Pas sudah dapat sedihnya, eh, ada dialog yang salah dan harus ulang lagi, jadinya capek," tutur gadis kecil berusia 10 tahun ini.

 

3 dari 5 halaman

Menggunakan Bahasa Sunda

Selain itu Mutia juga harus berdialog menggunakan logat Sunda. Hal ini mengharuskan Mutia untuk berlatih berbicara dengan logat Sunda jauh sebelum syuting dimulai.

"Pas dikasih tau nanti ngomongnya pakai logat Sunda. Padahal aku bukan orang Sunda, aku langsung latihan sendiri di rumah, kayak 2 mingguan gitu latihannya," lanjutnya

Produser film Kue Ulang Tahun, Aditya Gumay, menyaksikan langsung kegiatan syuting yang berlokasi di beberapa tempat di Cianjur. Mutia mengungkapkan dirinya lebih semangat dengan keberadaan Aditya Gumay di lokasi.

"Kalau ada kak Adit enak, jadi lèbih semangat, kan kak Adit guru aku di Sanggar Ananda," ucapnya.

 

4 dari 5 halaman

Cerita yang Menyentuh

Film Kue Ulang Tahun ini ceritanya sangat menyentuh, mengenai angan-angan Imas yang ingin merayakan ulang tahunnya dengan kue dan mengundang teman-temannya.

Namun karena Imas berasal dari keluarga yang kurang mampu, menjadikan angan angan ini sulit untuk diwujudkan. Banyak adegan yang membuat haru. Mutia berharap filmnya bisa menang beradu dengan peserta lainnya.

"Doain film Kue Ulang Tahun menang ya, filmnya bagus dan layak jadi juara, pemainnya keren-keren, lo. Semoga beruntung. Aamiin," ujar putri Erna Riyantoko ini.

 

5 dari 5 halaman

Lokasi Syuting Terdampak Gempa

Namun Mutia merasa beruntung sekaligus sedih. Pasalnya setelah syuting selesai, gempa bumi menimpa Kota Cianjur yang meluluhlantakan bangunan hingga berdampak pada masyarakat sekitar.

Tempat syuting Mutia juga terkena gempa bumi. Bahkan kafe tempat mutia beradegan film itu, kini menjadi tempat pengungsian warga Cianjur.

"Beberapa hari lalu aku sudah keluar Dari lokasi yang saat ini kena gempa. Kebetulan lokasi itu dipilih oleh tim karena cocok dengan gambaran cerita," ujarnya.

Lokasi syuting saat itu desa Cijendil, Cianjur di mana anak-anak saat itu melakukan syuting di sana. Saat ini, desa tersebut porak poranda.

"Aku bersyukur proses syuting sudah selesai sebelum terjadi gempa. Dan aku berdoa semoga korban gempa Cianjur itu selamat dan sabar," ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.