Sukses

Sebelum Lightyear, 6 Film Animasi Klasik Disney Ini Menyimpan Adegan Kontroversial untuk Anak-Anak

Sebelum Lightyear, sudah ada beberapa film animasi Disney yang sempat menjadi kontroversi lantaran adegan yang dianggap tak sesuai untuk ditonton anak-anak.

Liputan6.com, Jakarta - Film Lightyear garapan Pixar dan Disney tengah mengundang kontroversi lantaran di dalamnya terdapat adegan ciuman sesama wanita. Sebanyak 14 negara termasuk Indonesia pun akhirnya melarang penayangan film yang memiliki hubungan dengan Toy Story ini.

Satu hal yang menjadi masalah adalah Lightyear merupakan film animasi yang bisa saja disaksikan oleh anak-anak. Sementara itu, di negara yang melarang penayangannya, termasuk Indonesia, memiliki budaya yang mengedepankan religi dan jelas menganggap adegan tersebut sebagai sebuah penyimpangan.

Sebelum Lightyear, sebenarnya sudah ada beberapa film animasi Disney lainnya yang sempat menjadi kontroversi lantaran ada adegan yang dianggap tak sesuai untuk ditonton anak-anak. Bahkan, film-film yang sempat kontroversial itu masuk dalam kategori klasik.

Film-film animasi yang dimaksud dirilis pada era 1990-an ke belakang. Beberapa judul pun sudah tak asing dan diambil dari kisah dongeng. Apa saja judul film-film animasi klasik Disney yang pernah mengundang kontroversi jauh sebelum Lightyear diluncurkan? Berikut deretannya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Bambi

Bambi merupakan film adaptasi novel terbitan tahun 1923 berjudul Bambi, a Life in the Woodsby karya Felix Salten. Film animasi Disney yang dirilis pada 1942 sekilas memang aman ditonton anak-anak.

Namun bila kita perhatikan, ada satu adegan yang dibuat sedemikian rupa hingga anak-anak yang menontonnya mengalami trauma dan tak ingin melihat adegan itu lagi.

Adegan yang dimaksud adalah penggambaran matinya induk rusa kecil setelah ditembak oleh seorang pemburu. Sejak saat itu, Disney selalu menghaluskan adegan-adegan kematian di film-film selanjutnya.

 

3 dari 7 halaman

2. The Little Mermaid

Film The Little Mermaid yang rilis pada 1989 sempat populer pada masanya lantaran menggambarkan sesosok putri duyung yang bertindak heroik dan akhirnya menikah dengan pangeran pujaannya.

Sekilas, film ini memang menggambarkan indahnya impian saat menjadi nyata dengan perjuangan keras dan sedikit keberuntungan. Namun semua konsep itu runtuh hanya dengan faktor usia si putri duyung.

Dalam film ini, putri duyung yang bernama Ariel itu digambarkan masih berusia 16 tahun, usia yang masih sangat belia untuk menikah.

Selain itu, terdapat juga kontroversi berupa dugaan gambar kastil berbentuk alat kelamin laki-laki untuk sampul VHS film ini. Disney sempat menyangkal hal itu terjadi karena mereka terburu-buru dan akhirnya melakukan revisi.

 

4 dari 7 halaman

3. Dumbo

Film Dumbo adaptasi kisah Dumbo, the Flying Elephant karya Helen Aberson dan Harold Pearl, dirilis sebelum Bambi, tepatnya pada 1941. Film ini juga sudah terlebih dahulu mengundang kontroversi.

Bukan adegan sedih atau berbau kematian, melainkan adegan ketika Dumbo tiba-tiba saja mabuk hingga ia melakukan perjalanan psikedelik.

Gara-gara kontroversi adegan tersebut akhirnya versi live action yang rilis pada 2019 tak menyertakan adegan tersebut.

 

5 dari 7 halaman

4. Alice In Wonderland

Alice In Wonderland, sebuah film animasi Disney rilisan tahun 1951 adaptasi novel Alice's Adventures in Wonderland dan Through the Looking-Glassby karya Lewis Carroll, menyimpan sejumlah adegan yang mengganggu bagi anak-anak.

Adegan pertama adalah sesosok ulat yang mengisap shisha, lalu seekor kucing menyeramkan yang mengapung, serta beberapa adegan yang menggambarkan halusinasi.

 

6 dari 7 halaman

5. Peter Pan

Film animasi Disney berjudul Peter Pan yang rilis pada 1953 bisa dibilang sukses mempopulerkan kembali kisah adapatasi cerita Peter and Wendy karya J. M. Barrie.

Namun begitu, film animasi Peter Pan yang juga dikenal sebagai The Boy Who Will't Grow Up itu menyimpan kontroversi tersendiri.

Hal pertama yang dipermasalahkan adalah nuansanya yang terlalu suram dan mengganggu bagi anak-anak. Lalu penggambaran terhadap penduduk asli Amerika dinilai tidak sensitif.

7 dari 7 halaman

6. Who Framed Roger Rabbit

Who Framed Roger Rabbit yang dirilis pada 1988 bukanlah karya animasi penuh lantaran konsepnya yang hibrida dengan live-action.

Meskipun ada unsur animasi, film adaptasi novel Who Censored Roger Rabbit? karya Gary K. Wolf ini dinilai tidak cocok untuk ditonton anak-anak masa kini.

Film ini dinilai terlalu dewasa untuk disaksikan anak kecil lantaran ceritanya yang terbilang rumit.

Kontroversi lain yang menyelimuti film ini adalah dugaan adanya satu frame yang menonjolkan tubuh sensitif dari karakter Jessica Rabbit. Gara-gara isu ini, pada era 1990-an penyedia laser disc selalu kehabisan film ini alias film ini laris berat.

Adegan kontroversi lainnya adalah Baby Herman yang mengulurkan jari tengahnya saat ia melewati bagian bawah gaun seorang wanita dan muncul kembali dengan air liur di bibirnya.

Ada juga adegan yang dianggap sensitif bagi warga kulit hitam ketika Donald Duck dan Daffy Duck duel piano.

Di sini, Donald berkata satu kalimat ke Daffy yang diduga merendahkan orang kulit hitam dengan menyebutnya "negro bodoh". Negro atau nigger adalah kata yang dilarang untuk disebutkan kepada orang kulit hitam di Amerika Serikat.

Namun begitu, akhirnya Disney mengatakan bahwa skrip aslinya tak seperti itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.