Sukses

Abah Lala Bawakan Lagu Kritik Sosial di Single ke-8

Abah Lala dikenal sebagai pencipta jargon Cendol Dawet.

Liputan6.com, Jakarta Nama penyanyi Abah Lala dikenal sebagai pencipta jargon Cendol Dawet yang diselipkan di lagu Pamer Bojo-nya mendiang Didi Kempot. Sejak saat itu, Abah Lala mendapat apresiasi yang begitu besar dari masyarakat pecinta dangdut.

Berbagai karya lagu terus dihasilkan pentolan grup orkes MG 86 itu, di antaranya adalah single Gede Roso, Aku Sing Berjuang, Dewe Dewe, Pengen Nduweni, Nyikso Rogo, Ra Ngedan Ora Bebas, dan Nahan Rindu.

Setiap lagu yang dirilis menceritakan tentang keseharian Abah Lala bersama rekan-rekannya di MG 86. Untuk menutup tahun 2021, Abah Lala kembali merilis single ke-8 nya yang berjudul Story. Lagi-lagi Abah Lala membuat lagu yang isinya tentang kehidupan sehari hari.

"Karena menurut saya dari setiap kegiatan di sekitar, bisa saya jadikan inspirasi untuk membuat sebuah karya lagu," ujar Abah Lala dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kritik Sosial

Menurut Abah Lala, lagu terbarunya itu berisikan kritik sosial tentang kehidupan saat ini dimana orang-orang kecanduan bermain handphone lewat media sosial dan sebagainya.

"Sekarang masyarakat perkotaan dan pedesaan sudah banyak yang pegang handphone. Setiap melakukan sesuatu, update story dimana saja dan kapan saja," tuturnya.

 

 

3 dari 5 halaman

Harapan di Single Terbaru

Abah Lala berharap melalui lagu terbarunya ini, selain menjadi hiburan, juga pengingat pengguna media sosial agar jangan terlena sehingga mengabaikan ibadah dan orang-orang di sekitar.

"Tetap beribadah, bersosialisasi, dan berkehidupan yang baik dan benar," ujarnya.

 

4 dari 5 halaman

Kisah Abah Lala

Sebelum menjadi penyanyi, Abah Lala merupakan pemain Gedruk (kesenian tarian daerah Boyolali) bersama grup Saleho. Bersama grupnya, Abah Lala memperkenalkan kesenian daerah sampai ke mancanegara. Grupnya itu juga kerap mengkolaborasikan seni tari khas Boyolali dengan dangdut campursari.

Seiring berjalannya waktu, Abah Lala kemudian membentuk orkes melayu MG 86 yang semua personilnya merupakan para pekerja ladang dan TKI.

 

5 dari 5 halaman

Tujuan Mulia

Sukses menjadi seorang penyanyi, Abah Lala memiliki cita-cita mulia yakni menyejahterakan teman-temanya di kampung halaman dengan mengikuti jejaknya.

"Saya ingin mengajak rekan-rekan di kampung halaman agar juga bisa lebih maju dengan cara memperkenalkan dan mengajarkan ke mereka bagaimana mencari rezeki dengan cara menampilkan keterampilan bermain alat musik," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini