Zayn Ejek Grammy Awards di Twitter: Tahun Depan Bakal Kukirim Sekeranjang Permen

Tujuh jam kemudian, Zayn Malik kembali mencuit, menjelaskan pernyataannya sebelumnya.

"Twitku tak bersifat personal atau soal kelayakan, tapi lebih kepada kebutuhan terhadap inklusi dan kurangnya transparansi dalam proses nominasi dan adanya ruang yang menciptakan favoritisme, rasisme, dan politik networking yang memengaruhi proses voting," ujarnya.

Cuitan Zayn Malik ini disambut riuh rendah oleh warga Twitter. Kata kunci "Zayn Deserves Better" sempat masuk dalam lima besar trending topic, termasuk di Indonesia.

Ucapan Zayn rupanya didukung penggemarnya.

"'Pillowtalk' adalah debut terbesar dan paling banyak di-streaming pada 2016 dan 'Mind of Mine' adalah rekaman terbesar pada 2016. 'I Don't Wanna Live Forever' adalah lagu yang paling banyak di-streaming pada 2017, 'Dusk Till Dawn' meraih nomor satu di tangga lagu selama berminggu-minggu pada 2018. Tapi TAK ADA nominasi untuk Zayn. Sistem yang curang," tutur @yoicarus yang disukai 35 ribu warganet.

Pemilik akun @lwtnewangel berkomentar, "Grammy benar-benar menjijikkan, mereka mencurangi semua artis hebat yang layak mendapat penghargaan. Kelihatan sekali mereka bias." Cuitan ini disukai lebih dari 16 ribu warganet.

Zayn sendiri belum pernah masuk sebagai nominasi di ajang penghargaan ini. Duetnya dengan Taylor Swift, "I Don't Wanna Live Forever", memang menerima nominasi di kategori Penulisan Lagu untuk Media Visual. Namun yang jadi nomine adalah sang penulis lagu, Jack Antonoff dan Sam Dew.

Ia juga tak masuk dalam kategori Artis Pendatang Baru Terbaik pada 2017, karena kesuksesannya yang mendunia bersama One Direction. One Direction sendiri, juga belum pernah masuk dalam nominasi Grammy Awards sepanjang kariernya.