Sukses

Geger, Kwon Mina Curhat Jadi Korban Bullying Selama 10 Tahun di AOA

Kwon Mina sudah keluar dari AOA pada Mei tahun lalu karena tak memperpanjang kontrak.

Liputan6.com, Seoul - Sebuah pengakuan mengejutkan diungkap oleh Kwon Mina di Instagram pribadi miliknya, Jumat (2/7/2020). Ia mengaku menjadi korban bullying selama 10 tahun bergabung sebagai personal AOA.

Sebagai informasi, Kwon Mina sudah keluar dari AOA pada Mei tahun lalu karena tak memperpanjang kontrak.

Dilansir dari Allkpop, awal mula pengakuan Mina ini terjadi saat ia membalas komentar jahat seorang warganet.

"Aku juga inginnya pergi tapi aku harus menjaga ibuku. Ah, aku bakal mendapat banyak DM yang menyebutku 'enggak punya otak'. Kamu benar, aku 'enggak punya otak' karena tak belajar sebagaimana mestinya dalam hidupku. Aku harus mencari uang sejak kecil karena kondisi keluargaku," tulis Mina.

Selanjutnya, ia mulai bercerita tentang bullying yang dialami semasa jadi anggota AOA. Pengakuan ini lantas membuat geger para penggemar K-Pop, dan ramai dibicarakan di media sosial.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Diseret

"Setelah ayahku meninggal, saat aku menangis di ruang tunggu ada seorang unnie (sebutan untuk perempuan yang lebih tua) yang menyeretku ke kloset, menyuruhku berhenti menangis karena merusak suasana. Aku mencoba mengatakan aku takut. Aku mencoba mengatakan aku takut ayahku meninggal," tuturnya.

Karena perlakuan orang ini, Mina mengatakan ia sempat melakukan upaya bunuh diri.

3 dari 5 halaman

Tinggalkan AOA

Mina menerangkan bahwa ia memutuskan keluar dari AOA pun karena sosok yang tak ia sebut identitasnya ini. Padahal, ia merasa bahagia saat beraktivitas sebagai personel AOA.

"Aku tak pernah stres menjadi idol, dan sejujurnya aku tak pernah ingin meninggalkan AOA; tapi karena ada satu orang yang membenciku, aku menyerah setelah menahan bullying selama 10 tahun," tuturnya.

 

4 dari 5 halaman

Ayah Kelinci

Mina lantas mengungkap petunjuk lain mengenai sosok ini.

"Namun beberapa waktu lalu, ayah si kelinci meninggal dunia, dan aku merasa sangat sedih dan janggal. Setidaknya aku tahu apa rasanya. Saat aku datang ke pemakaman, dia menghampiriku dan meminta maaf. Hal ini tak melegakanku, dan hatiku hancur," tuturnya.

 

5 dari 5 halaman

Pengobatan untuk Depresi

Ia mengatakan bullying tersebut sangat mempengaruhi dirinya. Ia mencoba beristirahat dari dunia hiburan.

"Aku ingin belajar hal baru, mungkin mencoba pengobatan untuk depresi dan kecemasanku," kata dia.

 

 

Simak juga informasi berikut ini:

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.