Sukses

Lola Amaria Terdampak Covid-19: Pemasukan Nyaris Tak Ada, Tetap Menggaji Karyawan

Sebagai produser, akhirnya Lola Amaria buka kartu kepada publik soal dampak wabah Covid-19 yang dirasakannya selama tiga bulan terakhir.

Liputan6.com, Jakarta Memasuki bulan keempat wabah Corona Covid-19 di Tanah Air, para pekerja seni semakin gelisah. Salah satunya, bintang film sekaligus produser dan sutradara Lola Amaria.

Hal ini disampaikan Lola Amaria saat menjadi salah satu pembicara gelar wicara daring “Mengawal Film Nasional Saat Tayang di Era New Normal,” Jumat (12/6/2020) kemarin.

Membahas dampak wabah Covid-19, Lola Amaria menjelaskan, “Tentu sangat berdampak. Saya sebagai produser merasakan betul dampaknya tiga bulan terakhir. Pemasukan nyaris tidak ada, proses produksi otomatis berhenti, namun tetap harus menggaji karyawan.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Itu Berat

Lola Amaria membayangkan produser yang syutingnya berhenti di tengah jalan karena wabah Covid-19. Para produser ini harus memikirkan kontinuitas adegan mengingat dalam tiga bulan terakhir bisa jadi bentuk tubuh dan gaya rambut pemain berubah.

“Apalagi kalau syuting baru jalan seminggu lalu berhenti. Itu berat. Kalau syuting ulang belum tentu kondisi lokasi syuting sama kayak dulu atau sama dengan yang digambarkan skenario,” bintang film Kisah 3 Titik memaparkan.

3 dari 5 halaman

Ada Dananya Enggak?

Ia menyebut syuting ulang tak semudah yang dibayangkan. Selain kondisi fisik pemain dan lokasi, biaya produksi mesti dihitung lagi. “Syuting ulang, ada dananya enggak? Kalau ada, berapa?” Lola Amaria mempertanyakan.

Artis kelahiran Jakarta, 30 Juli 1977, ini mengingatkan, syuting ulang akan terasa berbeda mengingat protokol kesehatan mesti diterapkan hingga proses pengambilan gambar selesai.

4 dari 5 halaman

Uang Sebanyak Itu

Pemain dan kru mesti menjalani rapid test, karantina selama 14 hari, memakai baju pelindung diri lengkap, termasuk masker. “Katakanlah selama syuting, per orang biayanya 300 juta rupiah dikali 80 orang, mampu enggak produser menyediakan uang sebanyak itu?” ujarnya.

Dulu untuk menuju lokasi syuting, satu mobil bisa diisi 8 orang. Di era new normal, satu mobil kemungkinan hanya boleh diisi 4 orang. Ini juga harus dipikirkan karena menambah biaya produksi.

 

5 dari 5 halaman

Balik Modal Enggak, Tuh?

Belum lagi mendisiplinkan orang untuk memakai masker itu bukan perkara mudah. Setelah semua terjawab, masih ada satu pertanyaan lagi yang diajukan produser. “Saat dirilis di bioskop, diadu dengan beberapa film lain, balik modal enggak, tuh film?” pungkasnya.

Lola Amaria berharap Pemerintah serius merespons masalah ini. Gelar wicara daring ini digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Direktorat Musik, Perfilman, dan Media Baru. Selain Lola Amaria, ada sineas Sidi Saleh dan Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, PhD.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.