Sukses

Kak Seto: Kekerasan terhadap Anak Menonjol

Kata Kak Seto kekerasan yang dialami oleh anak-anak kebanyakan adalah kekerasan seksual.

Liputan6.com, Jakarta Pemerhati anak Seto Mulyadi atau biasa disapa Kak Seto sangat prihatin dengan kekerasan yang dialami anak-anak Indonesia. Mirisnya, kekerasan yang dialami oleh anak-anak kebanyakan adalah kekerasan seksual.

“Banyaknya kekerasan terhadap anak yang menonjol adalah kekerasan seksual. Parahnya ini dilakukan oleh orang terdekat seperti orangtua, paman, dan sepupu. Bisa juga pendidik, guru les, guru ngaji. Ini semua menyadarkan kita agar saling bantu. Karena KPAI, Komnas Anak, atau ribuan polisi tidak mampu bergerak sendiri. Jadi harus melibatkan setiap elemen,” kata Kak Seto saat ditemui di peluncuran Yayasan Abang Mpok Sahabat Anak (YAMSA) di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2015).

Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi (kiri) saat mengunjungi kantor Komnas Perlindungan Anak yang terbakar pada 28 Juni lalu, di kawasan Pasar Rebo, Jakarta, Senin (29/6/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Oleh sebab itu, Kak Seto juga sangat mengapresiasikan apa yang dilakukan oleh tokoh masyarakat seperti Ketua Umum Yamsa, Nur Asia Uno. Kak Seto sendiri adalah anggota pembina Yamsa ini.

“Acara ini apresiasi yang sangat tinggi dan ini launching Yamsa. Menunjukan bahwa tokoh-tokoh2 ibukota sangat peduli dengan tindak kekerasan yang selama ini dialami anak-anak. Mudah-mudahan bisa diikuti oleh tokoh berbagai macam daerah lain,” ujar Kak Seto.

Selain membutuhkan peran serta tokoh masyarakat, Kak Seto juga berharap peran serta orangtua dalam mendidik anak. “Mohon orangtua tidak lagi mengajarkan anak secara otoriter. Karena anak-anak rindu dan akhirnya mencari teman di luar. Nah, di luar itu anak-anak jadi korban predator-predator,” tambahnya.

Nur Asia Uno

Sementara itu, Nur Asia Uno selaku Ketua Umum menekankan pendidikan anak sejak usia dini untuk mencegah kekerasan terhadap anak. “Dari segi agama, anak-anak diajarkan mana yang dilarang dan mana yang boleh. Jadi anak-anak diajarkan pelajaran agama, dan dengan siapa dia bergaul,” ujar wanita yang akrab disapa Mpok Asia itu.

Lalu, apakah kegiatan bakti sosial ini akan sering diselenggarakan? “Kita akan lakukan secara rutin. Nantinya kita juga akan adakan di sekolah-sekolah,” pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini