Sukses

Menikah, Rani Mukerji Tak Masalah Ciuman di Film

Status pernikahan biasanya mempengaruhi karir seorang artis. Namun hal itu sepertinya tidak berlaku bagi Rani Mukerji.

Liputan6.com, Jakarta Status pernikahan biasanya mempengaruhi karir seorang artis. Namun hal itu sepertinya tidak berlaku bagi Rani Mukerji.

Di Bollywood, seorang artis yang sudah menikah biasanya karirnya perlahan tenggelam bahkan mungkin menghilang sama sekali. Ada banyak faktor penyebab. Hamil dan larangan dari sang suami biasanya menjadi alasan utama.

Namun beruntung bagi Rani Mukerji yang menikah dengan sutradara sekaligus produser ternama di Bollywood, Aditya Chopra. Karena sama-sama berkarir di dunia film, keduanya tentu sudah saling mengerti tentang pekerjaan masing-masing.

Rani misalnya tak keberatan syuting saat dalam kondisi hamil, apabila sutradara tak keberatan tentang hal tersebut.

"Di Hollywood, banyak aktor bekerja ketika mereka hamil. Jika sutradara siap untuk bekerja dengan saya selama kehamilan saya, saya pasti akan melakukannya," ujar Rani seperti dikutip Bollywoodlife.

Rani juga mengaku beruntung menikah dengan Aditya Chopra. Dikatakan Rani bahwa sang suami tak pernah membatasi pekerjaannya.

"Adi (Aditya Chopra) adalah seorang suami yang sangat mendukung karir saya. Saya tidak melihat dia ingin saya berhenti berkarir. Saya tidak tahu apa keputusan saya ketika saya menjadi seorang ibu," kata Rani yang baru saja merilis film terbarunya, Mardaani.

"Tapi saya sangat mencintai pekerjaan saya ini," tegasnya.

Meski telah menjadi seorang istri, artis kelahiran 21 Maret 1978 ini juga mengaku statusnya tersebut tak mempengaruhi dirinya untuk melakukan adegan tertentu. Rani misalnya, tak keberatan melakukan adegan ciuman atau adegan intim.

"Hal ini juga tergantung pada apakah ia berasal dari keluarga yang sangat modern dalam pandangan mereka. Atau ia menikah dalam sebuah keluarga yang tidak memberinya kebebasan untuk melakukan hal-hal tertentu."

"Saya menikah dengan Aditya, yang seorang produser sekaligus sutradara, dan saya pikir pola pikirnya sangat modern. Saya tidak berpikir dia akan melarang saya tentang apa yang saya putuskan untuk mengambil jenis film yang akan saya jalani."

"Bagi kami, film berarti sebuah pekerjaan. Apa yang kami lihat bukan dari sudut pandang orang awam," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini