Sukses

Utang Holcim Indonesia Membengkak Jadi Rp 6,51 Triliun

PT Holcim Indonesia Tbk mencatatkan laba turun 34% hingga September 2013.

PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 599,13 miliar hingga kuartal ketiga 2013.  Jumlah laba itu turun 34% dari periode sama tahun 2012 sebesar Rp 911,19 miliar.

Penjualan perseroan naik tipis 5,5% menjadi Rp 6,87 triliun untuk periode Januari-September 2013 dari posisi sama tahun 2012 senilai Rp 6,51 triliun. Marjin laba bersih perseroan turun menjadi 8,7% pada kuartal ketiga 2013 dari periode sama tahun 2012 sebesar 14%.

Beban pokok penjualan perseroan yang bergerak di usaha semen ini  naik menjadi Rp 4,6 triliun hingga September 2013. Laba kotor pun turun menjadi Rp 2,27 triliun hingga September 2013 dari posisi sama tahun 2012 senilai Rp 2,28 triliun.

Beban distribusi perseroan naik menjadi Rp 471,35 miliar pada kuartal ketiga 2013 dari posisi sama tahun 2012 senilai Rp 414,95 miliar. Beban penjualan perseroan naik menjadi Rp 171,1 miliar hingga September 2013. Lalu beban umum naik menjadi Rp 305,85 miliar pada kuartal ketiga 2013.

Namun, perseroan memperoleh laba kurs sekitar Rp 16,47 juta hingga September 2013 dari posisi sama tahun 2012 rugi Rp 11,89 juta.
Laba usaha perseroan turun menjadi Rp 1,33 triliun hingga kuartal ketiga 2013 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,4 triliun. Laba per saham perseroan turun menjadi Rp 78 pada kuartal ketiga 2013 dari posisi kuartal ketiga 2012 sebesar Rp 119.

Total liabilitas/utang perseroan naik menjadi Rp 6,21 triliun pada 30 September 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 3,75 triliun.

Ekuitas perseroan turun menjadi Rp 8,4 triliun pada 30 September 2013. Kas dan setara kas perseroan turun menjadi Rp 344,6 miliar pada 30 September 2013.

Pada perdagangan saham sesi pertama hari ini, saham SMCB turun 1,87% ke level Rp 2.625 per saham. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 1,7 miliar. (Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini