Sukses

Emiten BNBR Kantongi Pendapatan Rp 953,80 Miliar hingga Maret 2025

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba hingga Maret 2025.

Diperbarui 08 Mei 2025, 12:57 WIB Diterbitkan 08 Mei 2025, 12:57 WIB

Liputan6.com, Jakarta - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mencatatkan kinerja positif pada kuartal pertama 2025. Perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp953,80 miliar, meningkat 11,64% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp854,33 miliar. 

Seiring pertumbuhan pendapatan, laba usaha perusahaan juga tumbuh 15,72% menjadi Rp65,25 miliar, naik dari Rp56,38 miliar. Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp62,02 miliar, atau naik 17% dibandingkan dengan Rp53,02 miliar pada kuartal I tahun lalu.

CEO dan Presiden Direktur BNBR, Anindya N. Bakrie, menyampaikan bahwa hasil ini merupakan buah dari kolaborasi dan kerja keras seluruh lini usaha. 

"Kinerja positif Perseroan ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh unit bisnis sehingga kinerja BNBR selama 3 bulan pertama di 2025 ini mencapai pertumbuhan yang membanggakan,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (8/5/2025).

Kenaikan pendapatan ini berasal dari sejumlah unit bisnis utama. Bakrie Metal Industries (BMI) Group memberikan kontribusi signifikan dengan pertumbuhan sebesar 14,8% atau senilai Rp85 miliar. 

VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) Group juga mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 6,3% atau Rp13 miliar, sedangkan Bakrie Indo Infrastructure (BIIN) Group menambah kontribusi sebesar 3,8% atau sekitar Rp2,8 miliar. 

Pertumbuhan Laba Didukung Efisiensi Finansial

Pertumbuhan laba bersih turut didukung oleh efisiensi finansial perusahaan, terutama dari penurunan beban bunga secara signifikan di level holding sebagai hasil dari restrukturisasi dan penyelesaian utang pada tahun sebelumnya. Selain itu, keberhasilan perusahaan menjalankan kuasi reorganisasi juga turut memperbaiki tren laba ditahan.

2 dari 3 halaman

Penopang Kinerja

Direktur Keuangan BNBR, Roy Hendrajanto M. Sakti, menambahkan pada kuartal I 2025 ini, pertumbuhan pendapatan BMI Group ditopang oleh peningkatan pendapatan PT Bakrie Pipe Industries (BPI) sebesar 1,7% atau sekitar Rp9,5 miliar. PT Southeast Asia Pipe Industries (SEAPI) juga mencatatkan lonjakan pendapatan sebesar 57,6% atau setara Rp15 miliar. 

Selain itu, PT Bakrie Constructions (BCons) turut menyumbang kinerja positif dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp74,3 miliar, yang sebelumnya nihil pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, di segmen usaha VKTR Teknologi Mobilitas, pertumbuhan pendapatan didorong oleh kinerja Bakrie Autoparts (BA) Group yang mencatatkan peningkatan sebesar 10,7% atau Rp21 miliar. 

Kenaikan ini didukung oleh pertumbuhan volume penjualan sebesar 23%. Komponen pendapatan lainnya juga meningkat, seperti lini ATPM yang naik 24%, general casting yang tumbuh 48%, serta segmen replacement market yang mengalami pertumbuhan sebesar 4%.

Kinerja solid di awal tahun 2025 menegaskan keberhasilan strategi transformasi dan efisiensi yang dijalankan BNBR. Dengan kontribusi kuat dari unit usaha di sektor manufaktur, mobilitas, dan infrastruktur, perusahaan optimistis dapat terus mempertahankan tren positif dalam menghadapi dinamika bisnis 2025.

3 dari 3 halaman

Bayar Utang, Bakrie & Brothers Lego 975 Juta Saham VKTR

Sebelumnya, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melego saham entitas anak, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) senilai Rp 97,5 miliar. Transaksi saham tersebut dilakukan pada 11 Juli 2024.

Jumlah saham yang dijual sebanyak 975 juta lembar dengan harga Rp 100 per saham. Jumlah saham yang dilepas itu setara 2,23 persen dari total kepemilikan PT Bakrie & Brothers sebelumnya.

Sekretaris Perusahaan PT Bakrie & Brothers, Christofer A. Uktolseja mengatakan, dana hasil penjualan saham VKTR itu untuk membayar utang perseroan.

"Tujuan perseroan menjual saham BKR adalah untuk penyelesaian hutang kepada kreditur yang tidak terafiliasi dengan perseroan, yaitu PT Tambara Tama Mandiri," ujar Christofer dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (24/7/2024).

Kepemilikan Saham

Usai transaksi, kepemilikan PT Bakrie & Brothers Tbk atas saham VKTR tersisa 43,32 persen atau sebanyak 18.953.000.000 lembar.

Sebelumnya, PT Bakrie & Brothers Tbk mengempit 19.928.000.000 lembar saham VKTR atau setara 45,55 persen. Meski begitu, transaksi ini tidak mengubah posisi perseroan sebagai pengendali VKTR.

"Sehubungan dengan adanya pelepasan saham VKTR oleh perseroan, tidak terdapat perubahan pengendali pada VKTR," jelas Christofer.

EnamPlus