Sukses

Sektor Saham Transportasi dan Industri Tekan IHSG pada 25-28 Maret 2024

Sektor saham transportasi dan logistik serta industri masing-masing turun 8,76 persen dan 2,38 persen sehingga berdampak terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 25-28 Maret 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,83 persen ke posisi 7.289 pada 25-28 Maret 2024. Koreksi IHSG terjadi didorong sektor saham transportasi & logistik serta industri.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, ditulis Sabtu (30/3/2024), sektor saham transportasi dan logistik serta industri masing-masing turun 8,76 persen dan 2,38 persen.

Perdagangan pekan ini hanya empat seiring libur Jumat Agung. Di tengah perdagangan yang pendek, sejumlah data ekonomi dirilis. Dari Eropa, ada sentimen peningkatan ekonomi di kawasan Eropa.

Indikator sentimen ekonomi di kawasan Eropa berada di level tertinggi menjadi 96,3 pada Maret 2024 dari posisi Februari sebesar 95,5 dan sesuai harapan pasar. Di antara ekonomi terbesar, indikator sentimen ekonomi catat kenaikan di Prancis sebesar 2,6, Italia, 1,5, dan Jerman 0,9. Sedangkan Belanda dan Spanyol masing-masing minus 0,7 dan 0,4.

Sementara itu, pelaku pasar menanti data ekonomi dari Amerika Serikat terutama data inflasi personal consumption expenditure (PCE) pada Februari yang diharapkan turun 0,3 persen MoM dari posisi Januari 0,4 persen. Selain itu, tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartalan diperkirakan lebih rendah 3,2 persen QoQ pada kuartal IV 2023 dari 4,9 persen pada kuartal sebelumnya.

Ketahanan Ekonomi AS

Pernyataan baru-baru ini oleh Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (the Fed) Waller menyarankan the Fed tidak terlalu buru-buru menurunkan suku bunga. Mengingal hal itu baru-baru ini data ekonomi menunjukkan penundaan atau pengurangan penurunan suku bunga pada 2024.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Menanti Data Ekonomi AS

Data inflasi terkini tampak mengecewakan dan Waller ingin melihatnya setidaknya beberapa bulan data inflasi yang lebih baik sebelum pemangkasan suku bunga.

Sementara itu, sebagian besar berharap pemangkasan suku bunga pada Juni 2024. Penurunan suku bunga diprediksi sebanyak tiga kali pada 2024. Sembilan pejabat dari 19 pejabat mengharapkan penurunan suku bunga sebanyak dua kali atau kurang. Dengan demikian, data inflasi dan penggangguran ke depan akan tetap menjadi perhatian investor global.

“Kami terus merekomendasikan tetap melakukan diversifikasi portofolio saham dan pendapatan tetap untuk mendapatkan keuntungan dari antisipasi suku bunga seiring investor global cari aset berisiko,” tulis Ashmore.

Adapun saham Indonesia tetap menarik seiring harapan pemerintahan baru pro pertumbuhan.

3 dari 5 halaman

Kinerja IHSG pada 25-28 Maret 2024

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun signifikan pada perdagangan 25-28 Maret 2024. Koreksi IHSG terjadi di tengah investor asing aktif menjual saham selama sepekan dan nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (29/3/2024), IHSG melemah 0,83 persen ke posisi 7.288,81 selama sepekan. Pada pekan lalu, IHSG catat kinerja positif dengan kenaikan 0,30 persen pada 18-22 Maret 2024.

Kapitalisasi pasar susut 0,48% dari Rp11.748 triliun pada pekan lalu menjadi Rp11.692 triliun pada penutupan pekan ini.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian saham terpangkas 10,10% selama sepekan, menjadi 14,83 miliar lembar saham dari 16,50 miliar lembar saham pada sepekan lalu.

Rata-rata frekuensi transaksi harian saham anjlok 10,53% menjadi 1,020 ribu kali transaksi dari 1,139 ribu kali transaksi pada sepekan lalu.

Investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 390,5 miliar pada Kamis, 28 Maret 2024. Selama sepekan, investor asing jual saham Rp 1,9 triliun. Selain itu, sepanjang 2024 investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp26,28 triliun.

 

4 dari 5 halaman

Pencatatan Obligasi

Peningkatan dalam sepekan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian saham, yaitu sebesar 10,88% menjadi Rp11,27 triliun dari Rp10,17 triliun pada sepekan yang lalu.

BEI juga mencatat selama sepekan, terdapat tiga obligasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finansial Tahap IV Tahun 2024, Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2024, serta Obligasi Berkelanjutan II Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap III Tahun 2024. Ketiga obligasi tersebut dicatatkan pada Kamis, 28 Maret 2024.

Selain itu,  Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finansial Tahap IV Tahun 2024 dan Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2024 diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial. Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finansial Tahap IV Tahun 2024 dicatatkan dengan pokok obligasi sebesar Rp 1,14 triliun.

 

5 dari 5 halaman

Total Obligasi

Sementara itu, Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2024 dicatatkan dengan pokok nominal sebesar Rp 1,5 triliun.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) atas kedua obligasi di atas adalah idAAA (Triple A) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat. Obligasi Berkelanjutan II Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap III Tahun 2024 diterbitkan oleh PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry dengan pokok obligasi sebesar Rp 1,17 triliun.

Hasil pemeringkatan dari Pefindo atas Obligasi adalah idA (Single A) dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.

Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2024 adalah 22 emisi dari 18 emiten senilai Rp25,45 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 552 emisi yang diterbitkan oleh 128 emiten dengan nilai outstanding sebesar Rp464,90 triliun dan USD32,362 juta.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 dengan nilai nominal Rp5.915,00 triliun dan USD502,10 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,19 triliun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.