Sukses

Indo Tambangraya Megah Siapkan Belanja Modal Setara Rp 1,52 Triliun pada 2024

Belanja modal Indo Tambangraya Megah (ITMG) naik 113,97 persen dari realisasi belanja 2023 yang sebesar USD 45,1 juta.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD 96,5 juta atau sekitar Rp 1,52 triliun (kurs Rp 15.717,10 per USD).

Belanja modal itu naik 113,97 persen dari realisasi belanja 2023 yang sebesar USD 45,1 juta. Direktur PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Yulius Kurniawan Gozali mengatakan seluruh belanja modal perseroan tahun ini berasal dari kas internal. Namun angka itu belum memperhitungkan belanja modal untuk akuisisi.

"Capex akuisisi dipisah. Untuk akuisisi, kita masih ada sekitar USD 1,1 juta. Sekitar USD 800 juta dau kas, dan ada USD 300 juta dari fasilitas kredit," kata Yulius dalam media briefing, Kamis (29/2/2024).

Sebagian besar atau sekitar 68 persen belanja modal akan dialokasikan untuk tembang batu bara. Kemudian 11 persen untuk PT Tambang Raya Usaha Tama (TRUST), 10 persen untuk renewable, 9 persen proyek greenfield, dan sisanya 2 persen untuk keperluan lain.

Untuk tahun ini, perusahaan menargetkan total volume produksi sebesar 19,5–20,2 juta ton dengan total volume penjualan sebesar 24,9–25,6 juta ton.

Sebagai perbandingan, Indo Tambangraya Megah mencatatkan volume produksi sebesar 16,9 juta ton pada 2023, atau lebih tinggi 1 persen dari capaian produksi tahun sebelumnya. Kinerja positif pada volume produksi juga diikuti oleh total volume penjualan yang mencapai 20,9 juta ton, atau naik sebesar 11 persen.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 29 Februari 2024, saham ITMG melemah 0,66 persen ke posisi Rp 26.200 per saham. Saham ITMG dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 26.400 per saham. Saham ITMG berada di level tertinggi Rp 26.600 dan terendah Rp 26.125 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.403 kali dengan volume perdagangan 12.072 saham. Nilai transaksi Rp 31,9 miliar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Target Produksi Batu Bara pada 2024

Sebelumnya diberitakan, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menargetkan produksi batu bara hingga 20,2 juta ton pada 2024. Angka itu naik 19,53 persen dari realisasi produksi pada 2023 yang sebesar 16,9 juta ton.

"Untuk 2024, perusahaan menargetkan total volume produksi sebesar 19,5–20,2 juta ton dengan total volume penjualan sebesar 24,9–25,6 juta ton," kata PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Yulius Kurniawan Gozali dalam media briefing, Kamis (29/2/2024).

Rinciannya, dari tambang Graha Panca Karsa (GPK) ditargetkan andil 1,0 juta ton. Lalu dari Trubaindo Coal Mining (TCM) 2,9 juta ton, Indominco Mandiri (IMM) 6,8 juta ton, Tepian Indah Sukses (TIS) 0,4 juta ton, Bharinto Ekatama (BEK), 8,1 juta ton, dan dari Jorong Barutama Greston (JBG) 0,4 juta ton.

Untuk waktu dekat, perseroan menargetkan produksi batu bara mencapai 4,6 juta ton pada kuartal I 2024. Adapun dari sisi penjualan, target tahun ini yang mencapai Rp 25,6 juta ton itu naik 22,49 persen dari realisasi penjualan 2023 sebesar 20,9 juta ton. Saat ini, perseroan telah mengantongi 39 persen dari target penjualan tahun ini.

"Pada tahun 2024, ITM akan memberdayakan transformasinya sambil memperkuat bisnis inti pertambangan batubara. Arah pengembangan bisnis ITM mencakup energi terbarukan, jasa energi, serta pertambangan, termasuk pertambangan mineral yang strategis," kata Yulius.

Di tengah penurunan harga jual batubara yang signifikan, ITM berhasil membukukan pendapatan sebesar USD 2.374 juta dengan laba kotor Perusahaan pada tahun 2023 tercatat sebesar USD 743 juta, dan marjin laba kotor sebesar 31 persen. Sementara laba bersih Perusahaan pada periode tersebut tercatat sebesar USD 500 juta.

3 dari 4 halaman

Kinerja 2023

Sebelumnya diberitakan, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (IMTG) mencatat penurunan pendapatan dan laba bersih sepanjang 2023.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI),PT Indo Tambangraya Megah Tbk mencatat pendapatan bersih turun 34,70 persen menjadi USD 2,37 miliar pada 2023. Pada periode sama tahun sebelumnya, Perseroan meraup pendapatan USD 3,63 miliar.

Beban pokok pendapatan susut 6,31 persen menjadi USD 1,63 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,74 miliar. Dengan demikian, laba kotor terpangkas 60,80 persen menjadi USD 742,54 juta pada 2023. Pada 2022, Perseroan meraih laba kotor USD 1,89 miliar.

Perseroan catat beban penjualan turun menjadi USD 94,79 juta pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 169,76 juta. Beban umum dan administrasi naik tipis menjadi USD 42,28 juta pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 41,91 juta.

Beban keuangan susut menjadi USD 2,91 juta pada 2023 dari 2022 sebesar USD 3,35 juta. Perseroan mencatat penghasilan keuangan naik menjadi USD 34,54 juta pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 8,86 juta.

 

4 dari 4 halaman

Laba Perseroan

Seiring hal itu, PT Indo Tambangraya Megah Tbk mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 58,3 persen menjadi USD 500,3 juta pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,2 miliar.

Perseroan mencatat laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dasar dan dilusi sebesar USD 0,44 pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,07.

Perseroan mencatat ekuitas turun menjadi USD 1,78 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,95 miliar. Total liabilitas merosot menjadi USD 399,30 juta pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 689,89 juta.

Perseroan mencatat aset susut menjadi USD 2,18 miliar pada 2023 dari posisi 2022 sebesar USD 2,64 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 851,14 juta pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,43 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.