Sukses

Dorong Pertumbuhan UMKM, Amar Bank Kucurkan Supply Chain Financing

Sebagai pionir digital bank di Indonesia, Amar Bank akan terus memperkuat komitmennya dalam mendukung segmen UMKM serta para pengusaha retail terkait.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Amar Indonesia Tbk atau Amar Bank (AMAR), bank digital yang melayani segmen ritel dan UMKM, menandatangani kerjasama dengan PT Maulana Karya Persada (MKP). Kerja sama yang dijalin oleh Amar Bank ini sebagai wujud komitmen memperluas jangkauan melalui supply chain financing.

MKP adalah salah satu pelaku usaha minyak kelapa sawit (CPO) serta produk turunannya yang dapat menjadi bahan bakar alternatif ramah lingkungan (renewable energy) seperti cangkang kelapa sawit, kernel shell, hingga tandan kelapa sawit. MKP berdiri sejak 2012, dan beroperasi dengan dua pabrik kelapa sawit di wilayah Kalimantan Barat.

Pembiayaan melalui bentuk supply chain adalah upaya yang ditempuh dalam memperluas keterjangkauan Amar Bank dalam menyalurkan modal usaha produktif kepada para supplier yang rekam jejaknya sudah terbukti serta terseleksi dari MKP.

Kerjasama strategis ini bernilai ratusan miliar yang dipastikan penggunaannya untuk menunjang perkembangan unit bisnis yang sekaligus akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dalam skala nasional karena melibatkan hingga puluhan dan ratusan pelaku usaha dalam segmen retail serta UMKM.

Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Direktur Korporasi, Komersial dan Operasional PT Bank Amar Indonesia Tbk, Eka Banyuaji mengatakan sebagai pionir digital bank di Indonesia, Amar Bank akan terus memperkuat komitmennya dalam mendukung segmen UMKM serta para pengusaha retail terkait.

“Melalui kerjasama yang salah satunya kami lakukan dengan MKP, kami optimis untuk turut berkontribusi secara signifikan dalam mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia,” jelas Eka dalam siaran pers, Jumat (23/2/2024).

Eka menjelaskan, strategi ini terus dilakukan demi berkelanjutan dalam menjangkau para partner bisnis yang akan menjembatani penyaluran pendanaan supply chain hingga mampu diakses dan dinikmati lebih banyak lagi pelaku UMKM.

Mekanisme kerjasama pembiayaan melalui bentuk supply chain, proses seleksi awal untuk calon partner bisnis telah dilakukan oleh Amar Bank dengan mempertimbangkan berbagai hal.

“Diantaranya status perusahaan besar yang memiliki rantai supplier dan distributor aktif untuk tujuan pendanaan produktif, dengan plafon bisa mencapai di atas Rp 25 miliar,” pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Laba Bersih Bank Digital UMKM Melonjak 193% di Kuartal III 2023

Sebelumnya, PT Bank Amar Indonesia Tbk selaku bank digital yang melayani segmen ritel dan UMKM berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih secara year-on-year (YoY) sebesar 193,81 persen menjadi Rp 162 miliar pada kuartal III 2023.

Capaian ini meningkat signifikan dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencatatkan rugi Rp 172,87 miliar. Secara quartal-on-quartal (QoQ) juga mencatatkan kenaikan sebesar 52,43 persen menjadi Rp 77,14 miliar pada kuartal III 2023, atau terdapat peningkatan dari kuartal II 2023 sebesar Rp 50,61 miliar.

BACA JUGA:BPR Purworejo Resmi Ditutup, LPS Siap Bayar Simpanan NasabahPresiden Direktur PT Bank Amar Indonesia Tbk Vishal Tulsian mengklaim, pertumbuhan agresif tersebut merupakan hasil dari performa luar biasa Amar Bank di tengah tantangan ekonomi makro.

Menurut dia, pengambilan keputusan yang tepat dan peningkatan konektivitas dalam ekosistem digital bersama mitra strategis telah memberikan dorongan signifikan terhadap kinerja perusahaan.

"Amar Bank terus berkomitmen menghadirkan layanan keuangan digital yang komprehensif untuk meningkatkan kualitas hidup individu dan mendukung UMKM," ujar Vishal, Selasa (12/12/2023).

Selain itu, pendapatan bunga bersih berkelanjutan Amar Bank secara YoY pada kuartal ketiga tahun ini meningkat 28,29 persen menjadi Rp 643,84 miliar, atau kenaikan secara QoQ sebesar 16,06 persen menjadi Rp 243,43 miliar.

Dua faktor pendorong berasal dari pertumbuhan kredit yang kuat sebesar 15,56 persen YoY, dan penurunan signifikan pada beban bunga sebesar 48,92 persen YoY atau sebesar Rp 52,92 miliar, jika dibandingkan dengan hasil 2022 sebesar Rp 106,61 miliar. Bahkan secara kuartal, beban bunga turun minus 21,26 persen menjadi Rp 15,14 miliar di kuartal III 2023 dibandingkan dengan Rp 19,23 miliar pada kuartal II 2023.

3 dari 3 halaman

Pertumbuhan Kredit

Pertumbuhan kredit pun meningkat menjadi Rp 2,5 triliun, naik 10,63 persen secara kuartal dan tumbuh 15,56 persen YoY. Di sisi lain, tingkat non performing loan (NPL) turun 28 Bps QoQ menjadi 1,56 persen di kuartal III 2023.

Melalui platform pinjaman digital, Tunaiku berkontribusi dalam penyaluran kredit terbesar dengan menyumbang sebanyak 57,9 persen di kuartal III 2023 dari keseluruhan pinjaman. Selain itu, Amar Bank juga fokus dalam peningkatan kontribusi segmen kredit pada business banking.

Lebih lanjut, rasio rekening giro dan tabungan (CASA) secara YoY turut meningkat hingga 24,21 persen. CASA perbankan diprediksi tumbuh secara moderat dengan CAGR 9,0 persen sejak 2023 hingga 2027.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.