Sukses

IHSG Berpeluang Lesu, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 31 Januari 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 7.092,7.045 dan level resistance 7.271, 7.323 pada perdagangan Rabu, 31 Januari 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi koreksi pada perdagangan saham Rabu (31/1/2024). IHSG akan melanjutkan koreksi di rentang 6.925-7.021.

IHSG melesat 0,49 persen ke posisi 7.192 dan didominasi oleh volume pembelian, tetapi pergerakannya masih berada di fase downtrennya pada Selasa, 30 Januari 2024.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini posisi IHSG berada di awal wave c dari wave (ii) sehingga pergerakannya masih rawan melanjutkan koreksinya ke rentang 6.925-7.021 dengan catatan IHSG belum mampu menembus 7.271.

“Dapat diperhatikan area penguatan IHSG dalam jangka pendek yang diperkirakan akan menguji 7.202-7.218,” kata dia dalam catatannya.

Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.092,7.045 dan level resistance 7.271, 7.323 pada Rabu pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 7.175-7.270. “Hati-hati peluang koreksi kembali terbuka,” demikian dikutip dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas.

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi bergerak menguat kembali. Level resistance 7.230-7.250 dan level support 7.130-7.150.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), dan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) - Buy on Weakness

Saham ADRO terkoreksi 0,42% ke 2.390 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, selama ADRO masih mampu bergerak di atas 2.320 sebagai stoplossnya, posisi ADRO saat ini berada di awal wave [y] dari wave B, sehingga ADRO masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 2.350-2.380

Target Price: 2.480, 2.660

Stoploss: below 2.320

 

2. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) - Buy on Weakness

Saham AMMN menguat 3,42% ke 7.550 dan masih didominasi oleh volume pembelian, pergerakannya pun masih mampu berada di atas MA20.

"Selama AMMN masih mampu berada di atas 7.175 sebagai stoplossnya, maka posisi AMMN saat ini diperkirakan sedang berada di wave (v) dari wave [c]," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 7.375-7.500

Target Price: 7.750, 8.000

Stoploss: below 7.175

 

3.PT Ciputra Development Tbk (CTRA) - Buy on Weakness

Saham CTRA menguat 0,40% ke 1.255 dan masih didominasi oleh volume pembelian, pergerakan CTRA pun masih mampu berada di atas MA20.

Herditya menuturkan, selama masih mampu berada di atas 1.210 sebagai stoplossnya, posisi CTRA sedang berada di awal wave 5 dari wave (C).

Buy on Weakness: 1.235-1.255

Target Price: 1.305, 1.340

Stoploss: below 1.210

 

4.PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) - Buy on Weakness

Saham MEDC terkoreksi 2,01% ke 1.220 dan disertai dengan munculnya volume penjualan.

"Saat ini, kami perkirakan posisi MEDC sedang berada pada bagian dari wave 2 pada skenario hitam, sehingga MEDC masih rawan melanjutkan koreksinya terlebih dahulu," kata Herditya.

Buy on Weakness: 1.100-1.175

Target Price: 1.295, 1.430

Stoploss: below 1.075

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 30 Januari 2024

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Selasa, 30 Januari 2024. Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi beli saham oleh investor asing.

Dikutip dari data RTI, IHSG menguat 0,49 persen ke posisi 7.192,21. Indeks LQ45 bertambah 1,02 persen ke posisi 971,70. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Pada perdagangan saham Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.213,18 dan terendah 7.133,61.

Sebanyak 253 saham menguat dan 276 saham melemah. 239 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.107.924 kali dengan volume perdagangan 20,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham tercatat Rp 10,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.765.

Investor asing membeli saham Rp 488,68 miliar pada perdagangan Selasa pekan ini. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 6,81 triliun.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) merosot yang dipimpin sektor saham transportasi merosot 1,17 persen. Sektor saham energi susut 0,35 persen, sektor saham basic susut 0,44 persen, dan sektor saham nonsiklikal tergelincir 0,45 persen. Selain itu, sektor saham keuangan terperosok 0,91 persen, sektor saham properti terpangkas 0,32 persen, sektor saham infrastruktur melemah 0,51 persen.

 

4 dari 4 halaman

Sektor Saham

Sementara itu, sektor saham teknologi melonjak 2,97 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham siklikal bertambah 0,89 persen, sektor saham kesehatan mendaki 0,64 persen.

Dikutip dari Antara, bursa regional Asia cenderung mixed seiring dengan sikap pasar yang berhati-hati menjelang keputusan kebijakan moneter Federal Reserve pada Rabu, 31 Januari 2024 waktu setempat, demikian disebutkan Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya. Pasar sedang bersiap menyambut keputusan kebijakan moneter The Fed pada Rabu, 31 Januari 2024 waktu Amerika Serikat yang diprediksi mempertahankan suku bunga acuannya.

Namun demikian, pelaku pasar akan fokus pada komentar Ketua the Fed Jerome Powell, setelah sebelumnya pada Desember 2023 diindikasikan The Fed akan beralih ke siklus penurunan suku bunga. Penantian pernyataan itu akan memberikan arah petunjuk mengenai waktu dan kecepatan penurunan kebijakan moneter selanjutnya pada tahun ini.

Di sisi lain, pasar juga mencermati putusan pengadilan Hong Kong yang memerintahkan likuidasi raksasa properti China Evergrande. Keputusan ini akan berdampak terhadap sektor properti di China, dan juga akan berimbas pada sektor lainnya, salah satunya perusahaan-perusahaan keuangan China yang sering kali berinvestasi dalam proyek real estate.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.