Sukses

Bursa Saham Asia Melejit, Indeks Hang Seng Lesu Usai Perintah Likuidasi Evergrande

Bursa saham Asia Pasifik melesat pada perdagangan Selasa, 30 Januari 2024. Namun, indeks Hang Seng di Hong Kong loyo.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Selasa, (30/1/2024) kecuali bursa saham Hong Kong. Hal ini mengingat investor bergulat dengan dampak dari perintah likuidasi Evergrande.

Dikutip dari CNBC, saham pengembang properti Evergrande dihentikan setelah anjlok lebih dari 20 persen. Pengadilan Hong Kong memutuskan melikuidasi perusahaan tersebut yang pernah dinilai sebagai salah satu perusahaan real estate terbesar di China.

Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 15.838, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan penutupan indeks Hang Seng di 16.077,24.

Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat tipis 0,29 persen dan indeks Topix di atas garis mendatar. Hal ini seiring tingkat pengangguran Jepang pada Desember turun menjadi 2,4 persen, lebih rendah 2,5 persen pada bulan sebelumnya dan sedikit di bawah harapan. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan tingkat pengangguran tetap 2,5 persen.

Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,82 persen, sedangkan indeks Kosdaq bertambah 0,66 persen. Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,46 persen, dan mencatat laju kenaikan dalam tujuh hari berturut-turut.

Di wall street, indeks S&P 500 melejit dan ditutup ke rekor tertinggi baru seiring pelaku pasar di wall street mengamati beberapa laporan keuangan perusahaan teknologi kapitalisasi pasar besar dan kebijakan suku bunga the Federal Reserve (the Fed).

Indeks S&P 500 bertambah 0,76 persen ke posisi 4.927,93, melampaui penutupan tertinggi yang pernah ada di 4.894. Indeks Dow Jones menanjak 0,59 persen dan indeks Nasdaq melesat 1,12 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 29 Januari 2024

Sebelumnya diberitakan, saham Evergrande yang tercatat di Hong Kong dihentikan perdagangannya pada Senin, 29 Januari 2024 setelah pengadilan tinggi Hong Kong memerintahkan likuidasi pengembang properti China tersebut.

Dikutip dari CNBC, saham Evergrande ditangguhkan di bursa saham Hong Kong sekitar pukul 10.18 waktu setempat setelah anjlok 20 persen pada perdagangan yang bergejolak. Saham anak perusahaan Evergrande Properti Services dan Evergrande New Energy Vehichle Group juga dihentikan perdagangannya, menurut pengajuan ke bursa Hong Kong.

Kreditur Evergrande di luar negeri gagal mencapai kesepakatan restrukturisasi pada akhir pekan, menurut wall street journal.

Indeks CSI 300 China melemah 0,9 persen ke posisi 3.303,96. Hal itu didorong koreksi di bursa saham Shenzhen. Indeks Hang Seng menguat 0,71 persen.

Di Singapura, bank sentral mempertahankan kebijakan moneternya pada Senin pelan ini seperti yang diharapkan. Otoritas Moneter Singapura mengatakan akan mempertahankan kebijakan nilai tukarnya yang dikenal sebagai nilai tukar efektif nominal dolar Singapura.

Adapun peristiwa penting pekan ini adalah angka aktivitas pabrik China pada Januari dan inflasi kuartal IV Australia pada Rabu pekan ini.

Pada Rabu, Taiwan dan Hong Kong juga akan rilis produk domestik bruto (PDB) kuartal IV.

Di Australia, indeks ASX 200 naik tipis 0,3 persen menjadi 7.578,4 seiring pelaku pasar kembali setelah akhir pekan yang panjang, memperpanjang kenaikannya dalam enam hari berturut-turut.

Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat dari penurunan Jumat pekan lalu dan naik 0,77 persen ke posisi 36.026,94. Indeks Topix bertambah 1,27 persen ke posisi 2.529,48.

Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,89 persen ke posisi 2.500,65. Namun, indeks Kosdaq anjlok 2,16 persen ke posisi 819,14.

 

3 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada 29 Januari 2024

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Senin, 29 Januari 2024. Indeks S&P 500 ditutup menguat pada rekor tertinggi baru seiring pelaku pasar mengamati beberapa laporan laba perusahaan teknologi berkapitalisasi pasar terbesar dan keputusan kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Dikutip dari CNBC, Selasa (30/1/2024), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,76 persen ke posisi 4.927,93. Indeks acuan tersebut melampaui penutupan tertinggi yang pernah ada di posisi 4.894,16 yang dicapai pada 25 Januari 2024.

Indeks Dow Jones bertambah 224,02 poin atau 0,59 persen ke posisi 38.333,45. Indeks Nasdaq naik 1,12 persen ke posisi 15.628,04.

Ini merupakan rekor penutupan keenam bagi indeks S&P 500 dan Dow Jones.

Adapun pada pekan ini menandai musim tersibuk seiring musim laporan keuangan. 19 persen dari perusahaan indeks S&P 500 melaporkan laba. Raksasa teknologi yakni Microsoft, Apple, Meta, Amazon dan Alphabet, bagian dari kelompok inti perusahaan teknologi besar yang memimpin reli pada 2024, akan mengumumkan kinerje keuangannya.

Investor juga akan mencermati beberapa komponen indeks Dow Jones yang melaporkan kinerja kuartalannya, termasuk Boeing dan Merck.

4 dari 4 halaman

Sentimen The Fed

Sementara itu, the Federal Open Market Committee akan memulai pertemuan kebijakan dua hari pada Selasa pekan ini. Investor hampir yakin bank sentral akan mempertahankan suku bunga tetap stabil.

Pelaku pasar prediksi sekitar 97 persen kemungkinan the Fed tidak akan menurunkan suku bunga pada pertemuan mendatang, menurut CME Group.

“Minggu ini bisa menjadi momen penting. Jika pasar ingin mempertahankan terobosan terbarunya, pasar mungkin perlu menghindari kekecewaan laba dari jajaran perusahaan teknologi besar pekan ini, mendapatkan berita yang menggembirakan dari the Fed mengenai suku bunga dan melihat angka pekerjaan yang solid, tetapi tidak terlalu panas,” ujar Head of Trading and Investing E-Trade, Chris Larkin.

Sementara itu, saham iRobot anjlok hampir 9 persen seiring Amazon tidak lagi mengejar kesepakatan untuk akuisisi perusahaan tersebut.

Di sisi lain, aksi jual saham Boeing dan beberapa saham lainnya telah membatasi kenaikan indeks Dow Jones pekan ini.

Rata-rata indeks Dow jones naik sekitar 1,7 persen hingga perdagangan Rabu pekan lalu. Sementara itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 3,3 persen dan 4,1 persen.

Sebagian dari kenaikan Dow Jones yang terbatas disebabkan oleh Boeing yang telah anjlok 21 persen pada Januari 2024. Saham Boeing anjlok setelah penutup pintu pesawat 737 Max 9 copot di tengah penerbangan.

Selain itu, saham Walgreen dan Intel juga telah menekan indeks Dow Jones. Masing-masing saham tersebut turun 13 persen. Di sisi lain, saham IBM memimpin indeks lebih tinggi dengan reli lebih dari 14 persen. Diikuti saham Verizon dan Merck yang menguat 11 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini