Sukses

Akbar Indo Makmur Siap Suntik Modal Klub Sepak Bola Raffi Ahmad RANS FC

PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS) dan PT RANS Entertainment Indonesia (RANS) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait Perseroan dapat investasi dalam penyetoran modal dan lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS) berencana menggelontorkan investasi kepada klub sepak bola milik artis kondang Raffi Ahmad, RANS FC.

Pada 22 Desember 2023, telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara perseroan dengan PT RANS Entertainment Indonesia (RANS) sebagai salah satu pemegang saham PT Rans Prestisius Klub Sepak Bola (RANS FC).

"Dalam nota kesepahaman tersebut, perseroan dan RANS sepakat bahwa di kemudian hari, Perseroan dapat melakukan investasi baik dalam bentuk penyetoran modal ataupun jual beli saham pada RANS FC (rencana investasi)," ujar Sekretaris Perusahaan PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk, Anton Hidayat dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Raub (27/12/2023).

Adapun detil atas rencana investasi tersebut masih akan dinegosiasikan lebih lanjut antara para pihak yang kesepakatannya akan ditindaklanjuti melalui penandatanganan perjanjian definitif.

Pada perdagangan hari ini, Rabu 27 Desember 2023, saham AIMS ditutup naik 2,14 persen ke posisi 715. Saham AIMS dibuka pada posisi 700 dan bergerak pada rentang 630-715. Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham AIMS tercatat sebanyak 427 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 1,33 juta lembar senilai Rp 871,90 juta.

Dalam sepekan, saham AIMS naik 1,42 persen. Dalam satu tahun terakhir, saham AIMS naik 219,20 persen. Sebelumnya, Bursa melakukan suspensi saham AIMS pada 13 Desember 2023 lantaran mencatatkan kenaikan yang signifikan. Bursa kemudian membuka suspensi saham AIMS pada 22 Desember 2023.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Saham AIMS Melemah Usai BEI Buka Gembok Perdagangan

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pembukaan suspensi atas PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS). Sebelumnya, perdagangan saham AIMS dihentikan sementara (suspensi) oleh Bursa lantaran mencatatkan kenaikan yang signifikan.

"Berdasarkan penilaian bursa, maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan Saham PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS) di pasar reguler dan pasar tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 22 Desember 2023," mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (22/12/2023).

Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham AIMS, dalam rangka cooling down BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham AIMS pada perdagangan pada 13 Desember 2023.

Penghentian sementara perdagangan saham AIMS sebelumnya dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham AIMS.

Melansir data RTI, saham AIMS ditutup naik 8,46 persen ke posisi 705 pada penutupan Selasa, 12 Desember 2023. Frekuensi perdagangan saat itu tercatat sebanyak 855 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 2,12 juta lembar saham senilai Rp 1,44 miliar. Harga saham AIMS telah naik 28,18 persen dalam sepekan. Dalam satu tahun terakhir, harga saham AIMS naik 206,52 persen.

Pada perdagangan saham sesi pertama, Jumat (22/12/2023), saham Akbar Indo Makmur Stimec melemah 4,26 persen ke posisi Rp 675 per saham. Saham AIMS turun 15 poin ke posisi Rp 690 per saham pada pembukaan perdagangan. Saham AIMS berada di level tertinggi Rp 745 dan terendah Rp 635 per saham. Total frekuensi perdagangan 306 kali dengan volume perdagangan 6.474 saham. Nilai transaksi Rp 446,8 juta.

 

3 dari 5 halaman

BEI Gembok Saham PT Akbar Indomakmur Stimec

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara atau suspensi perdagangan saham PT Akbar Indomakmur Stimec Tbk (AIMS). Penghentian sementara perdagangan dilakukan usai saham AIMS terpantau mencatatkan peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham AIMS, dalam rangka cooling down BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham AIMS pada perdagangan tanggal 13 Desember 2023,” mengutip pengumuman Bursa, Rabu (13/12/2023).

Penghentian sementara perdagangan atau suspensi saham AIMS dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham AIMS.

Melansir data RTI, saham AIMS ditutup naik 8,46 persen ke posisi 705 pada penutupan Selasa, 12 Desember 2023. Frekuensi perdagangan saat itu tercatat sebanyak 855 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 2,12 juta lembar saham senilai Rp 1,44 miliar. Harga saham AIMS telah naik 28,18 persen dalam sepekan. Dalam satu tahun terakhir, harga saham AIMS naik 206,52 persen.

 

 

4 dari 5 halaman

MoU dengan MDA

Sebelumnya, manajemen PT Akbar Indomakmur Stimec Tbk mengumumkan penandatanganan Perjanjian Awal antara PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk dengan Para Pemegang Saham PT Marawa Dwitunggal Abadi (MDA) yang berlangsung pada 7 Desember 2023.

Dalam perjanjian awal tersebut, perseroan dan para pemegang saham MDA sepakat bahwa di kemudian hari, Perseroan bermaksud akan melakukan investasi pada MDA melalui penyertaan kepemilikan saham oleh Perseroan pada MDA (rencana transaksi), di mana atas rencana transaksi tersebut, masih akan dinegosiasikan lebih lanjut antara para pihak, yang selanjutnya akan ditindaklanjuti melalui penandatanganan suatu perjanjian yang mengatur lebih lanjut mekanisme dan kesepakatan atas rencana transaksi tersebut.

Nilai transaksi atas perjanjian awal tersebut belum ditentukan. Lebih lanjut, penandatanganan perjanjian awal itu tidak berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan perseroan. Melainkan diharapkan akan meningkatkan pendapatan Perseroan di masa depan apabila rencana transaksi terlaksana.

 

5 dari 5 halaman

BEI Pelototi Saham Petrosea, Chandra Asri dan Akbar Indomakmur

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), dan PT Akbar Indomakmur Stimec Tbk (AIMS).

Hal itu menyusul terjadinya peningkatan harga saham ketiga emiten tersebut di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

Merujuk data RTI, saham PTRO bangkit ke zona hijau sejak awal Desember 2023. Hingga pada Jumat, 8 Desember 2023, saham PTRO turun tipis 2,78 persen ke posisi 7.000. Meski begitu, saham PTRO telah naik 68,67 persen dalam sepekan. Dalam satu tahun terakhir, saham PTRO telah naik 114,72 persen.

Saham TPIA saat ini bertengger pada posisi 4.700. Sempat terkoreksi dan stagnan pada awal Desember 2023, saham TPIA berhasil bangktit dengan kenaikan 61,51 persen dalam sepekan. Dalam satu tahun terakhir, saham TPIA telah naik 98,31 persen.

Sementara saham AIMS menunjukkan peningkatan konsisten sejak pekan terakhir November hingga penutupan pekan lalu. Saham AIMS terpantu berada pada posisi 650. Dalam sepekan, harga saham AIMS naik 45,09 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham AIMS naik 190,18 persen.

"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham PTRO, TPIA, AIMS perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/12/2023).

Sehubungan dengan kondisi tersebut, BEI mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini