Sukses

BEI Kerja Sama dengan Bursa Hong Kong, Bisa Dual Listing?

Bursa Efek Indonesia (BEI) menggandeng Hong Kong Exchanges and Clearing (KEX). Dengan kerja sama itu, emiten dapat mencatatkan saham di Bursa Hong Kong.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menjalin kerja sama dengan Hong Kong Exchanges and Clearing (HKEX). Kerja sama tersebut memungkinkan perusahaan tercatat atau emiten Indonesia mencatatkan saham di Bursa Hong Kong alias dual listing

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menuturkan, kerja sama ini dilakukan dengan tujuan memberikan exposure yang lebih luas terhadap emiten Indonesia. 

"Itu memang bagian dari lingkup kerjasama yang kami lakukan dengan bursa-bursa regional. Tujuannya adalah untuk memberikan exposure yang lebih luas kepada emiten kita (Indonesia),” kata Jeffrey saat ditemui di BEI, Senin (18/9/2023).

Meski keduanya telah meneken memorandum of understanding (MoU), hingga saat ini belum ada perusahaan terbuka di Indonesia yang melakukan dual listing tersebut.  "Tapi memang rincian lebih teknis dari MOU itu pun sedang didiskusikan,” kata dia.

Di sisi lain, ia mengaku, saat ini belum ada negara lain yang tertarik untuk menjalin kerja sama mengenai dual listing ini. 

"Sampai saat ini masih Hong Kong yang sudah kerja sama dengan BEI,” imbuhnya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kadin Indonesia dan BEI Luncurkan Program Duta Literasi Sahara

Sebelumnya, meningkatnya potensi dan minat investasi di pasar modal Indonesia, membuat berbagai upaya dilakukan untuk semakin mengenalkan inklusi keuangan dan instrumen sektor keuangan yang berkelanjutan.

Berdasarkan data yang dirilis UMKM Indonesia, sektor UMKM termasuk warung eceran tradisional, telah berkontribusi dan menyumbang pendapatan domestik bruto (PDB) rata-rata sekitar 57,8 persen per tahun atau sekitar Rp 8.000 triliun.

Berdasarkan jenisnya, warung eceran tradisional menjadi retail yang paling banyak di Indonesia yakni sebanyak 3,61 juta toko di akhir tahun 2021.

Hal ini yang dilakukan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan memanfaatkan jaringan ritel warung tradisional, usaha mikro, kecil dan Menengah (UMKM) serta pelaku usaha skala masyarakat yang tergabung dalam 100.000 posko pangan.

Bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Bursa Efek Indonesia meluncurkan program penyebaran informasi pentingnya inklusi keuangan dan pasar modal yang dinamakan Duta Literasi SAHARA (Sahabat Usaha Rakyat) pada Senin (27/2).

Upaya kongkrit ini sebagai bagian dari perluasan minat investasi pasar modal di seluruh wilayah posko pangan yang tersebar hingga ke pelosok daerah.

Di bawah koordinasi Kadin Indonesia, program Duta Literasi SAHARA ini merupakan program lanjutan dari Nota Kesepahaman antara BEI dengan Kadin Indonesia, yang merupakan ruang lingkup edukasi, sosialisasi dan pelatihan dalam rangka peningkatan pengetahuan serta keterampilan di bidang pasar modal.

“Duta Literasi SAHARA ini dapat membina sekaligus memperkuat warung tradisional, toko eceran, serta UMKM di wilayahnya. Nantinya, satu orang Duta Literasi SAHARA akan mengelola 2 kelurahan. Dengan masing masing kelurahan terdapat 35 hingga 50 Warung SAHARA,” ujar Ketua Komite Tetap Kewirausahaan Kadin Indonesia Sharmila Yahya, dikutip Selasa (28/2/2023).

 

3 dari 3 halaman

Program Penguatan Usaha

Sharmila, yang ditunjuk sebagai penanggungjawab program Duta Literasi SAHARA ini, juga menegaskan bahwa masyarakat berhak untuk turut serta mengembangkan program penguatan usaha melalui literasi SAHARA, disertai dengan edukasi keuangan dan investasi di pasar modal.

“Fokus Duta Literasi SAHARA ini mengajak masyarakat sekitar untuk mengenalkan dan memotivasi dalam edukasi keuangan dan investasi di pasar modal untuk masa depan,” tegas pendiri SAHARA sekaligus Ketua Umum Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI) ini.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman menegaskan bahwa Duta Literasi SAHARA akan memberikan edukasi kepada kurang lebih 100.000 pelaku usaha mikro dan kecil yang tergabung dalam posko pangan sebagai agen literasi dan edukasi.

“BEI mengajak ratusan ribu pelaku usaha posko pangan SAHARA untuk mengikuti Sekolah Pasar Modal (SPM) yang diadakan bersama Kantor Perwakilan (KP) BEI di wilayah masing-masing. Nantinya Duta Literasi SAHARA yang dipilih oleh KADIN ini akan mendapatkan pelatihan khusus tentang investasi dan pasar modal,” tegas Iman, Senin (27/2).

Duta Literasi SAHARA yang diinisiasi Kadin dan BEI ini merupakan tindak lanjut kerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tentang kemitraan multi pihak yang bertujuan untuk percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem melalui pembentukan posko pangan di setiap kelurahan untuk memperkuat warung tradisional, toko eceran serta UMKM di seluruh wilayah di Indonesia. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.