Sukses

Wall Street Terbenam, Indeks Nasdaq Catat Koreksi Terbesar Imbas Saham Meta hingga Tesla

Investor mencerna data ekonomi Amerika Serikat dan laporan laba perusahaan menekan wall street pada perdagangan Kamis, 17 Agustus 2023. Indeks Nasdaq catat koreksi terbesar.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street merosot pada perdagangan Kamis, 17 Agustus 2023. Wall street lesu seiring investor mencerna laporan laba perusahaan dan data ekonomi. Sentimen itu juga membuat imbal hasil obligasi menguat.

Dikutip dari CNBC, Jumat (18/8/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 290,91 poin atau 0,84 persen ke posisi 34.474,83. Koreksi tersebut membuat indeks saham Dow Jones ditutup di bawah rata-rata pergerakan 50 harian moving average (MA) sejak 1 Juni. Hal ini sebagai tanda peringatan potensi tren turun.

Sementara itu, indeks S&P 500 tergelincir 0,77 persen ke posisi 4.370,36. Indeks Nasdaq melemah 1,17 persen ke posisi 13.316,93.

Imbal hasil treasury atau obligasi Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun mencapai titik tertinggi sejak Oktober 2022 pada perdagangan Kamis pekan ini. Imbal hasil terus menguat setelah risalah bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) yang dirilis Rabu pekan ini. Hal ini menunjukkan bank sentral AS tetap khawatir tentang risiko terbalik terhadap inflasi.

Saham Walmart turun lebih dari 2 persen setelah melaporkan laba dan pendapatan pada kuartal II. Perusahaan juga meningkatkan pedoman setahun penuh dan menekankan kekuatan dalam penjualan grosir dan online.

Saham perusahaan jaringan komputer Cisco Systems susut lebih dari 3 persen pada laporan laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan.

Saham di wall street telah merosot sepanjang Agustus. Bahkan rata-rata kinerja mingguan alami koreksi dan berada di wilayah negatif untuk Agustus. Indeks pasar saham turun lebih dari 4 persen pada Agustus 2023.

“Kami merasa setelah reli yang kuat pada semester I, dan bahkan berlanjut hingga Juli, bahwa diperlukan kehati-hatian,” ujar Commonwealth Financial Network Portfolio Manager Chris Fasciano, seperti dikutip dari CNBC.

Ia menambahkan, apa yang terjadi saat ini tidak terduga. “Sedikit kemunduran pada akhirnya bisa menjadi hal yang sehat untuk pasar secara umum,” kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Data Ekonomi AS

Di sisi lain, klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir 12 Agustus turun dari periode sebelumnya dan berada sedikit di bawah harapan Dow Jones. The Federal Reserve Philadelphia juga melaporkan kenaikan indeks manufaktur pada Agustus 2023.

Chief Investment Officer Penn Capital Management, Eric Green menuturkan, saham kapitalisasi kecil menjadi lebih menarik ketimbang kapitalisasi besar.

Ia menekankan, nama-nama saham kapitalisasi kecil yang diperdagangkan berada pada valuasi terendah terhadap nama-nama saham kapitalisasi besar sejak 2003.

“Kapitalisasi kecil mengalami kerugian margin selama beberapa tahun terakhir, sementara saham kapitalisasi besar mengalami peningkatan margin dan diperdagangkan mendekati puncak margin,” ujar dia.

Green menambahkan, seiring ekonomi lebih stabil dan lebih baik, margin keuntungan harus bergerak lebih tinggi dan memberikan pertumbuhan laba yang signifikan kepada Perusahaan kapitalisasi kecil yang tidak akan dicapai oleh kapitalisasi besar.

Selain itu, Green menyoroti saham konsumen dan energi sebagai peluang menjanjikan di sektor saham kapitalisasi kecil.

“Kedua sektor tidak disukai baru-baru ini dan diperdagangkan pada valuasi yang sangat menarik relatif terhadap tingkat historis. Kami yakin suku bunga akan tetap lebih tinggi dalam waktu lebih lama dan sektor defensif akan berkinerja lebih buruk dari sektor siklikal untuk beberapa tahun ke depan,” ujar dia.

3 dari 5 halaman

Sektor Saham S&P 500

11 sektor saham di S&P 500 berada di jalur koreksi pekan ini. Selama sepekan, indeks S&P 500 turun 1,5 persen. Saham consumer discretionary dan real estate telah memimpin indeks lebih rendah dengan masing-masing  turun lebih dari 2,5 persen.

Saham Tesla dan MGM Resorts membebani sektor consumer discretionary, sedangkan regency centers menekan real estate.

Sektor saham informasi teknologi mencatat performa terbaik pada pekan ini. Namun, sektor itu masih turun 0,4 persen. Reli saham Nvidia, Teledyne, dan Arista membantu batasi koreksi tersebut.

Saham teknologi catat koreksi kecuali Alphabet yang naik 0,9 persen. Koreksi saham teknologi terjadi seiring imbal hasil obligasi yang menguat. Sedangkan saham Meta dan Tesla masing-masing turun 3,1 persen dan 2,8 persen. Di sisi lain, saham Apple dan Microsoft tergelincir lebih dari 1 persen.

 

4 dari 5 halaman

Penutupan Wall Street pada 16 Agustus 2023

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan Rabu, 16 Agustus 2023. Hal ini setelah investor mencerna ringkasan pertemuan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) pada Juli 2023 yang isyaratkan tingkat suku bunga berpotensi lebih tinggi.

Dikutip dari CNBC, Kamis (17/8/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 180,65 poin atau 0,52 persen menjadi 34.765.74. Indeks saham S&P 500 terpangkas 0,76 persen ke posisi 4.404,33.

Indeks Nasdaq susut 1,15 persen ke posisi 13.474,63. Dalam risalah rapat bank sentral pada Juli, pejabat mengatakan pengetatan tambahan mungkin diperlukan untuk menurunkan inflasi.

“Dengan inflasi yang masih jauh di atas tujuan jangka panjang Komite dan pasar tenaga kerja tetap ketat, sebagian besar peserta terus melihat risiko kenaikan yang signifikan terhadap inflasi yang dapat memerlukan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut,”demikian dalam ringkasan pertemuan the Fed.

Adapun tingkat suku bunga the Fed saat ini berada di kisaran 5,25 persen-5,5 persen, level tertinggi dalam lebih dari 22 tahun.

“Pasar terus melakukan aksi jual karena risalah the Fed menggarisbawahi latar belakang ekonomi perlu turun sehingga permintaan melemah,” ujar Chief Global Strategist LPL Financial Quincy Krosby.

 

5 dari 5 halaman

Masih Menanti Laporan Keuangan

 

Krosby menambahkan, estimasi produk domestik bruto (PDB) kuartal III baru-baru ini ditambah dengan data penjualan ritel baru menunjukkan kondisi fondasi jauh lebih kuat bagi perekonomian.

“Tentu saja bukan apa yang ingin dilihat the Fed saat mereka menavigasi apa yang disebut jarak terakhir menuju pencapaian stabilitas harga,” ujar dia.

Di sisi lain, saham Intel turun lebih dari 3 persen dan memimpin koreksi di indeks Dow Jones. Sektor layanan jasa, real estate, dan konsumen termasuk di antara sektor S&P 500 dengan kinerja terburuk masing-masing merosot lebih dari 1 persen.

Sementara itu, akhir musim laporan keuangan Perusahaan bergulir. Saham Target naik 3 persen meski perseroan memangkas prospek setahun penuh. Perusahaan asuransi Progressive naik hampir 9 persen udai rilis laporan keuangan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini