Sukses

OCBC Sekuritas Indonesia Bakal Boyong IPO Jumbo pada 2023

OCBC Sekuritas Indonesia akan membawa dua Perusahaan untuk menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Salah satunya sektor farmasi.

Liputan6.com, Jakarta - OCBC Sekuritas Indonesia bakal memboyong dua perusahaan untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Selain itu, salah satu dari calon emiten tersebut memiliki nilai emisi jumbo.

Direktur Utama OCBC Sekuritas Betty Goenawan menuturkan, pihaknya menargetkan tiga perusahaan untuk diantar melantai di pasar modal. Namun, OCBC Sekuritas akan membawa dua perusahaan terlebih dahulu untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Meski demikian, ia belum bisa menjabarkan lebih lanjut terkait perusahaan yang akan IPO tersebut. Adapun, salah satu calon emiten berasal dari sektor kesehatan, yaitu farmasi.

"Untuk sektornya kami masih belum bisa disclose tapi yang satu terkait dengan farmasi," ujar dia saat ditemui di BEI, Senin (7/8/2023). 

Dia bilang, rencananya hajat IPO tersebut dimulai pada Oktober mendatang dengan nilai emisi hingga Rp 2 triliun. 

Sementara itu, BEI optimistis perusahaan tercatat bakal mencetak rekor pada 2023. Ini mengingat, banyak perusahaan yang antre untuk menggelar penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).

Terkait hal tersebut, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, hingga saat ini telah ada 55 perusahaan yang tercatat di pasar modal. Sedangkan, di pipeline BEI masih ada 36 perusahaan yang bakal IPO.

"Mudah-mudahan dari total perusahaan tercatat tahun ini memecahkan rekor lagi karena jumlahnya hari ini sudah 55," kata Nyoman dalam kesempatan berbeda.

Dengan demikian, ia berharap semakin banyak emiten yang melantai di BEI pada tahun ini. Bahkan, UMKM pun akan turut meramaikan bursa pada tahun ini, dengan target IPO 10 perusahaan pada 2024.

"Jadi, UMKM pengembangan dan utama, kombinasi ada, terus kemudian total perusahaan tercatat juga. Minggu ini ada 9 lagi, termasuk yang tadi dua," ujar dia.

Asal tahu saja, BEI menargetkan 57 perusahaan tercatat pada 2023. Target tersebut lebih kecil dari capaian tahun lalu sebesar 59 perusahaan tercatat.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bidik Investor Muda, OCBC Sekuritas Luncurkan ONE Trade

Sebelumnya, OCBC Sekuritas resmi meluncurkan ONE Trade, yang secara khusus dihadirkan sebagai aplikasi online trading yang handal, baik bagi investor pemula maupun investor berpengalaman. 

Direktur Utama OCBC Sekuritas Betty Goenawan menuturkan, pihaknya menargetkan penambahan 5.000 investor baru melalui aplikasi tersebut pada 2023. Adapun investor yang dibidik berasal dari kalangan muda.

"Kami menargetkan 5.000 investor baru melalui ONE Trade,” kata Betty saat ditemui di BEI, Senin (7/8/2023).

Sebagai bagian dari literasi, OCBC Sekuritas telah merancang berbagai program edukasi baik secara online maupun offline, untuk memperkenalkan dunia pasar modal, meningkatkan minat investasi, membentuk mindset investasi yang tepat, serta meningkatkan keahlian berinvestasi guna meraih kemapanan finansial. 

OCBC Sekuritas juga memahami pentingnya pendampingan terus menerus dalam perjalanan Investasi nasabah. Oleh karena itu, OCBC Sekuritas menyediakan fasilitas seperti sesi konsultasi langsung, dukungan komunitas dengan nama ONETrader, serta akses laporan tim Research yang mencakup informasi perekonomian, analisa industri dan rekomendasi saham sebagai panduan nasabah dalam berinvestasi.

Tentu saja, semua program tersebut harus didukung oleh cara bertransaksi yang aman dan mudah digunakan. ONE Trade memberikan kemudahan kepada calon nasabah untuk mengakses produk investasi melalui pembukaan rekening secara online dengan fleksibilitas untuk mulai tanpa minimum deposit. 

 

 

3 dari 3 halaman

Perjalanan Investasi

Sebagai bagian inklusi, setiap orang memiliki kesempatan untuk memulai perjalanan investasinya, tanpa harus khawatir tentang nominal yang besar dan dapat diakses dari mana saja.

Berdasarkan data statistik Kustodian Sentral Efek indonesia (KSEI) pada Juni 2023, jumlah investor pasar modal sudah mencapai 11.228.382, dan 99,7 persen di antaranya adalah investor individu yang didominasi oleh investor muda. Selain itu, berdasarkan Hasil Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2022 oleh Otoritas Jasa Keuangan, gup antara indeks literasi dan indeks inklusi di sektor pasar modal semakin kecil, bahkan yang terendah dibandingkan sektor keuangan lainnya. 

Dari data ini, OCBC Sekuritas, selaku lembaga jasa keuangan yang berperan penting dalam perkembangan sektor keuangan dan pasar modal, berkomitmen untuk terus melakukan upaya literasi dan inklusi secara berkelanjutan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.