Sukses

IHSG Menguat Terdorong Sentimen The Fed, Transaksi Harian Lesu pada 12-16 Juni 2023

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak positif dengan naik 0,07 persen ke posisi 6.698 pada 12-16 Juni 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan 12-16 Juni 2023. Analis menilai pergerakan IHSG dibayangi sentimen global selama sepekan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (17/6/2023), IHSG melompat 0,07 persen ke posisi 6.698,54 pada 12-16 2023. Pada pekan lalu, IHSG naik 0,92 persen ke posisi 6.695,02.

Demikian juga kapitalisasi pasar bursa bertambah 0,59 persen menjadi Rp 9.506,68 triliun pada pekan ini. Kapitalisasi pasar bursa tersebut naik Rp 55,53 triliun dari pekan lalu Rp 9.451,15 triliun. Kenaikan itu juga diikuti frekuensi transaksi bursa yang menguat 1,58 persen menjadi 1.332.322 transaksi dari 1.311.607 transaksi pada pekan lalu.

Di sisi lain, rata-rata nilai transaksi harian bursa merosot 12,23 persen menjadi Rp 9.970 triliun dari Rp 11,35 triliun pada pekan lalu. Rata-rata volume transaksi bursa selama sepekan terpangkas 9,17 persen menjadi 18,73 miliar saham dari 20,62 miliar saham pada pekan lalu. Investor asing mencatatkan aksi jual Rp 880,60 miliar pada Jumat, 16 Juni 2023.

Pada pekan ini, investor asing melakukan aksi jual saham Rp 2,62 triliun. Sepanjang 2023, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 17,75 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh sentimen luar negeri seperti rilis data ekonomi Amerika Serikat dan keputusan FOMC yang tetap pertahankan suku bunga acuan.

“Secara teknikal, pergerakan IHSG masih berada di awal fase uptrendnya, jadi cukup wajar apabila pergerakan IHSG masih cenderung pelan selama sepekan,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Prediksi IHSG Pekan Depan

Untuk pekan depan, ia prediksi, sentimen yang akan pengaruhi pasar dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) ditambah sentimen negatif dari Eropa yang memasuki resesi.

“Investor juga masih mencermati adanya isyarat the Fed yang nampaknya masih ada kenaikan FFR ke depan setidaknya satu kali dalam tahun ini,” ujar dia.

Herditya menuturkan, selama sepekan, level support IHSG berada di 6.578 dan level resistance di 6.744.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Total Emisi Obligasi

Selain itu, BEI menyebutkan, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 37 emisi dari 29 emiten senilai Rp41,75 triliun. 

BEI mencatat total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 517 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp 442,14 triliun dan USD 47,5 juta diterbitkan oleh 127 emiten.

SBN tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp 5.536,74 triliun dan USD 486,11 juta. EBA sebanyak sembilan emisi senilai Rp 3,47 triliun.

Selama sepekan, terdapat pencatatan 2 saham, 1 waran, dan 1 Surat Berharga Negara (SBN) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada Senin, 12 Juni 2023, PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI) mencatatkan saham dan waran MAXI di Papan Pengembangan BEI.

MAXI merupakan perusahaan tercatat ke-41 yang tercatat di BEI pada 2023. MAXI bergerak pada sektor Consumer Non[1]Cyclicals dengan subsektor Food & Beverage. MAXI bergerak pada industri dan subindustri Processed Foods.

Pada hari yang sama, PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS) mencatatkan saham KLAS di Papan Pengembangan BEI. KLAS merupakan perusahaan tercatat ke-42 yang tercatat di BEI pada 2023. KLAS bergerak pada sektor Transportation & Logistic dan subsektor Logistics & Deliveries. KLAS bergerak pada industri dan subindustri Logistics & Deliveries.

3 dari 3 halaman

Pencatatan Reksa Dana

Kemudian pada Kamis, 15 Juni 2023, PT Majoris Asset Management dan PT BCA Sekuritas melakukan pencatatan perdana Reksa Dana Majoris Government Bonds ETF Indonesia (XMGB). XMGB akan dikelola secara aktif dan akan berinvestasi hanya pada SBN Republik Indonesia dengan jangka waktu atau sisa jatuh tempo tidak lebih dari lima tahun.

Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap V Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 1,1 triliun pada Jumat, 16 Juni 2023.

Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Rating Indonesia (Fitch mengenai Obligasi yang akan diterbitkan oleh Perseroan adalah AA-(idn) (double A minus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini