Sukses

Wall Street Beragam, Indeks Dow Jones Menguat Sendirian

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan saham Rabu, 7 Juni 2023. Indeks Dow Jones menguat sendirian. Pengamat mengingatkan dampak kebijakan the Fed akan terasa ke depan.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan saham Rabu, 7 Juni 2023. Indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq melemah dengan indeks pasar berfluktuatif mendekati level penutupan tertinggi sejak Agustus 2022.

Dikutip dari CNBC, Kamis (8/6/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 melemah 0,38 persen ke posisi 4.267,52. Indeks Nasdaq terpangkas  1,29 persen ke posisi 13.104,89. Indeks Dow Jones bertambah 91,74 poin atau 0,27 persen ke posisi 33.665,02.

Sektor saham energi menjadi sektor dengan kinerja terbaik di indeks S&P 500 dengan naik 2,6 persen. Di sisi lain, the SPDR S&P Oil and Gas Exploration and Production ETF dan First Trust Natural Gas ETF bertambah lebih dari 3 persen.

Saham bank regional mencatat lanjutan kenaikan saham. SDPR S&P Regional Banking ETF naik lebih dari 3 persen. Saham PacWest Bancorp bertambah 14,4 persen, sedangkan saham Zions Bancorporation melonjak 4,5 persen.

Saham telah meningkat baru-baru ini seiring sentimen kecerdasan buatan yang mengangkat saham teknologi. Selama tiga bulan terakhir, indeks saham S&P 500 naik lebih dari 7 persen.

Namun, Crossmark Global Investments Chief Investment Officer Bob Doll memperingatkan meski pasar alami reli dalam beberapa hari terakhir, dampak lebih besar dari kenaikan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) akan terasa ke depan.

“Kami masih memiliki indikator ekonomi utama yang turun selama 13 bulan berturut-turut. Kami masih memiliki kurva imbal hasil terbaik dan masalah likuiditas,” ujar Doll.

Ia menambahkan, akan lebih banyak dampak yang datang. “Saya akan sedikit berhati-hati dan bukan rute reli yang panjang,” tutur dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Saham Kapitalisasi Besar Melemah

Adapun defisit perdagangan Amerika Serikat terus meningkat pada April, tetapi sedikit di bawah harapan ekonom.

Di sisi lain, indeks Cboe atau VIX yang mengukur volatilitas dan kecemasan investor sempat menyentuh 13,77 pada perdagangan Rabu pekan ini. Sebelumnya, indeks tersebut pernah mencapai level terendah secara intraday 13,38 pada 14 Februari 2020 satu bulan sebelum AS lockdown karena COVID-19.

Indeks menunjukkan investor tidak terlalu khawatir tentang kemerosotan laba, kenaikan suku bunga, resesi AS yang akan segera terjadi, tagihan surat utang AS sekitar USD 1 triliun dan kualitas udara di New York.

Selama perdagangan saham kapitalisasi besar melemah. Saham raksasa teknologi Microsoft, induk usaha Google masing-masing turun 2,7 persen dan 3,3 persen. Saham Nvidia susut 1,1 persen dan Qualcomm melemah 1,2 persen. Sedangkan saham Visa dan Mastercard masing-masing tergelincir 1,5 persen dan 2,2 persen.

 

3 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street 6 Juni 2023

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham, Selasa, 6 Juni 2023. Indeks S&P 500 naik tipis ke level tertinggi sejak 2023 seiring wall street mencerna reli baru-baru ini yang membawa indeks acuan ke level tertinggi dalam sembilan bulan.

Dikutip dari CNBC, Rabu (7/6/2023), indeks S&P 500 naik 0,24 persen ke level tertinggi dalam sembilan di posisi 4.283,85. Indeks acuan itu merupakan level tertinggi sejak Agustus 2022.

Indeks Nasdaq melompat 0,36 persen ke posisi 13.276,42. Indeks acuan tersebut juga merupakan penutupan level tertinggi pada 2023. Indeks Dow Jones menguat tipis 0,03 persen ke posisi 33.573,28 seiring koreksi saham lebih dari 2 persen di Merck dan UnitedHealth. Hal tersebut juga membebani saham unggulan.

Saham Coinbase melemah lebih dari 12 persen setelah the Securities and Exchange Commission menggugat perusahaan kripto. SEC menuduh Coinbase bertindak sebagai broker dan pertukaran yang tidak terdaftar. Bitcoin naik lebih dari 6 persen, menurut CoinMetrics.

Di sisi lain saham Apple turun 0,2 persen setelah raksasa teknologi itu meluncurkan headset realitas virtual yang sangat dinantikan serta perangkat lunak baru di Worldwide Developer Conference tahunan. Pada sesi sebelumnya, saham mencapai level tertinggi sepanjang masa jelang pengumuman.

CEO KKM Financial, Jeff Kilburg menuturkan, pasar mungkin hindari kebijakan perubahan besar karena investor bersiap untuk pertemuan kebijakan the Federal Reserve (the Fed) pekan depan. Namun, ia menuturkan, perlu dicatat pasar tetap berada di atas kisaran yang terlibat dalam beberapa bulan terakhir.

“Sepertinya kita benar-benar dalam pola bertahan. Dengan sentimen the Fed minggu depan, orang-orang akan menarik nafas,” ujar dia.

 

4 dari 4 halaman

Suku Bunga The Fed

Chris Senyek dari Wolfe Research menuturkan, kenaikan suku bunga tinggi akan tetap lebih tinggi lebih lama. “Jangab berharap the Fed melonggarkan kebijakan moneter dalam waktu dekat,” ujar dia.

Ia menambahkan, sementara itu FOMC telah meningkat tajam dalam siklus ini, kondisi keuangan secara keseluruhan telah sedikit melonggar pada 2023. “Ekspansi neraca the Fed sebagai tanggapan terhadap mini-krisis perbankan regional, dan keengganan ketua the Fed Powell untuk secara agresif membicara penurunan ekspektasi penurunan suku bunga,” tutur dia.

Ia menambahkan, inflasi masih akan menjadi katalis bagi the Fed untuk kerek suku bunga. “The Fed mengambil tindakan yang tepat untuk mengatur inflasi pada jalur yang lebih rendah secara berkelanjutan tentu saja tidak dijamin,” ujar dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.