Sukses

Strategi Kalbe Farma Hadapi Fluktuasi Rupiah

Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, Rupiah yang menguat berdampak positif untuk industri kesehatan. Hal ini mengingat 90 persen bahan baku di sektor farmasi masih impor.

Liputan6.com, Jakarta - Industri farmasi di Tanah Air bakal diuntungkan dengan penguatan Rupiah. Sebab, sekitar 90 persen bahan baku pembuatan obat masih tergantung impor.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, Rupiah yang cenderung menguat akan berdampak sangat baik untuk industri kesehatan. Namun, pergerakan Rupiah tidak selamanya kuat dan pasti akan berfluktuasi.

Dengan demikian, Kalbe Farma pun tengah menyiapkan sejumlah jurus untuk menyiasati pelemahan Rupiah, salah satunya menerapkan sistem natural hedging.

"Policy untuk natural hedging yang sifatnya natural, kami menggunakan dana kas internal yang equivalent USD 50-60 juta sebagai penyeimbang fluktuasi kurs Rupiah dan mata uang asing lainnya," kata Vidjongtius dalam paparan publik Kalbe Farma, Rabu (3/5/2023).

Meski demikian, ia mengaku, Kalbe Farma tidak memiliki kontrak hedging khusus dalam bentuk dolar. Akan tetapi, kas di mata uang asing ini digunakan untuk menjaga keuangan perseroan apabila terjadi gejolak. Sehingga, dampaknya bisa diminimalisir oleh perseroan.

Sebelumnya, emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) telah mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan peningkatan dari sisi penjualan dan laba.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu, 30 April 2023. penjualan neto pada kuartal I 2023 meningkat 12,12 persen menjadi Rp 7,86 triliun dari Rp 7,01 triliun pada kuartal I 2022.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Laba Kalbe Farma

Sementara, beban pokok penjualan pada periode yang sama naik 13,72 persen menjadi Rp 4,64 triliun dari periode yang sama sebelumnya Rp 4,08 triliun. Dengan demikian, laba bruto meningkat 9,93 persen menjadi Rp 3,21 triliun hingga akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp 2,92 triliun.

Sepanjang kuartal I 2023, Kalbe Farma membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 853,87 miliar naik 0,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 852,66 miliar. Laba bersih pada kuartal I 2023 naik 2,49 persen sebesar Rp 855,71 miliar dari Rp 834,88 miliar pada periode yang sama 2022.

Aset perseroan sampai dengan Maret 2023 naik menjadi Rp 28,23 triliun dari Rp 27,24 triliun pada Desember 2022. Liabilitas naik menjadi Rp 5,31 triliun pada kuartal I 2023 dari tahun sebelumnya Rp 5,14 triliun.

Sementara ekuitas hingga Maret 2023 naik menjadi Rp 22,92 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 22,09 triliun.

3 dari 4 halaman

Sebar Dividen 2022

Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 1,76 triliun atau setara Rp 38 per saham. Pembagian dividen tunai telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang digelar pada Rabu, 3 Mei 2023. 

"Diputuskan pembagian dividen total nilainya Rp 1,76 triliun yang kita bagikan sehingga nilai dividen per lembar saham Rp 38. Secara payout ini meningkat dibanding tahun lalu, ini sekitar 52,5 persen payout ratio," kata Direktur Kalbe Farma, Bernadus Karmin Winata dalam papara publik, Rabu (3/5/2023).

Sementara itu, Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, pemulihan kondisi makro ekonomi pasca pandemi menciptakan peluang pertumbuhan. Perseroan pun terus menerapkan strategi untuk menjaga pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis perseroan, sambil tetap mewaspadai dampak inflasi serta gangguan rantai pasokan yang berkepanjangan. 

"Kami senantiasa memperhatikan pentingnya pengelolaan rantai pasok, mengelola kenaikan biaya bahan baku dengan kebijakan kenaikan harga, mengelola portofolio produk, dan menjaga efisiensi biaya operasional. Perseroan juga mempertahankan likuiditas keuangan yang kuat untuk mengelola modal kerja dan melakukan ekspansi," kata Vidjongtius.

Dengan demikian, perseroan terus berfokus melakukan inovasi produk dan layanan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Target 2023

Pada 2023, perseroan tetap optimistis akan potensi pertumbuhan dan memproyeksikan pertumbuhan penjualan dan laba bersih sebesar 13-15 persen. 

 

4 dari 4 halaman

Kalbe Farma Investasi Rp 156 Miliar di Perusahaan Korea Selatan

Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) investasi di Progen, perusahaan asal Korea Selatan yang melakukan penelitian dan pengembangan produk biologi.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) ditulis Kamis (5/1/2023), PT Kalbe Farma Tbk investasi di Progen sekitar USD 10 juta atau sekitar Rp 156 miliar (asumsi kurs Rp 15.600 per dolar AS) pada 2 Januari 2023.

Investasi perseroan dengan membeli saham Progen sekitar USD 3 juta atau setara 8,7 persen kepemilikan saham. Kemudian pembelian convertible bonds (CB) yang diterbitkan oleh Progen sebesar USD 7 juta berjangka waktu lima tahun dan YTM 5 persen.

“Investasi ini bertujuan meningkatkan kompetensi perusahaan dalam bidang penelitian dan pengembangan produk biologi,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk, Lukito Gozali.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.