Sukses

Pendapatan 144 Emiten Tumbuh 10,87 Persen pada Kuartal I 2023

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja keuangan emiten pada kuartal I 2023 menguat. Hal tersebut berdampak terhadap laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kenaikan kinerja emiten pada periode tiga bulan pertama 2023. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy mengatakan kenaikan kinerja emiten-emiten ini ikut menopang laju indeks harga saham gabungan (IHSG) usai libur Lebaran Idul Fitri 2023.

"Data terkumpul sementara dari 144 perusahaan tercatat terlihat menunjukkan hasil yang positif. Jika dibandingkan dengan kuartal I tahun 2022, revenue dan net income masing-masing naik sebesar 10,87 persen dan 4,12 persen. Selain itu beberapa perusahaan juga tengah memasuki periode pembagian dividen," kata Irvan kepada wartawan, Selasa (2/5/2023).

Irvan menjabarkan, pergerakan IHSG dan aktivitas transaksi pada tiga hari perdagangan setelah libur panjang Lebaran cukup atraktif. IHSG mengalami peningkatan sebesar 1,38 persen atau berada pada posisi 6.915,716 pada penutupan Jumat, 28 April pekan lalu dari 6.821,807 pada Selasa, 18 April sebelum Bursa libur sementara dalam rangka perayaan Idul Fitri.

Bersamaan dengan itu, IHSG kembali ke level 6.900 dan rata-rata nilai rata-rata nilai transaksi harian Bursa pada pekan lalu mengalami peningkatan sebesar 33,12 persen menjadi Rp 13,265 triliun dari Rp 9,965 triliun pada pekan sebelumnya.

Rata-rata volume transaksi harian Bursa selama sepekan turut mengalami kenaikan sebesar 26,09 persen menjadi 15,669 miliar saham dari 12,427 miliar saham pada pekan sebelumnya. Selanjutnya, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa mengalami peningkatan sebesar 24,85 persen menjadi 1.343.327 dari 1.075.980 transaksi pada sepekan sebelumnya.

Meski belum bisa dipastikan sejauh mana dampaknya, Irvan menilai kenaikan nilai transaksi ini salah satunya didorong normalisasi jam perdagangan di Bursa usai pandemi Covid-19 sejak 3 Maret 2023.

"Mengenai normalisasi jam perdagangan, tentu kita berharap hal ini akan mendorong aktivitas transaksi. Meskipun masih terlalu awal untuk melihat pengaruhnya, tetapi dari satu bulan penerapan terutama 3 hari setelah liburan Lebaran ini terlihat peningkatan tersebut. Ke depan tentu kita berharap hal tersebut terus berlanjut mengingat IHSG berada dalam periode sideways yang cukup panjang dalam beberapa bulan terakhir," imbuh Irvan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

143 Emiten Telat Rilis Laporan Keuangan 2022 Kena Peringatan Tertulis I

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan sejumlah perusahaan terbuka atau emiten yang belum menyampaikan laporan keuangan tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022.

Berdasarkan catatan Bursa, terdapat 143 Perusahaan Tercatat atau emiten yang hingga 31 Maret 2023 belum menyampaikan Laporan Keuangan Auditan yang berakhir per 31 Desember 2022.

"Mengacu pada ketentuan II.6.1 Peraturan Bursa Nomor I-H tentang Sanksi, Bursa telah memberikan Peringatan Tertulis I kepada 143 Perusahaan Tercatat yang tidak memenuhi kewajiban penyampaian Laporan Keuangan Auditan yang berakhir per 31 Desember 2022 secara tepat waktu," mengutip pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam keterbukaan informasi, Rabu (12/4/2023). Hingga 11 April 2023, terdapat 853 perusahaan tercatat di Bursa.

Rinciannya, sebanyak 821 efek dan perusahaan tercatat wajib menyampaikan Laporan Keuangan Auditan yang berakhir per 31 Desember 2022.

Dari total tersebut, sebanyak 678 perusahaan tercatat saham telah menyampaikan laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2022 secara tepat waktu. Sehingga terdapat 143 perusahaan tercatat yang terlambat sampaikan laporan keuangan tahun buku 2022. Kemudian 7 perusahaan tercatat memiliki tahun buku berbeda.

Di mana 1 perusahaan telah menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu. Sementara 6 perusahaan lainnya belum menyampaikan laporan keuangan dan belum melewati batas waktu. Serta 25 perusahaan tercatat tidak wajib menyampaikan laporan keuangan oleh karena tercatat setelah 31 Desember 2022.

 

3 dari 4 halaman

Kinerja IHSG pada 26-28 April 2023

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kinerja mingguan yang positif pada 26-28 April 2023. Hal ini juga diikuti transaksi harian saham yang melonjak usai libur Lebaran Idul Fitri 2023.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (29/4/2023), IHSG menguat 1,38 persen ke posisi 6.915,71 pada pekan ini dari pekan lalu di posisi 6.821,80.

Kapitalisasi pasar bursa juga melonjak 1,21 persen menjadi Rp 9.790,23 triliun. Kapitalisasi pasar itu meningkat sekitar Rp 118 triliun dari pekan lalu Rp 9.672,91 triliun.

BEI mencatat kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa yang melonjak 33,12 persen menjadi Rp 13,26 triliun dari pekan lalu Rp 9,96 triliun.

Rata-rata volume transaksi harian bursa melonjak 26,09 persen menjadi 15,66 miliar saham dari 12,42 miliar saham pada pekan lalu. Rata-rata frekuensi transaksi harian melonjak 24,85 persen menjadi 1.343.327 dari 1.075.980 transaksi dari pekan sebelumnya.

Pada pekan ini, BEI mencatat satu pencatatan obligasi. Pada Rabu, 24 April 2023, obligasi berkelanjutan II Bussan Auto Finance Tahap III 2023 yang diterbitkan oleh PT Bussan Auto Finance untuk dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai nominal Rp 1,24 triliun.

Hasil pemeringkatan obligasi ini dari PT Fitch Rating Indonesia dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) masing-masing idAAA dan AAA (idn). Adapun yang bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2023 adalah 31 emisi dari 27 emiten senilai Rp 34,48 triliun. Dengan pencatatan ini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 524 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 446,67 triliun dan USD 47,5 juta, diterbitkan 128 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 193 seri dengan nilai nominal Rp 5.537,63 triliun dan USD 486,1 juta. EBA sebanyak 8 emisi senilai Rp 3,1 triliun.

 

4 dari 4 halaman

Kata Analis

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG menguat 1,42 persen didorong sejumlah sentimen. Pertama, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Kedua, aliran dana investor asing yang masuk ke pasar modal Indonesia mencapai Rp 4,01 triliun. Ketiga, rilis kinerja emiten pada kuartal I 2023 diikuti musim pembagian dividen.

“Keempat dengan adanya libur Lebaran kemarin juga diharapkan akan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.

Sentimen Global dan Prediksi IHSG

Ia mengatakan, dari global, sebetulnya investor masing cenderung wait and see akan ada FOMC Meeting yang akan dilangsungkan pada awal Mei, meski rilis data produk domestik bruto (PBD) Amerika Serikat bertumbuh dan klaim pengangguran turun.

“Untuk sepekan ke depan kami perkirakan masih dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas dunia serta FOMC Meeting, dan untuk IHSG sepekan kami perkirakan cenderung konsolidasi dengan pergerakan Selasa akan cenderung koreksi terlebih dahulu,” kata dia.

Untuk rentang pergerakan IHSG, pihaknya perkirakan akan menguji 6.855-6.893 dengan resist 6.971 dan support 6.833.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini