Sukses

Alasan United Tractors Sebar Dividen Lebih Besar dari Laba Bersih 2022

PT United Tractors Tbk (UNTR) membagikan dividen 2022 Rp 25,5 triliun. Dividen tersebut itu lebih besar dari laba bersih perseroan Rp 21 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT United Tractors Tbk (UNTR) atau UT memutuskan untuk membagikan dividen 2022 sebesar Rp 25,5 triliun atau lebih besar dari laba bersih 2022 Rp 21 triliun. Lantas, apa alasan United Tractors membagikan dividen lebih besar dari laba bersih?

Menanggapi hal tersebut, Direktur United Tractors Iwan Hadiantoro mengatakan, kali ini dividend payment ratio (DPR) perseroan sebesar 121 persen. Hal ini terutama didukung oleh profitabilitas dan arus kas yang kuat selama beberapa tahun belakangan serta variabel terbesar ditopang kenaikan harga komoditas batu bara. 

"Kita tetap punya keyakinan United Tractors bisa mempertahankan kondisi keuangan yang sangat sehat, bisa dilihat dari posisi balancesheet, posisi kas dan posisi utang sangat rendah. Sehingga ini memungkinkan bagi UT untuk terus mengembangkan strategi pengembangan perusahaan ke depan," kata Iwan dalam paparan publik, Rabu (12/4/2023).

Di sisi lain, perseroan juga akan terus melakukan penjajakan untuk akuisisi sektor tambang batu bara dan energi baru terbarukan (EBT).

"Kita akan terus menjajaki akuisisi di sektor di tambang-tambang batu bara dan EBT. Kita tetap konsisten lakukan ini walaupun kita bayar dividen yang besar," ujar dia.

Sebelumnya, PT United Tractors Tbk (UNTR) memutuskan untuk membagikan dividen 2022 sebesar Rp 25,5 triliun. Hal itu telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis menuturkan, RUPST menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 25,5 triliun atau setara dengan Rp 7,003 per saham

"Menyetujui penggunaan laba bersih konsolidasian perseroan yang mencapai Rp 21 triliun dengan rincian dibagikan dividen tunai sebesar Rp 7.003 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp 25,5 triliun," kata Sara, Rabu, 12 April 2023.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Saham UNTR

Ia mengatakan, jumlah tersebut termasuk di dalamnya dividen interim sebesar Rp 818 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp3 triliun yang telah dibayarkan pada 24 Oktober 2022 sehingga sisanya sebesar Rp 6.185 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp 22,5 triliun.

Dividen tersebut akan dibagikan kepada pemegang saham United Tractors yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 2 Mei 2023 pukul 16:00 WIB dan akan dibayarkan kepada pemegang saham perseroan pada 12 Mei 2023.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 12 April 2023, saham UNTR naik 2,8 persen ke posisi Rp 31.250 per saham, Saham UNTR dibuka naik 200 poin ke posisi Rp 30.600. Saham UNTR berada di level tertinggi Rp 31.700 dan terendah Rp 30.200 per saham. Total frekuensi perdagangan 17.250 kali dengan volume perdagangan 146.882 saham. Nilai transaksi Rp 457 miliar.

3 dari 3 halaman

United Tractors Kucurkan Pinjaman Rp 125 Miliar kepada Arkora Hydro

Sebelumnya, PT United Tractors Tbk (UNTR) mengumumkan pemberian pinjaman senilai Rp 125 miliar kepada PT Arkora Hydro Tbk (ARKO). Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Tbk, Sarah K Loebis menjelaskan, pada 27 Maret 2023, perseroan dan PT Arkora Hydro Tbk ARKO, anak perusahaan Perseroan melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN) dan PT Bina Pertiwi Energi (BPE), telah menandatangani perjanjian pinjaman.

"Berdasarkan perjanjian tersebut, perseroan memberikan pinjaman kepada ARKO sebesar maksimum Rp 125 miliar dengan bentuk fasilitas pinjaman berulang (revolving) yang akan digunakan oleh ARKO untuk pembiayaan kembali (refinancing) atas pinjaman dari pemegang saham ARKO yaitu ACEI Singapore Holdings Private, Ltd,” kata Sara dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (30/3/2023).

Adapun pinjaman ini memiliki bunga sebesar 9,5 persen per tahun dengan biaya manajemen (management fee) sebesar 0,5 persen per tahun. Periode ketersedian dana yakni satu tahun sejak ditandatanganinya perjanjian. Sementara waktu pembayaran yakni tujuh tahun sejak tanggal penarikan.

"Apabila pinjaman telah dibayarkan oleh Arkora Hydrodan mengingat pinjaman ini bersifat berulang (revolving), maka ARKO berencana untuk menggunakan kembali fasilitas sebesar yang telah dibayarkan untuk keperluan investasi serta modal kerja (working capital), khususnya pengembangan kegiatan usaha dalam pelaksanaan proyek pengambilalihan atau akuisisi yang akan dilakukan oleh ARKO," imbuh Sara.

Secara bisnis, bagi perseroan akan lebih menguntungkan apabila perseroan memberikan pinjaman ini. Dibandingkan bila perseroan harus menyimpan dana kasnya di bank dengan rate deposito bank pada saat ini.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini