Sukses

Bank Mandiri Tebar Dividen Rp 24,7 Triliun, Cek Jadwalnya

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan membagikan dividen 2022 sebesar Rp 529,33 per saham. Total dividen yang dibagikan Rp 24,7 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) akan membagikan dividen tunai Rp 24,7 triliun untuk periode tahun buku 2022. Dividen tersebut setara dengan Rp 529,33 per saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Jumat (16/3/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada14 Maret 2023. 

Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 41,17 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 166,99 triliun serta total ekuitas senilai Rp 252,24 triliun.

Jadwal

  • Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 24 Maret 2023
  • Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 27 Maret 2023
  • Cum dividen di pasar tunai: 28 Maret 2023
  • Ex dividen di pasar tunai: 29 Maret 2023
  • Recording date: 28 Maret 2023
  • Pembayaran dividen: 12 April 2023

Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memutuskan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar 60 persen dari laba bersih tahun buku 2022 atau senilai Rp24,7 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 529,34 per saham.

Bank Mandiri mencatatkan laba bersih sebesar Rp 41,17 triliun sepanjang 2022. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menuturkan, pihaknya akan membagikan dividen sebesar Rp 24,7 triliun.

"Kalau kita lihat secara besaran per lembaran sahamnya Rp 529,34. Sementara, 40 persen laba bersih menjadi laba ditahan," kata Darmawan dalam konferensi pers, Selasa (14/3/2023).

Dengan demikian, sebesar 40 persen atau senilai Rp 16,46 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan. Adapun, khusus dividen untuk pemerintah Indonesia yang merupakan pemegang saham perseroan dengan kepemilikan 52 persen dari modal ditempatkan dan disetor Bank Mandiri atau sebesar Rp 12,84 triliun akan disetorkan ke rekening kas umum negara.

Sementara itu, batas kepemilikan 48 persen saham publik senilai Rp 11,85 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing.

Kemudian, memberikan kuasa dan wewenang kepada direksi perseroan dengan hak subtitusi untuk menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen tahun buku 2022 sesuai ketentuan yang berlaku.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bank Mandiri Tebar Dividen Rp 529,34 per Saham, 60 Persen dari Laba Bersih 2022

Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memutuskan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar 60 persen dari laba bersih tahun buku 2022 atau senilai Rp24,7 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 529,34 per saham.

Bank Mandiri mencatatkan laba bersih sebesar Rp 41,17 triliun sepanjang 2022. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menuturkan, pihaknya akan membagikan dividen sebesar Rp 24,7 triliun.

"Kalau kita lihat secara besaran per lembaran sahamnya Rp 529,34. Sementara, 40 persen laba bersih menjadi laba ditahan,"kata Darmawan dalam konferensi pers, Selasa (14/3/2023).

Dengan demikian, sebesar 40 persen atau senilai Rp 16,46 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan. Adapun, khusus dividen untuk pemerintah Indonesia yang merupakan pemegang saham perseroan dengan kepemilikan 52 persen dari modal ditempatkan dan disetor Bank Mandiri atau sebesar Rp 12,84 triliun akan disetorkan ke rekening kas umum negara.

Sementara itu, batas kepemilikan 48 persen saham publik senilai Rp 11,85 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing.

Kemudian, memberikan kuasa dan wewenang kepada direksi perseroan dengan hak subtitusi untuk menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen tahun buku 2022 sesuai ketentuan yang berlaku.

 

3 dari 3 halaman

Kinerja Keuangan 2022

Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) berhasil mencatatkan laba bersih Rp 41,2 triliun sepanjang 2022. Raihan laba itu tumbuh 46,9 persen YoY. Sehingga memperkuat permodalan (capital) Bank Mandiri sebagai faktor utama untuk memiliki kemampuan dalam melakukan ekspansi bisnis, terutama mendukung fungsi intermediasi dalam menyalurkan kredit.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, kinerja yang solid ini tak terlepas dari kondisi makroekonomi yang membaik, didukung oleh kebijakan strategis pemerintah dan regulator dalam menjaga stabilitas perekonomian.

"Sepanjang 2022, Bank Mandiri telah secara aktif menggarap segmen digital banking untuk mendukung transformasi digital sebagai bisnis yang berkelanjutan dengan menangkap peluang di seluruh sektor dan segmen potensial," ujarnya dalam keterangan resmi kinerja kuartal IV Bank Mandiri, Selasa (31/1/2023).

Dia menuturkan, pertumbuhan laba bersih tersebut turut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Tercatat, hingga akhir 2022, kredit secara konsolidasi perseroan mampu tumbuh positif sebesar 14,48 persen YoY menjadi Rp 1.202,2 triliun.

Melihat pencapaian tersebut, Bank Mandiri optimis pertumbuhan kredit pada 2023 mampu tumbuh di kisaran 10-12 persen secara YoY. Tentunya, dengan tetap menekankan sisi kualitas, yakni fokus pada sektor-sektor yang prospektif, resilient, dan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.

"Selain dari perspektif sektoral, kami juga terus mengoptimalkan bisnis turunan dari ekosistem nasabah wholesale dan sektor unggulan di masing-masing wilayah," imbuh Darmawan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.